Apa yang menjadi takdir, maka akan terjadi. Kau tidak akan bisa menghindar lagi dan lagi.
we Can't be friend (!) Aku mencintaimu Taehyung, kau tahu itu!
#2 TAENNIE / 3,53K (4 Okt 2024)
#1 Taehyungjennie /93
#1 Vinnie / 10
#37 Army/14, 2k
#23 LDR...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WE ARE
Jennie POV
Aku tersenyum membaca isi pesan yang dikirim Taehyung sejak kemarin. Karena entah apa yang membuatnya seperti ini, namun aku sangat senang bahwa saat ini dia mengkhawatirkan aku dan mencari ku ketika aku tidak membalas pesannya.
Dengan mata yang baru terbuka aku segera membalas pesannya. Namun baru beberapa detik, pesan sudah terbaca dan tiba-tiba panggilan masuk darinya.
"Hallo," sapaku setelah menggeser icon berwarna hijau.
"Kau baik-baik saja?" Tanyanya segera dan membuat bibirku tersenyum mendengarnya.
"Jen? Kau mendengar ku?" Tanyanya lagi.
"Iya aku disini, aku baik-baik saja." Jawabku dengan tawa.
"Apakah Taehyung ku mengkhawatirkan aku? Atau kau merindukan aku? Eohhh? Apakah aku harus ke Jeju saja?" Lanjutku dengan nada sedikit mengejek.
"Astaga Jen kau ini," ujarnya dengan tawanya.
"Hehehe... Lagian tumben banget kamu spam chat gak enak kan chatnya digantungin dan gak dibales. Itu tuh... Yang sering aku rasain." Ungkap ku padanya.
"Hmmm jadi mau balas dendam?"
Aku hanya tertawa mendengar pertanyaannya, karena dari nadanya aku sudah bisa membayangkan wajah Taehyung seperti apa.
"Jadi?" Tanyanya lagi setelah mendengar tawaku selesai.
"Jadi apa?" Tanyaku bingung.
"Kamu baik-baik saja kan?"
"Hehehe iya aku baik-baik saja, aku minta maaf karena kemarin aku lupa membawa handphone saat keluar makan malam." Jawabku jujur.
"Makan malam di luar sama siapa?" Tanya Taehyung yang membuatku terdiam sebentar.
"Hanbin," Jawabku memberi tahunya.
Namun beberapa saat hanya ada kesunyian dan tidak ada respon dari Taehyung.
"Ekhem Taehyung..." Ucapku memecah keheningan."
"Hmm maaf, kau sudah sarapan pagi?" Tanyanya tidak memperpanjang pembahasan sebelumnya.
