“Lepasin tangan gue brengsek!”
Heaven memberontak keras saat kedua sisi lengannya dihimpit dan dicekal secara kuat oleh Kale dan juga Marven.
Tujuannya hanya satu.
Menyeret cewek itu ke hadapan seorang laki-laki yang sekarang sedang berdiri congkak seraya menyandarkan punggungnya ke tembok, dengan sepuntung rokok yang terselip di sela-sela bibir nya.
“Diem elah, woy! Kita gak ada niatan buat sakitin lo, kecuali lo nya yang berontak kayak gini.” Marven berdecak lelah.
“Gue gak pernah bilang, lo boleh pegang-pegang gue bajingan!”
“Santai, Ven,” sahut Kale di samping nya.
“Lo berdua apaan sih?” Lionel berhasil mengejar langkah kaki mereka. Berdiri di depan, menghalangi jalan. “Lepasin.” Dengan sorot tajam, cowok itu memberi kode pada Kale dan Marven agar mereka segera melepas cewek itu.
Tak berani membantah, akhirnya Heaven bisa mendengus lega karena Kale dan Marven membuat keputusan yang tepat dan cepat dengan melepaskan nya.
“Come on, Lionel.”
Sungguhan, suara berat yang tampak mengerang sedikit itu berhasil mengusik telinga Heaven. Apalagi saat tatapan mata mereka juga sempat berpandangan beberapa detik.
Lionel berbalik badan, menghadap Ace yang sedang berjalan ke arahnya.
“Sekali ini aja, lo jangan ikut campur sama urusan gue.”
“Sekalipun ini urusan lo, gue gak akan tinggal diem kalau lo apa-apain Heaven.” Lionel mengatakan nya dengan tenang, beda dengan Ace yang sekarang raut wajahnya sudah dipenuhi urat-urat menonjol dengan wajah kesal nya.
“Sebenarnya gue juga gak butuh bantuan lo sih,” sahut Heaven dengan santai. Bahkan kini bersedekap dada, wajah angkuh nya pun sudah kembali.
Lionel mengeras, cewek itu memang tidak tau berterimakasih. Namun sial nya Lionel juga sangat kesulitan untuk melupakan nya.
“See?” Ace tertawa remeh, saat tubuhnya sudah berdiri tepat di hadapan Lionel dengan rokok yang masih menyala, terselip di jari-jari tangannya. “Cewek kaya dia gak ada gunanya lo baik-baikin.”
“Gue gak ngomong sama lo bajingan.”
Ace tak menghiraukan umpatan Heaven yang baru saja dilayangkan untuk nya, begitu juga dengan Lionel yang memilih untuk tetap diam.
Andra dan Carmen yang baru saja bergabung dengan Kale dan Marven, hanya mampu memperhatikan interaksi sengit ketiga orang itu dalam jauh.
Sungguhan, bagi Andra pertunjukan tak penting ini sangat memuakkan dan membuang-buang waktu nya yang berharga, namun sial nya cowok itu malah diseret kemari oleh Carmen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven's
Teen Fiction‼️young adult - romance Di sekolah elit- Golden High School ada beberapa anak emas yang disebut-sebut sebagai pilar kehidupan dengan julukannya... Seven Stars. Ace Rajendra Morrigan Lionel Abian Carmen Lavendra Kalandra Junio Bhaskara Kalendra Junio...