Permintaan Tae Hyung

289 32 2
                                    

ʕ•́ᴥ•̀ʔっ♡

Sempatkan vote dan tinggalkan komentar kamu ya agar Author semangat!

Terima kasih untuk support kalian semua, dear!

│║▌║▌█║G A P ▌│║▌║▌

ⓢⓔⓐⓢⓞⓝ②





Di tepi danau yang tenang, bintang-bintang bersinar terang di langit malam. Cahaya bulan memantul lembut di air danau, dan sebuah api unggun memancarkan cahaya dan kehangatan.

Tae Hyung duduk di kursi lipat dekat api unggun, tangannya memegang secangkir stainless steel berisi kopi panas yang mengeluarkan uap wangi. Tak lama kemudian terdengar langkah halus yang menghampiri, dan Joo Hyun duduk di sampingnya dengan wajah tenang.

"Yeon Woo sudah tidur, Bae?" Tae Hyung bertanya.

Joo Hyun mengangguk, senyumnya hangat. "Ia tidur pulas dalam tenda. Terima kasih, Tae, sudah menjadi ayah yang baik untuknya. Hari ini pasti melelahkan bagimu, mengajaknya bermain sepanjang hari."

Joo Hyun tidak enak hati sebab baru kemarin Tae Hyung tiba di Korea dan langsung mengajak mereka untuk menghabiskan weekend berkemah di pinggir danau. Tae Hyung pasti masih lelah dari perjalanan jauh.

Sudah dua tahun Tae Hyung bekerja di Jepang, di ini sudah kali ketiganya ia kembali ke Korea. Jarak yang jauh dan juga pekerjaan yang padat membuat Tae Hyung sulit untuk memutuskan pulang begitu sering. Komunikasi antara Tae Hyung di Jepang dengan Joo Hyun dan Yeon Woo di Korea dapat berjalan lancar dengan bantuan teknologi komunikasi yang sudah maju. Sayangnya, melihat wajah mereka hanya lewat perantara telepon pintar saja, tidak mampu menguarkan rasa rindu Tae Hyung pada keluarga kecilnya. 

"Lelah, tapi sudah hilang kok saat melihat senyum kalian berdua" Tae Hyung mengangguk matanya berkelip. "Beberapa kali Yeon Woo meminta untuk berkemah saat kita bicara lewat telepon. Ini yang bisa kulakukan sebelum kembali ke Jepang bulan depan."

Joo Hyun menggeleng pelan, rambutnya bergerak lembut ditiup angin malam. "Ia merasa iri, tahu? Temannya di sekolah selalu bercerita tentang petualangan kemah dengan ayahnya. Setiap hari ia menanyakan kapan kita akan pergi. Maaf jika merepotkan." 

Tae Hyung tersenyum lembut, matanya penuh cinta. "Bagi Yeon Woo, aku siap melakukan apa saja, Bae. Dia sudah seperti anak kandungku sendiri. Tidak ada yang merepotkan."

Joo Hyun menghela nafas lega, lalu memandang Tae Hyung dengan rasa penasaran. "Bagaimana di Jepang, Tae? Project barumu tidak menyulitkan, kan?"

"Kau kenal aku kan Bae? Aku orang yang tidak pantang menyerah" Tae Hyung memandang api unggun, kilauan nyala api memantulkan di matanya. "Tentu di mana pun itu, tidak ada yang berubah dari etos kerjaku. Ada kesulitan dalam beberapa hal detail. Meskipun begitu, setiap kali aku merasa tidak mampu, aku cukup mengingat kalian berdua, Joo Hyun dan Yeon Woo, itu sudah membuatku semangat kembali."

Joo Hyun tersenyum hangat mendengarnya, rasa cemasnya perlahan menghilang. "Aku senang mendengar bahwa kami bisa menjadi motivasimu."

Tae Hyung mengangguk, senyumnya mengembang. "Kalian adalah energiku, Bae. Setiap kali aku merasa lelah atau frustrasi, aku cukup membayangkan wajah kalian yang tersenyum. Itu membuatku kuat!"

Tae Hyung meletakkan cangkirnya perlahan di atas meja mini portable, membiarkan uap kopi yang masih hangat melambai-lambai di udara sejuk. Tangannya kemudian mendekap pipi Joo Hyun dengan lembut. "Aku sangat merindukan kalian"

GAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang