13

158 24 6
                                    

Malam ini Jennie sudah bersama keluarganya, karena sejak sore tadi keluarganya sudah sampai di Jeju.
Meski saat ini keluarganya menghabiskan waktu bersama untuk liburan, Jennie lebih memilih sibuk dengan handphone nya sehingga membuat ibu menghampiri Jennie.

"Apa ada sesuatu yang mendesak? Ibu lihat kau selalu mengecek handphone mu. " Ujar ibu khawatir.

Jennie menggeleng, "aku hanya membalas pesan."

"Dari Hanbin?"

Jennie lagi lagi menggeleng, "Taehyung." Jawabanya dengan senyuman namun ia berhati hati dengan respon sang ibu.

"Sekarang aku berkomunikasi lagi dengan Taehyung," ungkapnya jujur.

Ibu Jennie terkejut, matanya melebar. "Taehyung? Jadi kemarin kamu ke Jeju lebih awal karena Taehyung. Kalian bertemu kembali?"

Jennie mengangguk, merasa sedikit canggung. "Iya. Ada banyak hal yang terjadi. Taehyung dan aku... kami memutuskan untuk kembali berkomunikasi."

Ibunya terdiam sejenak, merenungkan perkataan Jennie. "Lalu apa yang terjadi antara kamu dan Hanbin?" tanyanya hati-hati.

Jennie menjelaskan sedikit tentang hubungan rumit mereka, tentang bagaimana ia merasa bersalah karena bermain hati, dan tentang bagaimana Taehyung membuatnya merasa hidup kembali. Ibunya hanya mengangguk, mendengarkan dengan perhatian. Namun, ada ekspresi yang sulit dijelaskan di wajahnya—seolah ada sesuatu yang ingin ia katakan, tetapi ditahannya.

Setelah menjelaskan, Jennie merasa lebih lega. "Aku tahu ini mungkin mengejutkan, Ibu. Tapi, aku benar-benar ingin mencoba bersama Taepenuhhyung," ujarnya, ibunya bisa mengerti.

"Ibu hanya ingin yang terbaik untukmu, Jennie. Tapi, ingatlah bahwa keputusanmu juga harus diambil dengan hati-hati. Dan tentang study mu,Ibu tidak ingin mendengar kau memutuskan suatu hal yang bodoh." Jawab ibunya, meskipun ada sedikit keraguan di matanya.berharap

Percakapan mereka terhenti di situ, dan Jennie merasakan beban di hatinya. Meskipun ibunya tampak menerima, ada sesuatu yang terasa belum sepenuhnya disetujui. Namun, Jennie mencoba terlihat semua akan baik baik saja.

***
















Di malam pergantian tahun, jennie memaksa Taehyung untuk ikut merayakannya bersama keluarga nya meski awalnya menolak, namun akhirnya Taehyung menyetujui ajakan Jennie.

Sesampainya di villa tempat keluarga Jennie menginap, Taehyung disambut Jennie dengan senyuman lebar. “Ayo, kita akan bersenang-senang malam ini!” serunya ceria. Taehyung mengangguk, meski ia sedikit merasa gugup.

Saat acara dimulai, suasana penuh dengan tawa dan keceriaan. Taehyung berusaha berbaur dengan keluarga Jennie, beberapa anggota keluarga Jennie mengenal Taehyung dan menyambutnya dengan hangat, membuatnya merasa sedikit lebih nyaman.

Namun, ketika Taehyung bertemu dengan ibu Jennie, suasana terasa berbeda. Ibu Jennie memandang Taehyung dengan tatapan yang sulit dipahami—sebuah tatapan campuran antara keraguan dan kekhawatiran. Taehyung merasakan tidak nyaman, ia tahu ada sesuatu yang tidak disukai Ibu Jennie terhadap kehadirannya.

“Ibu, ini Taehyung,” Jennie tersenyum.

Ibu ikut tersenyum, tetapi tatapannya tetap serius. “Taehyung, sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?” tanyanya, terdengar pengertian.

“Baik, Bu,” jawab Taehyung, berusaha menjaga sikap tenang. Ia ingat semua masalah yang terjadi antara dirinya dan Jennie, dan bagaimana hubungan mereka sempat merenggang.

Selama acara, Taehyung berusaha berbaur dan tidak terlalu memikirkan tatapan Ibu Jennie yang tidak begitu baik padanya. Jennie juga berusaha mencairkan suasana dengan mengajak Taehyung untuk ikut dalam permainan tahun baru yang diadakan oleh keluarganya. Ia berharap, dengan cara itu, Taehyung bisa lebih berbaur dan merasakan kebahagiaan yang ada.

WE ARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang