The Figure Novel (End)

THE FIGURE NOVEL

22

Dua minggu berlalu setelah percakapan gea dengan reno, saat ini gea akan melaksanakan operasi besar untuk mengangkat sel kanker didalam ginjalnya. Jujur saat ini dia merasa lega karena telah berkata jujur pada reno tentang dirinya yang sebenarnya.

Reno adalah Lelaki baik dia berhak mendapatkan perempuan yang lebih baik daripada dirinya dia adalah orang asing dalam hidup reno, tapi sejujurnya saat ini sebagai ayu dia mulai merasakan perasaan yang sudah lama hilang, dia mencintai reno sangat mencintai Lelaki tersebut dan ia janji akan sembuh dan menerima cinta reno.

Yang membuat gea yakin bahwa reno mencintai nya karena perbutan dan sikap kepeduliannya kepada dirinya, cinta itu tumbuh dengan sangat cepat tanpa dia duga. Dia berhasil moveon dari reyhan ya walaupun reyhan suaminya masih memiliki tempat khusus dihatinya.

Beberapa menit lagi gea akan masuk keruang operasi dan reno masih tetap disampingnya sambil menggenggam tangannya dan sesekali menciumnya " janji sama aku kalo kamu akan kuat dan semangat!"

" doain aku ya ren!" lirih gea dia merasakan rasa sakit yang kuat pada area perutnya

" pasti!" kedua nya saling menatap lalu saling berbalas senyum

" maaf pak reno operasi nya akan dilaksanakan sekarang kami akan membawa bu gea menuju ruang operasi!" reno mengangguk dan mencium kening gea sekilas

“ saya ikut kedalam!” ucap reno yang di angguki oleh sang dokter

Kenapa dokter tersebut mengizinkan reno masuk karena dokter tersebut tau profesi reno dan juga sahabat dari reno

||

Saat ini anta tengah berada diruangan dokter yang menangani istrinya dinda suasana disana sedikit tegang setelah mendengar perkataan sang dokter barusan mengenai kondisi anaknya dengan dinda “ maaf pak setelah saya melakukan pemeriksaan pada putra bapak disimpulkan bahwa putra bapak mengalami kelainan pada otaknya yang membuatnya kelak akan mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan daya pikirnya yang lambat”

“ apa anak saya akan sembuuh dok?” Tanya anta dengan mata yang berkaca kaca

“  kemungkinan kecil tapi bisa dilakukan terapi pada saat putra bapak berumur 5 tahun” ucap dokter menjelaskan
“ terimakasih dok” anta keluar dari ruangan sang dokter lalu pergi keruangan istrinya

||

   “ din, aku harus bagaimana, Takdir begitu jahat untuk kita dan anak kita. apa yang harus aku sampaikan kepada kamu nanti saat kamu sadar” ucap anta mengusap lembut tangan sang istri

  “ge kamu dimana? Aku butuh kamu saat ini” gumam anta

Tanpa anta ketahui perempuan yang sangat amat ia cintai tengah berjuang di antara hidup dan mati entah bagaimana jalan takdir tuhan ini

||

   Diruangan yang di penuhi dengan alat medis disertai dengan suara mesin EKG para dokter tengah berjuang menyembuhkan salah satu pasien yang kemungkinan hidup nya sangat tipis. Tapi para dokter itu tidak menyerah untuk menyelamatkan wanita muda ini.

  Reno yang berada dipojok pintu ruangan yang mendengar perkataan suster tersebut langsung berlari kearah gea

“ engga ge, ayo berjuang! Mau kamu gea atau ayu aku tetap sayang kamu, jangan tinggalkan aku” airmata reno turun dengan derasnya dia tidak peduli jika para dokter dan suster menatapnya aneh yang dia pikirkan saat ini gea kembali sehat dan mrenjadikannya miliknya.

“dok, denyut jantung pasien menurun“

Dokter tersebut menatap mesin EKG yang menampilkan denyut jantung pasien dengan tangan yang bergetar dokter tersebut meminta suster disampingnya mengambil defibrilator
“ sediakan defibrillator”