Chapter 4

250 18 4
                                        

HAI GUYSS!!!!!

Hehe, maaf ya baru balik, oh ya..

Minallaidziin wallfaidzin mohon maaf lahir batin, maaf kalo misal author ada salah sama kalian ya? Maaf juga baru ngucapin, udah ada semingguan gw ga megang WP soalnya, hehe..

Oh ya, maaf juga buat para Reader's gw yg maybe ga suka sama penataan kata yg gw taro di beberapa book gw termasuk ini, gw masih baru-baru nulis, ini aja book sama akun udh lama ga gw pegang, gw pegang lama tuh akun sebelah gw yg ad book setengah jalan, eh brapa ya? 35% lah..

Jadi maafkan ya kalo misal gw banyak bikin emosi kalian tentang penataan kata or kalimat gw di bbrpa book, KBBI ditiap book beserta typo typo yang ada 🙏🏻☺

Maapkeun yawwwww..

Author juga cuman manusia biasa, jadi ya gini 😗

Author ga bosen bosen buat ngetik..

Happy reading, sorry for typo and votmen juseyoo ⭐⭐

Ga votmen jga gapapa kok, ga maksa deh..

🎧🌱

___

"Kereta kuda?" lontar seorang pemuda dengan paras ayu dan kulit putih bersih, disebuah kereta kuda berwarna putih gading yang cukup cerah.

"Hyungg.." panggil pemuda manis tersebut pada seseorang yang tak kalah manisnya disamping dirinya.

Seseorang tersebut yang merasa dirinya dipanggilpun menolehkan pendangannya pada seorang pemuda mungil disamping dirinya.

"Kenapa Nana? Nana butuh sesuatu?" ujar pemuda manis tersebut.

"Bukan Hyung." balas Jaemin, pemuda manis yang sedari tadi tak mengalihkan pandangannya pada sebuah objek yang letaknya tidak terlalu jauh dengan kereta kuda yang sekarang ini tengah ia naiki.

"Lalu? Nana mau apa?" bingung Renjun, sang kakak.

"Itu Hyung.." ujar Jaemin sembari menunjukkan jari telunjuk lentik miliknya pada sebuah objek yang ia gadang-gadang sebagai kereta kuda itu.

Renjun yang mendapatkan reaksi penasaran sang adik sembari menunjukkan jarinya pada sebuah arah pun, mengarahkan pandangannya pada sesuatu yang sang adik tunjuk.

Menyipitkan mata sekejap, lalu melebarkan mata.

"Astaga, kereta kuda??" kaget Renjun.

Jaemin yang melihat reaksi yang sang kakak berikan hanya dapat menganggukkan kepalanya pelan.

"Kereta kuda kerajaan?" ujar sang kakak kembali bingung, membuat Jaemin yang awalnya mengalihkan sekejap iris mata miliknya pada sang kakak, kembali mengalihkan atensinya pada sesuatu yang dapa kita sebut kereta kuda itu.

"Kerajaan?" gumam Jaemin bingung.

Untuk apa sebuah kereta kuda kerajaan berada ditengah-tengah hutan bagian barat?

Dan tunggu, kereta itu sedang diperbaiki?

Kira-kira begitulah isi pikiran pangeran mungil kita ini.

"Biar Hyung turun." ujar Renjun yang hendak pergi turun dari kereta kuda milik kerajaannya saat dirasa kereta kuda miliknya telah berhenti tepat beberapa senti dari tempat kereta kuda itu diperbaiki.

Namun belum sempat Renjun turun, Jaemin segera mencengkal tangan sang kakak.

"Biar Yangyang dan Junkyu saja yang menghampiri mereka Hyung, kita cukup duduk disini dan memperhatikan saja." ujar Jaemin.

Prince Na | MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang