Pacar?

516 32 2
                                    

Itu dia.

Hap.

Dapat.

" Lo!"
Aku masih cengengesan tanpa melepas cekalan tanganku dari lengan kak Aby.
" Makan bareng yuk kak."
" Kagak." Dia menyentak tanganku cukup keras dan kembali melangkah.
Tanpa putus asa dengan semangat membara aku kembali berlari mensejajarkan langkahku denganya.
" Kemaren katanya mau makan siang bareng aku kalau aku berhasil ngalahin si Intan tanding basket."
Kak Aby menoleh sambil tersenyum sinis.
" Lo menang ga?" Tanyanya kalem sambil terus berjalan.
" Ya engga sih kak, ta- ."
" Nah itu dia. Lo menang aja engga ngapain nagih makan bareng gue."
" Kak Aby sengaja kan?" Tuduhku cemberut.
" Emang." Pengakuan dosa paling ringan yang pernah aku dengar. Dia pasti sengaja ngasih syarat main basket, itu kan olahraga yang paling engga aku kuasain.
" Seengganya kak Aby hargain dong usaha aku buat bisa ngalahin Intan."
" Dengan skor 0 yang lo dapet?." Cih. Dasar calon suami yang ga bisa menghargai.
Dia sekarang tertawa mengejek.
" kak Aby mah gitu, ntar Anggi aduin lho sama mama Mika." Ancamku tak menyerah. Dan sekarang dia sudah tertawa setan senang sekali kelihatannya, aku mencibir terang-terangan.
" Emang lo kenal nyokap gue? Ketemu aja belum pernah."
Seperti mendapat lampu hijau mataku langsung silau berbinar-binar.
" jadi kak Aby udah mau ngenalin aku sama mama mertua."
Dia menarik nafas lelah.
" Selain bandel lo bego juga ya. Kapan gue bilang mau ngenalin lo sama nyokap gue."
" Tadi kan. Ya udah kalau kak Aby ga mau ngenalin gapapa kok." Senyum evil langsung terbit dari bibirku, kak Aby mengerutkan keningnya penuh waspada.
" Besok kan kenaikan kelas mama Mika pasti ngambil rapor kak Aby." Aku melirik kak Aby yang Seketika kulihat wajah kak Aby menegang dan dalam hitungan detik berubah merah menahan marah.
" ANGGREK VANINA KHALISA!!"
Aku masih tertawa sambil terus berlari menghindari amukan singa ganteng .
Sudah aku bilang kan, menggoda kak Aby itu serunya pake banget.

***

" Lo berantem lagi sama kak Aby?"
Aku melirik Tara sahabatku yang kini tengah memandangku ingin tau.
"Kita mah ga pernah berantem." Ih pacaran kok modelnya kayak beginian sih." Keluhnya sambil memasukan buku-bukunya kedalam tas.
" Terus harus kayak gimana? Kayak lo gitu?"
Aku melirik dia dengan tampang songong dan dibalas dengan pelototan keji membuatku cengengesan ga jelas.
" Hati-hati diabetes lo ntar. Pacaran mesra-mesraan mulu." Lanjutku tanpa memperdulikan wajah kesal Tara.
" Dari pada lo. Darah tinggi tuh kak Aby punya pacar ajaib kayak lo."
Aku pun tertawa terbahak melihat Tara yang sudah berjalan pergi meninggalkanku.
" Heh Bocah." Ah akhirnya suara sinis nan seksi itu terdengar juga.
" kakak ngapain disini? Kangen ya." Ujarku santai sambil menghampirinya.
" Tadi siapa yang bbm gue minta nebeng." Jawabnya sambil melenggang pergi.
" Itu kan gara-gara mami nyita mobil Anggi." Kataku sambil menunduk membersihkan rok sekolahku yang kotor entah kenapa.
" Itu salah lo sendiri dibilangin jangan gangguin gue mulu, malah nyusul ke lapangan."
" hehe... kan takut kak ada yang gangguin kakak." Jawabku nyengir dan dia hanya memutar bola matanya. Uh
" terserah deh." Dan yang terjadi selanjutnya hanya aku dengan rayuan-rayuan mautku dan kak Aby yang kelihatan pasrah.
Yups... kita memang pacaran atas dasar aku yang nembak kak Aby duluan awalnya dia nolak , tapi karena aku yang keseringan muncul dihadapan dia entah karena dia udah mulai suka sama aku atau karena jengkel aku gangguin akhirnya dengan senang hati aku umumkan bahwa dua bulan yang lalu kami resmi pacaran.
Sudah kubilang kan bagiku cinta itu diperjuangkan bukan nunggu.
" Ngelamunin apaan sih? Cepet masuk ! " aku mengerjap-ngerjapkan mataku . Lho kok aku ada di depan mobil kak Aby ya.
" Ngapain sih bengong?" Kak Aby sekarang sudah mulai kehilangan kesabarannya dan yang terjadi selanjutnya, tanganku ditarik dan dipaksa masuk mobilnya.
" Mulai kan begonya kumat lagi." Gerutunya tak berperasaan.
" Ish kak Aby mah gitu, sama pacar itu dibaik-baikin bukan dimarahin mulu." Aku memukul pelan lengannya dan dibalas tatapan malas kak Aby.
" Pacarnya kayak gini sih." Senyum kecil kak Aby terbit dan aku pengen pingsan. Manis pake banget.
Kak Aby menoleh kearahku dan seketika wajahnya berubah jadi horor melihat tampang mupengku.
" Jangan deket-deket deh, loe nubruk gue kan bahaya." Katanya sambil bergidik dan mulai melajukan mobilnya.

TBC
Hahaha ga tau nih cerita masih ada yang mau baca apa engga. Aneh ya :D
Happy reading ya

OrchidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang