Noted : Lagu Harus Memilih
Menyukaimu adalah hal yang tak pernah aku sangka- sangka sebelumnya, pria bertutur kata yang lembut, memiliki tatapan yang teduh dan senyuman yang begitu manis terpancar dari wajahnya.
Nada bicaranya yang saat itu sontak membuat hati ini hampir luluh, bagaimana bisa? bertemu denganmu adalah hal terindah yang selalu aku semogakan kala itu.
Bersamanya aku merasakan banyak hal, 'oh begini rasanya dicintai', kamu yang mengajarkanku akan artinya sabar, kamu yang menunjukkan bahwa aku perempuan satu-satunya saat itu.
Aku merasa perempuan yang paling beruntung saat bersamamu, kebahagiaan itu muncul tanpa adanya tangisan sekalipun, kamu mengajakku untuk mengenal dunia lebih luas, kala itu kamu mengajakku berkeliling bandung dengan sejuta keindahan yang membuat mata terus takjub melihatnya.
Manusia yang menutup kedua telingaku dari perkataan orang-orang disekitarku, mereka yang selalu berkata "jangan percaya, dia ga sebaik yang kamu kira" Ya, aku pikir perkataan itu hanya angin lalu, mereka mana paham bahwa saat bersamanya aku merasakan penuh bahagia?
Pria yang merusak semua pikiranku, hingga kesalahan nya yang fatal bisa aku maafkan begitu saja karna pikirku kesalahannya tak sebanding dengan kebahagiaan yang diberikan.
Kebahagiaan itu pudar sedikit demi sedikit. Ternyata, dalam waktu sekejap Tuhan memperlihatkan semuanya, pria yang ku kira baik ternyata bermain belakang dibelakangku, pria yang ku kira bisa aku percaya ternyata menghancurkan kepercayaanku sepenuhnya.
Sial, Bodoh memang aku tertipu dengan parasnya, wajah yang sangat teduh itu membuat luka sehancur ini. Sekarang harus bagaimana? apakah cermin yang sudah pecah berantakan bisa tersusun kembali??
Jika sudah sehancur ini? siapa yang menyusun kembali lukanya selain diri sendiri? apakah pria itu perduli? Tidak.
Tatapan seteduh itu kini membuat gadis kecil hancur kepercayaan untuk mempercayai laki-laki lagi, bagaimana bisa kejadian itu seolah terus terulang, disaat raga ini mulai ingin mencoba untuk percaya lagi, namun pada akhirnya mental kembali dihajar habis-habisan.
Pria itu memalingkan wajah tanpa rasa terluka sedikitpun dengan membawa segala penghianat tanpa rasa bersalah, hingga sampai detik ini aku selalu bertanya-tanya "Salahku apa? lagi dan lagi di khianati?"
kamu pergi bersamanya seolah menyakiti perasaanku itu hal yang wajar, bagaimana bisa senyuman yang ku kira bahagia justru menancapkan luka se sakit-sakit nya.Aku sudah mencoba melupakan kejadian itu, tapi rasanya aku tak bisa, bahkan marahku masih meronta-ronta di dada. Tidak adil bukan aku disini mati-matian mencari cara untuk sembuh, sedangkan kamu bahagia dengan seseorang yang baru??
Gadis kecil itu berpikir "Aku kurangnya apa ya? Ko mereka bisa beruntung ya?" padahal ia tak pernah bersyukur atas apa yang Tuhan perlihatkan.
Apakah mau, terus-terusan menikmati kebahagiaan dengan cara yang sudah dilanggar sang pencipta? bergantung kepada manusia hingga kehilangan diri sendiri.
Jangan sampai kamu terlalu fokus kepada orang lain sehingga kamu lupa sang pencipta menunggumu pulang, jangan sampai kamu lupa bahwa diri kamu menunggu kamu dibelakang.
Untukmu, Pria yang memiliki tatapan teduh itu, aku harap bermain perempuan tidak terus terulang. Apalagi kepada orang yang memiliki luka begitu dalam, kebahagiaanmu saat ini adalah karmamu yang belum menghampiri, menghancurkan mental seseorang justru tak menunjukanmu lelaki sejati, apapun itu, maaf jika beribu doa tertuju kepadamu hingga membuatmu sulit untuk melangkah, sesuatu yang sudah hilang takkan bisa di raih kembali, sekalipun dapat takkan terulang kedua kali.
Terimakasih... hadirmu mengajarkanku banyak hal, untuk tidak percaya akan kata kata manis yang sering terucap, untuk segala tindakan yang tak penuh dengan keikhlasan, terimakasih sudah menghancurkan senyuman gadis kecil menjadi berantakan, terimakasih sudah membuat perempuan itu tak percaya akan namanya cinta.
Semoga kepercayaan itu kembali, namun tak kembali kepada orang sepertimu, aku harap hati ini kembali kepada lelaki yang bisa membawa kedamaian, ketenangan dan kesabaran untuk menyembuhkan raga yang sudah hampir hilang.
Semoga hati ini kembali terbuka lebih tulus kepada orang yang sudah ditakdirkan sang pencipta suatu saat, bukan sekarang ataupun esok, tapi dimana hati dan pikiran berarah ke arah yang akan Tuhan ridhoi
Untukmu baik-baik disana, terimakasih telah menjadikan wanita ini menjadi lebih kuat, sampai jumpa di ke tidak sengajaan tanpa harus mengenal satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteman Sepi
Cerita PendekTernyata benar, semakin beranjak dewasa banyak harapan yang tak sesuai dengan angan angan. Kupikir semakin dewasa itu menyenangkan, bisa membeli apapun, bisa pergi kemanapun. Ternyata, menjadi dewasa sangatlah sulit selalu mempunyai ruang kesepian y...