2.5 I'm with you

118 23 5
                                    

WE ARE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WE ARE

Pagi hari di apartemen Jennie terasa damai. Sinar matahari menembus tirai jendela, menerangi ruangan dengan lembut. Jennie bangun lebih awal dari biasanya. Setelah malam yang penuh emosi, ia merasa lebih tenang, meski ada sedikit kegelisahan saat mengingat bahwa Taehyung masih ada di apartemennya.

Ia keluar dari kamar dan melihat Taehyung masih tertidur di sofa. Wajahnya tampak damai, tidak seperti biasanya yang penuh dengan kekhawatiran. Jennie tersenyum tipis. Untuk sesaat, ia merasa semua masalah mereka mungkin bisa teratasi.

Dengan pelan-pelan, Jennie menuju dapur, menyiapkan sarapan sederhana—roti panggang, telur, dan kopi. Wangi kopi yang harum memenuhi apartemen, dan suara aktivitas di dapur akhirnya membangunkan Taehyung. Ia mengusap matanya, kemudian melihat Jennie di dapur.

“Selamat pagi,” sapa Taehyung dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.

Jennie menoleh dan tersenyum. “Selamat pagi. Tidurmu nyenyak?”

Taehyung duduk di sofa, merenggangkan otot-ototnya. “Ya, lebih nyenyak dari yang kukira. Terima kasih sudah membiarkan aku menginap.”

“Tidak masalah,” jawab Jennie sambil membawa dua cangkir kopi ke meja. “Sarapan sederhana, semoga kau tidak keberatan.”

Taehyung tersenyum hangat. “Aku sangat menghargainya. Terima kasih, Jen.”

Mereka duduk berdua, menikmati sarapan dalam keheningan sejenak. Ada kehangatan dalam keheningan itu—perasaan bahwa semuanya akan baik-baik saja meski masih ada banyak hal yang perlu dibicarakan.

Setelah beberapa menit, Taehyung angkat bicara. “Jennie, terima kasih sudah mau mendengarku.”

Jennie menatap Taehyung, tersernyum sejenak sebelum menjawab. “Tae, aku sangat senang mendengar kejujuranmu. Aku tidak mau ada kebohongan lagi di antara kita. Jadi jika kita benar-benar ingin memperbaiki semuanya, kita harus jujur dan terbuka, meskipun itu menyakitkan, oke?”

Taehyung mengangguk. “Aku setuju.”

Keduanya tersenyum tipis, merasa ada babak baru yang dimulai. Sarapan pagi itu bukan hanya sekedar makan bersama—itu adalah awal dari usaha mereka untuk memperbaiki hubungan yang pernah rusak.


Ting.... Tong...

Suara bel tiba-tiba memecah keheningan di antara Jennie dan Taehyung. Jennie menoleh dengan cepat ke arah pintu,  "Siapa yang datang sepagi ini?" gumamnya, sebelum bangkit dan berjalan menuju pintu.

Saat ia membuka pintu, wajah Rose yang ceria menyambutnya. "Good morning Jennie! Aku datang untuk mengajakmu berolahraga. Ayo!" seru Rose, tanpa menyadari suasana di dalam apartemen Jennie.

Jennie tertegun sejenak, merasa canggung atas kedatangan Rose, apalagi saat ini Taehyung ada di apartemen nya karena ia juga belum pernah menceritakan tentang Taehyung kepada Rose.

WE ARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang