Heaven's || 04

4.8K 336 225
                                    

Tidak ada yang bisa membuat seorang Ace Rajendra Morrigan merasa begitu rendah harga dirinya di depan seorang perempuan kecuali Heaven Isabella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada yang bisa membuat seorang Ace Rajendra Morrigan merasa begitu rendah harga dirinya di depan seorang perempuan kecuali Heaven Isabella.

Heaven lagi-lagi berhasil menyentil ego nya.

Penolakan.

Umpatan kasar.

Tatapan setajam pembunuh berantai.

Hanya itu yang selalu Ace dapatkan jika berinteraksi dengan cewek itu.

Membuat kepala bahkan tubuh nya mendidih seketika hanya karena memikirkannya.

“Ahh...”

Ace dengan brutal mencium dan menggigiti nipple yang tampak mengeras milik perempuan telanjang yang ada di hadapannya itu, sedang tubuh bagian bawah mereka saling menyatu hingga menimbulkan bunyi gemerisik kulit yang saling bergesekan.

Setiap kali sosok Heaven melintas di benaknya, Ace semakin menyentak lembah surgawi itu dengan kasar.

“Desahin nama gue, sayang.”

Sampai membuat perempuan itu mengerang belingsatan di bawah kendalinya.

“Ahhh Ace...”

Ace beralih mencium bibir merekah itu dengan tidak sabaran, membayangkan jika seolah-olah sedang mencecap mulut penuh umpatan kasar milik Heaven yang selalu Ace telan mentah-mentah saat mereka sedang berhadapan.

“Fuck!” Ace semakin menambah kecepatan permainannya sampai membuat wajah perempuan itu merah padam.

“Aku mau keluar...”

“Jangan keluar sebelum gue suruh, Saras.” Suara serak yang diselimuti oleh helaan napas berat itu terdengar membuat nya semakin seksi.

“Aku gak tahan...”

Jika saja Ace tidak menyangga tubuh Saras, pasti cewek itu sudah meluruh ke lantai saking kakinya yang gemetar tak kuat untuk menahan beban tubuhnya lagi.

Meskipun ini bukan pertama kalinya mereka melakukan ini, namun Ace selalu bisa membuat Saras keluar dengan begitu banyak nya.

Ace semakin menghentaknya ke dalam, meremas gundukan lembut itu dengan tangan kasarnya yang membuat puncaknya kian menonjol.

“Ahh Ace...”

Berbeda dengan Saras, justru setiap kali mereka melakukan hubungan intim ini, cowok itu rasanya sulit sekali untuk keluar, butuh berkali-kali hentakan dan sesuatu yang membuat nya lebih terangsang hingga akhir nya bisa sampai pelepasan.

Setelah mencapai kepuasannya masing-masing, mereka tidak langsung beranjak.

Mengatur kembali napas mereka yang saling beradu tidak berirama, hingga senyum miring yang membuat Ace terlihat semakin jauh lebih tampan ditambah dengan rambut basah dan tubuh atletis yang dilumuri oleh keringat itu, selalu berhasil membuat Saras merona.

Heaven'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang