BAB 44 ( PELAMPIASAN )

15 1 0
                                    

Happy reading...

*
*
*
*

" Mengapa tak bisa mencintaiku? "

* Zeeva *

" Ilona,kamu ini ngapain,sih? " Mela berlari dari dalam kamar menuju dapur untuk menemui Ilona yang sedang membuat kegaduhan.

Bau gosong dari dapur sudah menyebar kemana-mana. Ternyata Ilona sedang ingin memasak telur tapi karena kelalaiannya telur itu malah menjadi gosong. Lalu bukan itu saja masalahnya, Mela yang memerintahkan Ilona untuk memasak malah sampai sekarang tidak terlihat satupun makanan di atas meja.

" Maaf tante, Ilona lupa. "
" Kamu bilang kamu pinter masak. Apa-apaan ini? Tingkat telur aja bisa sampai gosong begini. Kamu ngapain aja,sih? " Mela berkacak pinggang, tidak sanggup pikir dengan Ilona.
" Tadi perut aku sakit banget tante. Sampai muntah-muntah, jadi lupa sama telurnya. Tapi tante, disini,kan banyak pembantu jadi kenapa nggak suruh mereka yang masak aja? "
" Sebentar lagi kamu,kan akan menjadi istri anak saya dan ibu dari cucu saya. Mentang-mentang ada pembantu jadi kamu nggak perlu masak? Kalau pembantunya nggak ada, mau kamu kasih makan apa anak sama cucu saya? " Kini, Mela membuka suaranya untuk memarahi Ilona habis-habisan.
" Maafin Ilona,tan. "
" Yaudah kami duduk aja sana. "

Ilona mengangguk dan berpura-pura mengelus perutnya yang sedikit buncit lalu ia mencibirkan bibirnya dengan kesal setelah pergi dari hadapan Mela. ' Apa-apaan,sih. Udah tua bangka juga, masih aja suka ngatur. Bisa-bisanya nyuruh gue masak, masih nggak sadar kalau gue hamil? Mana minyaknya terbang ke tangan gue lagi. Kalau udah nikah, kan ada pembantu yang kerja. Apa guna ada pembantu kalau memasak aja masih majikan. Dava pasti banyak uang, tinggal gue minta makan diluar setiap hari apa susahnya,sih? '

Ilona mengambil satu gelas dari atas meja untuk menuangkan air ke dalam gelas itu dan meminumnya.
' Bisa-bisanya menantu orang kaya jadi pembantu, seharusnya jadi ratu dong. Cih, kamu tenang aja,nak. Mama akan buat kalian hidup di atas uang yang berlimpah sampai kalian dewasa. Mama janji. '

Akhirnya karena kecerobohan Ilona, yang memasak hari ini adalah Mela dan para pembantunya yang ikut membantu. Ria yang tidak enakan juga ikut membersihkan meja walaupun perut buncitnya itu bisa membuat dia cepat kelelahan. Sedangkan Ilona, dia hanya duduk di ruang tamu. Hari pun berganti malam, Dava datang ke rumah orangtuanya seperti biasa untuk makan malam. Karena tidak ada lagi kursi kosong yang lain, Dava terpaksa duduk di sebelah Ilona.

" Bau masakan mama memang bisa ditebak. Paling enak sedunia. " Puji Dava dan Mela langsung tersipu malu dibuatnya.
" Dava bener,Ma. Lain kali masak yang banyak,ya? Terus nanti Zen sama Dava yang habisin. Kalau mau, Zen maunya mama yang suapi. " Zen sedikit menggoda Mela.
" Ya ampun kalian ini. "
" Oh,iya. Bukannya peraturan di keluarga kita itu, calon menantunya yang harusnya memasak untuk seluruh anggota keluarga,ya? Kok masih mama yang masak makan malamnya,sih? " Ria bertanya sambil menghidangkan makanan ke piring Zen.
" Sebenarnya dari tadi perut Ilona sakit, jadi malah gak fokus masak. Maaf, " Ilona menunduk.
" Sudah, sudah. Ilona, kamu layani Dava dengan baik. "

Ilona mengangguk dengan ucapan lembut Laren yang tidak biasanya. Ilona pun langsung mengambil piring yang ada di depan Dava lalu menaruh nasi diatasnya.

" Cukup? "

Dava tidak menjawab dan hanya menghela napas berat lalu mengambil piring lain dan merebut sendok nasi dari tangan Ilona untuk menaruh nasinya sendiri. Jujur saja, dia tidak suka dilayani oleh wanita licik ini. Jika pun mau, dia ingin Zeeva yang melayaninya.

" Loh, kok ambil piring lain? "
" Nasi yang lo kasih nasi basi. " Jawab Dava acuh.
" Tapi-- "
" Papa nggak pernah ajarin kamu bersikap kurang ajar Dava! " Laren menaikkan volume suaranya untuk memperingati putra keduanya.
" Oh,ya. Bukannya Dava kayak gini juga gara-gara papa. " Persetan dengan yang namanya sopan santun. Dava bahkan sudah melupakan etika dari dulu jika berbicara dengan orang yang menghancurkan hidupnya.
" Anak breng-- "
" Dava lagi males berdebat. Jadi nikmati aja makanannya. "

Secret 8,3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang