11

229 28 2
                                    

WE ARE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WE ARE

Taehyung POV


Aku terduduk di tepi pantai dengan tenang. Menikmati hawa dingin yang menusuk kulit. Meski musim dingin, Jeju tetap indah dengan pemandangan pantai yang tidak berubah menjadi lautan es.

Beberapa kali handphoneku bergetar menandakan ada pesan masuk. Namun aku enggan untuk membukanya, karena aku tahu yang menghubungiku adalah Jennie Kim. Perempuan yang sialnya selalu ada di pikiranku.

Dua bulan lalu kami bertemu lagi setelah 3 tahun tidak bertemu. Aku tidak menyangka akan bertemu dengannya lagi setelah 2 tahun tidak berkomunikasi. Jennie masih dengan orang yang sama, memiliki sifat yang atraktif, to the point, dan tidak pernah menyerah dengan apa yang ia inginkan.

Sejak malam natal kemarin aku kembali dingin padanya, seakan diriku enggan untuk kembali padanya meski aku sudah tahu hubungannya dengan Hanbin berakhir. Aku masih ingat betul obrolannya bersama Ibunya. Aku tahu benar ibunya begitu peduli kepada Jennie, karena ia tidak akan membiarkan siapapun merusak rencana masa depan milik Jennie termasuk aku.

Matahari sebentar lagi akan terbenam, langit mulai meredup hingga hawa dingin semakin membuatku mengeratkan Coat yang ku pakai. Aku segera beranjak dari dudukku, segera kembali ke apartemen yang sudah ku beli setahun lalu setelah aku berhasil menjual rumah milik nenekku yang ada di Seoul. Cukup sulit untuk menjual rumah nenek karena terlalu terpencil dan sialnya berada di daerah yang cukup rawan pencuri. Namun syukurlah setelah beberapa tahun akhirnya rumah itu bisa terjual dan aku bisa membeli apartemen kecil di Jeju.

Hidup di Jeju adalah pilihanku, aku hidup sendiri dengan usaha dan kerja keras. Kuliah dan bekerja membuat hidupku penuh tekanan, karena sungguh semua itu sangat sulit. Untung saja di semester kedua aku bertemu dengan Hyungsik hyung. Dia adalah kakak tingkatku, dia memang kuliah di jurusan design tapi otak bisnisnya membuatnya memiliki restauran yang cukup besar di Jeju. Tapi memang tidak bisa dipungkiri ia juga mewarisi beberapa resort di Jeju.

Aku bekerja di restauran milik Hyungsik hyung, dan baiknya dia juga mengijinkan aku menginap di restauran itu. Dia sudah ku anggap seperti kakakku sendiri.

Sampai di apartemen aku mengecek handphone sebelum bebersih. Meskipun mencoba menghindar, aku tetap tidak bisa mengabaikan pesan dari Jennie terlalu lama.

Jennie
14.36 - Hai.... Kau besok akan bertambah usia. Karena aku sedang berlibur jadi aku hanya bisa mengirim hadiah untukmu.
14.37 - Maafkan aku😖
15.49 - Apakah kau sibuk? Hmmm yasudah hubungi aku ketika kau sudah membuka pesan ini, see you

Aku menghembuskan nafasku pelan. Ingin rasanya mengabaikan Jennie, namun entah perasaan apa yang ada di dalam diriku. Semuanya berjalan begitu saja hingga jari ini sudah menekan icon panggilan telfon.

WE ARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang