- 08. Angkasa sakit?

186 10 0
                                    

Lelah itu pasti, tapi menyerah bukan solusi

***

Huekkk

Hueekk

"Sialan, gue kenapa sih?"

Huekk

"Anjirr masa tiba - tiba masuk angin?"

Saat ini jam 5 pagi, Angkasa terbangun dari tidurnya karena merasa mual tiba - tiba. Ia meluruhkan badannya dilantai, karena terasa sangat lemas.

Ia bangun pelan - pelan menuju ranjangnya dan merebahkan diri nya disana.

Ia mengambil handphone nya, dan menghubungi Bunda nya.

"Hallo? Bunda? Udah bangun?"

"Iya sayang, kebangun gara gara kamu nelpon. Ngapain si ah pagi - pagi gini,"

"Bunda sini ke kamar Abang."

"Ngapain sih ? Bunda masih mau tidur loh ini, masih jam 5,"

"Bunda kesini sekarang kalo gamau Abang mati!"

tutt

Cklek

"Abang apa sih? Pagi - pagi gini udah drama," ujar Laura datang dengan wajah sayu nya.

"Bunda, abang lemes banget," sahut Angkasa lirih.

"Hmm? lemes kenapa sayang?" tanya Laura menghampiri putra nya dengan wajah khawatir.

"Gara - gara kemarin makan kacang ya?"

"Iya kali Bun, abang ngga tau, tadi tiba - tiba muntah,"

"Muntah? Kok bisa? biasanya alergi kamu gejala nya cuma gatal - gatal aja deh,"

"Ngga tau Bunda! Kok tanya abang sihh?!" sahut Angkasa dengan wajah kesal.

Laura menatap heran anaknya.

"Kok sensi sih bang?" tanya Laura heran.

"Ya Bunda cerewet,"

"Kok Bunda sih bang?"

"Tau ah,"

Laura menghela nafasnya. Menyentuh dahi Angkasa, yang memang terasa hangat.

"Yaudah nanti Bunda panggilin dokter ya, hari ini ga usah sekolah dulu, Bunda mau kompres kamu sekarang," ujar Laura sambil membenarkan selimut Angkasa.

"Ih Angkasa mau sekolah Bun, gamau ah orang cuma lemes aja kok," bantah Angkasa.

"Kamu jangan bandel yaa, takutnya kan kamu kenapa - napa disekolah,"

"Nggaa kok, Angkasa udah sem-"

Angkasa menutup mulutnya, lalu dengan buru - buru menuju kamar mandi.

huekkkk

huekkk

"Tuh kan? Bunda bilang juga apaa, kamu istirahat dulu dirumah," ujar Laura dengan mengurut leher belakang Angkasa.

LANGIT ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang