Chapter 18

17 4 0
                                    

𝑨𝒑𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒍𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊?

_𝑨𝒅𝒊𝒘𝒊𝒅𝒚𝒂 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒊𝒔𝒔𝒂

***

Setelah tiga hari diberikan waktu libur, kini para murid BHS2 sudah berkumpul di lapangan untuk mendengarkan pengumuman dari kepala sekolah.

"Selamat datang kembali di Banutama Hight Scool 2, saya harap libur kalian cukup!" Suara itu menggema di tengah lapangan outdoor, menciptakan keheningan yang tiba-tiba.

"Sekarang saya minta! Kalian membersihkan ruang kelas, termasuk VIP1 dan VIP2 tanpa bantuan dari petugas!" Para murid saling memandang saat mendengar perintah itu.

"Izin pak!" ucap Raya mengangkat tangan kanannya ke udara.

"Silahkan," sahut kepala sekolah menatap pada raya.

"Saya pewaris sekolah ini, apa pantas saya mengerjakan hal sepele?" ucap raya. Tatapan matanya penuh dengan kepercayaan diri.

Kepala sekolah tersenyum kearah Raya. "Semuanya di mulai dari hal sepele! kamu akan jadi pemimpin nantinya." balasnya.

"Baik pak," jawab Raya dengan wajah yang cemberut.

"Nggak pa-pa ray, kita bantuin," ujar vika menenangkan.

***

"Kalian pada ngapain?" tanya kana. Keningnya berkerut, matanya menatap teman sekelasnya secara bergantian.

"Lagi dugem! Ya ...lagi nyapu lah, nggak liat ini apa?" celoteh Naya memperlihatkan sapu di tangannya.

"Kepala sekolah nyuruh semua murid buat bersihin kelas masing-masing ra," jelas Daren sambil mendatangi Kana.

"Bukannya VIP punya petugas kebersihan khusus," batinnya.

Kelas VIP selalu di bersihkan oleh petugas kebersihan, tapi hari ini para murid itu malah membersihkannya sendiri!

"Aku bantuin ya..." Kana hendak melangkah maju, namun tangannya di tahan oleh Daren.

"Jangan! Bagian kamu udah aku kerjain sayang. Kamu duduk aja!" tutur Daren membawa Kana ke meja dengan penuh perhatian.

"Maaf ya semuanya? Hari ini aku telat," ucap Kana dengan raut wajah yang tak enak. Suaranya terdengar penuh penyesalan.

"Nggak pa-pa ra," sahut mereka serentak dengan senyum.

Sikap itu menunjukkan bahwa mereka tidak merasa kesal atau marah terhadap apa yang telah berlalu.

Karena sebelum Kana masuk kelas, Dian tak sengaja melihat Kana yang di hukum berjemur di tengah lapangan.

Padahal cewek itu tidak terlambat, masih ada lima belas menit setelah para murid di bubarkan dari lapangan.

"Kipasan dulu ra! panas banget ya? Badan lo sampai basah gitu?" ucap Naya menyodorkan kipas angin mini miliknya yang berwarna kuning.

Kanara Saksi LenteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang