Janji Kencan

368 29 7
                                    

Aby Pov

Aku sudah berusaha memejamkan mata berkali-kali tapi sialnya malam ini bener-bener bikin aku ga bisa tidur.

Tarik nafas

Buang

Tarik lagi

Buang

Mari tidur.

Tik...tok...tik...tok...tik...

Arrrggghhh..... sialan bener-bener ga bisa tidur.

Ini semua gara-gara makhluk jadi-jadian itu, yang udah ngucapin kata-kata biadab yang bikin aku mati kutu seketika.

" jangan lama-lama ya....jatuh cinta sama akunya "

" Kenapa gue jadi mikirin tu bocah sih!" Kesalku sambil menutup tubuh tubuh sepenuhnya dengan selimut berharap bisa tidur secepatnya.

Tapi gagal.

Aku menyingkap selimut dan melirik hp yang tergeletak di nakas.

" Anjrit... kepala gue kebentur apaan sih mendadak pengen nelpon tu bocah." Aku meringis mengetuk-ngetuk kepalaku dengan tangan.

Tapi sumpah, perasaan buat nelpon dia makin gede aja.

Setelah menimang akhirnya aku putuskan buat nelfon Anggi, buat nuntasin rasa penasaran doang sih. Palingan dia juga udah tidur.

Aku menyeringai lalu cepat-cepat men-dial no telpon Anggi.

Dan double sial.

Telpon diangkat bahkan pada dering pertama.

" kok lo angkat sih!" Semburku galak bahkan sebelum Anggi bilang Halo.

" Eh?"

Aku mengernyit saat tak ada suara lagi terdengar.

" AAAAAKKKK.......DEMI APA INI AKU DITELPON SAMA KAK ABY!!" Girang banget kayaknya, tapi...

" WOI.... GA USAH TERIAK- TERIAK." Balasku sambil mengusap-usap telinga.

" Ish...kak Aby juga teriak." Katanya yang aku yakin lagi cemberut berat.

" Biar lo tau rasanya." Aku tertawa setan. Dan dia mendengus sebal. Tapi tak lama malah terdengar suara kikikan diseberang sana.

" Gi...?" Panggilku memastikan.

" Kak Aby sweet deh nelpon malem- malem gini pasti mau nganter Anggi tidur ya." Dan suara kikikan itu kembali terdengar yang membuatku yakin bahwa suara itu berasal dari cewek sedeng yang lagi aku telpon.

" Kak." Panggilnya saat aku hanya terdiam.

"Hm."

" Kok ga dijawab?"

" Apanya?"

" Aku nanya, ada apa nelpon? Ga biasanya." Suaranya terdengar serius tanpa embel- embel genit seperti beberapa menit yang lalu.

" Ga boleh?" Aku balik bertanya, menghindari jawaban yang sebenarnya.

" Boleh sih, cuma aneh aja."

" Gue harus ke psikiater kayaknya." Keluhku frustasi.

" Emang kakak kenapa?" Tanyanya khawatir.

" Masa tadi ga bisa tidur pas denger suara lo gue langsung ngantuk."

Lama aku nunggu tapi ga ada jawaban juga.

" Gi...?"

" Ih Anggi udah kayak obat tidur dong. Bukannya bikin kakak semangat malah bikin kakak ngantuk ya."

OrchidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang