- 13. Tanggung jawab

144 11 0
                                    

Setelah pertemuan terakhir Angkasa dan Gladys dua minggu lalu di taman, sekarang semua berjalan seperti semula. Angkasa yang cuek dan Gladys yang berusaha menutupi kehamilannya sendiri.

"Eh Dys, berarti orang tua lo belum tau ya tentang ini?" suara Starla memecah keheningan.

Gladys menghela nafasnya. "Belum lah Star, mana ada nyali gue buat bilang."

Starla mengangguk tanda setuju. "Iya sih, tapi kalo terus lo sembunyiin emang yakin ga bakal ketauan?"

"Lambat laun semua pasti ketauan, gue juga ga yakin bakal berapa lama gue bertahan."

"Lagian itu si brengsek belum ada hubungin lo?"

Gladys hanya terkekeh.

"Halah, boro - boro hubungin, natap mata Gladys disekolah aja tu orang ga ada nyali anjing!" ungkap Daisy. Daisy sangat tidak tega melihat keadaan Gladys sekarang. Tubuh perempuan itu semakin kurus.

"Kalo ada apa - apa bilang ya Dys, kita disini buat lo! Kita ga akan jauhin lo cuma karena ini, jangan sungkan ya!" titah Mala dengan ceria. Membuat hati Gladys menghangat.

"Thank you guys, gue beruntung ketemu kalian!" ucap Gladys tersenyum haru.

"Lebay lo, udahh lah yok balik kelas, udah mau jam masuk," sela Daisy.

"Yuk,"

***

Huekkk hueekkk

"Si anjing napa sih? Lo baru istirahat pertama udah muntah - muntah," sungut Abil sambil mengurut tengkuk Angkasa.

"J-jangan bacot lo!"

Hueekkkk

"Udehhhh lo nyawa tinggal setengah jangan nyaut dulu," sahut Geo.

"Kenapa sih Sa?"

Angkasa mencuci mulutnya di wastafel kemudian membalikkan badannya dan melihat curut - curut nya yang menatapnya heran.

"Gue lemes banget," ujar Angkasa lesu.

"Lo mabok ya semalem?" tanya Kean.

"Kaga bego, emang gue selalu gini."

"Abis makan apa?"

"Mie ayam sama es jeruk,"

"Biasanya makan itu juga lo kaga nape - nape,"

Angkasa menatap tajam Abil yang seolah sedang berfikir dengan keadaan Angkasa.

Bugh

"BANGSAT."

"Ya mana gue tau bego gue kenapa, gue bukan Tuhan!"

Abil meringis akibat bogeman Angkasa di perutnya.

"Yaelah Sa, gitu aja marah. "

"Tau tuh kayak hormon cewe hamil," sahut Geo asal.

"Apaan sih lo Ge,"

"Menurut internet, kalo laki - laki muntah di pagi hari itu Couvade Syndrome, atau kehamilan simpatik. Gejala ini bisa berlaku pada seorang suami yang istri nya tengah mengandung." jelas Kean sambil membaca artikel dari handphone miliknya.

Angkasa terdiam sebentar. Apa iya dia mengalami itu?

"Ngaco lu," ujar Angkasa.

"Lah ini kan menurut internet," balas Kean tak mau kalah.

"Gue kan belum nikah bego,"

"Walaupun belum nikah, siapa tau benih lo ke tanem di rahim siapa gitu jadinya syndrom nya kena di lo," sahut Kean santai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LANGIT ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang