BAB 8

276 30 3
                                    

Dah mls basa basi
Cuss langsung bae lah sikat
.
.
.
.
.
.
.
.

Vote and coment
Jan pelit-pelit elah
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah lima hari lamanya semenjak Jaevan pergi ke perbatasan untuk memberantas para perampok yang makin melunjak dan meraja lela disana.

Sementara itu Abelle sedang melakukan pesta teh di istana walaupun hatinya sedang gelisah, galau, merana karena tak kunjung mendapatkan balasan surat dari orang yang begitu ia nanti.

Gadis itu terus mondar mandir kesana kemari menyiapkan jamuan untuk para tamunya yang datang.

"Yang mulia ratu" Panggil salah seorang pelayan yang turut membantunya.

"Iya ?"

"Para lady bangsawan sudah hadir di istana"

"Oh, kalau begitu sambut mereka dan langsung saja ajak mereka kemari" Perintah Abelle yang masih sibuk.

"Baik yang mulia" Ucap pelayan tersebut sembari memberi salam hormat lalu berlalu pergi.

***

"Salam hormat kami terhadap Yang Mulia Ratu"

"Ah kalian rupanya, maaf ya aku tak bisa menyambut kedatangan kalian secara langsung" Ucap Abelle disertai senyuman indahnya yang tulus.

"Tidak apa-apa, kau juga sudah repot-repot menyiapkan pesta teh ini sendiri, padahal kau bisa saja menyuruh para pelayan untuk mengerjakannya" Ucap Hanna.

"Kalau begitu ayo duduk dan mulai pestanya"

Semua berjalan sesuai dengan apa yang Abelle inginkan. Mereka semua menikmati pesta teh yang diadakan oleh sang ratu. Walaupun ada beberapa lady dari kalangan bawah yang dikucilkan, namun Abelle mampu mengatasinya dan membuat mereka merasa nyaman.

"Nona Abelle" Panggil Hanna.

"Hmm" Balas Abelle yang masih menyeruput tehnya dengan anggun.

"Kapan kira-kira Yang Mulia akan kembali" Tanya gadis itu dengan nada takut-takut.

Abelle yang mendengar hal itu langsung tersedak hingga terbatuk-batuk.

"Bjir berani bat dah nih orang tanya langsung ke istrinya. Minimal kalo suka effort lah ya cari tau sendiri haha"

"Emm aku tidak tau pastinya, tapi dia bilang dia akan kembali secepatnya untukku" Ucap Abelle sengaja menekan kata-kata pada bagian akhir kalimatnya sambil tersenyum paksa untuk membuat Hanna cemburu.

Iriana yang mendengar hal ini malah ingin semakin memanas-manasi rivalnya itu.

"Hahaha sepertinya Yang Mulia memang benar-benar cinta pada nona Abelle ya"

"Hmm" Abelle mengangguk mengiyakan dan kembali meminum tehnya.

" Artinya rumor buruk itu salah, dan penyebarnya harus mendapat hukuman yang setimpal karena telah merusak nama baik keluarga kerajaan"

***

Setelah pesta teh yang melelahkan dan penuh drama itu Abelle berniat untukku langsung beristirahat dan merebahkan tubuhnya. Namun betapa kagetnya ia saat melihat tabib yang baru saja keluar dari kamarnya dan Jaevan.

Abelle : I'm Not The VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang