Happy Reading!
***
Pagi yang cerah menyambut Lavanya dan Lakshan setelah malam pernikahan mereka yang sangat hectic. Saat mentari mulai menyoroti jendela kamar hotel mereka, Lakshan membuka matanya perlahan karena sinar matahari mengenai wajah tampannya.
Lakshan menoleh kesamping karena ada tangan ramping yang memeluk tubuhnya. Lakshan menemukan wajah cantik Lavanya yang semalam sudah resmi menjadi istrinya. Dia tidak mau terburu-buru pada hubungan mereka, dan menyebabkan ketidak nyamanan Lavanya. Dia tahu bahwa Lavanya belum bisa menerima dirinya sepenuhnhya. Oleh karena itu dia perlahan memindahkan tangan Lavanya agar saat istrinya bangun nanti tidak malu karena bangun dengan keadaan yang memeluk Lakshan.
Lakshan dengan lembut membangunkan Lavanya dengan suara seraknya karena efek bangun tidur, "Lav, bangunlah. Hari ini kita memiliki rencana untuk sarapan bersama keluarga di restoran hotel," ucap Lakshan dengan suara lembut sambil mengusap lembut lengan Lavanya.
Lavanya, yang masih sedikit terlelap, menggeliat dan membuka mata perlahan, "Bisakah 5 menit lagi? Aku masih sangat mengantuk. Seperti ada lem yang menempel di mataku."
Lakshan tersenyum geli melihat tingkah Lavanya. "Baiklah kalau begitu saya mandi terlebih dahulu, setelah itu kamu. Tapi pastikan kamu sudah bangun ketika saya selesai mandi, kalau tidak-.."
Lavanya langsung bangkit dan menyela Lakhsan,"Kalau tidak apa? Kenapa kamu suka sekali mengancam orang, hah?"
Lavanya yang masih dengan keadaan mengantuk berjalan menuju kamar mandi setelah mengambil pakaian didalam kopernya.
"Katanya mau tidur 5 menit lagi?" tanya Lakshan geli.
Lavanya mendengus, dan sebelum menutup pintu kamar mandi dia berkata, "Lebih baik kamu diam, dan katakan pada orang tua kita, kalau kita akan sedikit terlambat dari waktu yang ditentukan."
Lakhsan menahan tawanya melihat wajah cemberut Lavanya ketika dia memaksan gadis itu bangun. Lalu Lakshan mengambil ponselnya dan memberi tahu orang tuanya, bahwa dia dan Lavanya akan sedikit terlambat.
Setelah Lavanya selesai mandi yang lamanya menurut Lakshan bisa dia tinggal untuk pergi jogging mengitari bangunan hotel terlebih dahulu, kini gantian Lakshan yang membersihkan tubuhnya yang sudah lengket karena saat menunggu Lavanya tadi dia sempat untuk olahraga ringan di balkon kamar yang menyebabkan dirinya berkeringat.
Setelah itu, keduanya kemudian bergegas untuk mandi dan bersiap-siap. Setelah mereka siap, Lakshan menggandeng tangan Lavanya sambil menuju ke restoran hotel tempat pernikahan mereka dilaksanakan.
"Sekarang saya tahu kenapa kamu meminta saya untuk memberitahu orang tua kita perihal kita yang akan sedikit terlambat," kata Lakshan
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destinies Intertwined
RomanceLavanya Balveer Daiva, seorang desainer fashion yang sukses namun memiliki sifat keras kepala dan arogan. Dia dijodohkan dengan Lakshan Janardana Bupendra, seorang pengacara sukses dan merupakan sahabat kakaknya, Kivandra Sangga Daiva. Keduanya sama...