7

237 33 30
                                    



Hi guys....

Please comment and vote yaaa....

Aku butuh banget feedback dari kalian, sehat dan bahagia selalu ...


***





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



WE ARE



Jennie POV.

Hampir sebulan berlalu setelah aku mengunjungi Taehyung di Jeju. Terkadang aku berfikir bahwa aku terlalu bodoh jika masih mengharapkan Taehyung padahal aku memiliki Hanbin. Namun aku tidak paham dengan hatiku yang selalu mengharapkan Taehyung meskipun sekarang sikapnya yang sangat jauh berbeda dari Taehyung yang ku kenal dulu. Jika kalian bertanya apakah aku mencintainya? Hmm semua ini tidak perlu ditanyakan lagi karena kalian bisa menilai sendiri bagaimana sikapku padanya.

Kami masih saling mengirim pesan, meskipun hubunganku dengan dia tidak ada yang special. Hal ini ku lakukan karena lagi lagi aku tidak ingin kehilangan komunikasi dengannya, lagi.

Drrr....drrr.....

Handphoneku bergetar, ada panggilan masuk. Kulihat nama Hanbin disana, sehingga dengan cepat aku mengangkatnya.

"Hallo?"

"Sayang, aku sudah di lobi." Ujarnya di sebarang sana dan segera membuatku bergegas.

"Oke baiklah, aku akan turun" jawabku segera meninggalkan apartemenku.

Malam ini Hanbin mengajakku untuk makan malam. Seharusnya bukan hanya makan malam antara kami berdua namun makan malam bersama keluarganya. Aku merasa bersalah karena dalam hubungan ini sepertinya aku yang tidak terlalu serius. Karena sebanyak Hanbin mengajakku bertemu keluarganya, sebanyak itupun aku menolaknya. Aku hanya belum siap dengan diriku sendiri.

"Hai.... good evening." Sapaku setelah masuk ke dalam mobil milik Hanbin.

"Good evening sayang." Jawabnya.

"Kita mau makan dimana?" Tanyaku karena jujur saja setelah aku tidak menyetujui untuk makan malam bersama keluarga Hanbin, aku tak tahu dia ingin mengajakku kemana.

"Restauran kesukaanmu." Jawabnya dengan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya.

Mobil melaju dengan tenang, tak ada obrolan serius antara kami. Sesekali aku melempar candaan karena aku paham Hanbin masih kesal karena aku menolak bertemu keluarganya.

WE ARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang