Heaven's || 13

2.4K 309 135
                                    

💋HAPPY READING💋


ENJOY GUYS!



ENJOY GUYS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Lo keliatan baik-baik aja.”

Baru beberapa langkah— merasa keren sesaat. Heaven turun dari mobil McLaren ungu kesayangannya itu, kini suasana hatinya mendadak muram lagi saat dia disambut oleh seorang cowok yang mendekat pada nya, tentunya dengan raut wajah menghina tersebut.

Tadinya Heaven tampak sedikit terkejut melihat sosok itu, namun dengan cepat dia berpikir jernih dan mengembalikan ekspresi normalnya. Heaven pikir itu Ace, namun tidak mungkin juga karena jelas-jelas jika semalam cowok itu baru saja terlelap. Juga sempat memberitahu Heaven bahwa mungkin dia akan bangun dua sampai tiga hari ke depan, dimana Heaven harus ada di sana saat waktu itu tiba.

Sempat menolak karena terlalu malas untuk meladeni keinginan random cowok itu, tapi sialnya Ace selalu membujuk nya— tidak, lebih tepatnya mengancam nya dengan hal-hal aneh, akhirnya Heaven mau tidak mau menurutinya.

“Kapan lo keluar dari rumah sakit?” Heaven bertanya dengan tenang tanpa menoleh untuk melihat wajah cowok itu, namun tetap melangkah beriringan.

Zoro terkekeh kecut. “Lo berharap gue mati membusuk di rumah sakit kayak apa yang mau lo lakuin ke Saras, huh?” sarkas nya.

Hening sesaat. “Should I?” Heaven malah tersenyum menantang, melihat dengan jelas ekspresi mengeras dari wajah cowok di samping nya ini.

“Mau mati sekarang?” desisnya.

“Lo duluan yang provokasi gue...” Heaven memutar bola mata kemudian tatapannya jatuh— menyorot cowok itu dengan dingin dan tajam, “Zoro,” tekannya.

Dengan congkaknya, cowok itu tertawa hambar. “Lo gak lupa kan, kalau Ace lagi tidur?” bisiknya tajam. “Dia gak bisa lindungi lo sekarang, Princess,” sarkas nya rendah.

“So?” tantang nya. “Lo pikir gue hidup selama ini berkat perlindungan dari dia?” Heaven balas terkekeh sinis. “Asal lo tahu ya, dia gak punya kontribusi apapun dalam hidup gue.”

“Dan kalau lo berani sentuh gue, walaupun cuma seujung rambut...” Dengan berani, cewek itu menunjuk wajah Zoro menggunakan jari telunjuk nya. “Gue bakal bales lo berkali-kali lipat daripada itu,” tekannya tidak main-main.

Zoro mengeras, namun juga tampak muncul seringai muak dari mulutnya. “Lo lagi ngancem gue?” balasnya dengan nada rendah.

“Enggak. Itu peringatan buat lo.” Setelah mendorong bahu cowok itu dengan satu jari telunjuk nya, di detik setelah nya Heaven langsung melangkah angkuh, lebih dulu meninggalkan Zoro yang berhasil dibuat bergelut dengan rasa geram nya sendiri.

Heaven'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang