IV. New Life

104 11 1
                                    

Hello guyss

Minal aidzin wal faizin semuanyaa
Mohon maaf lahir dan batin yaa

Maaf ya baru sempet update cerita ini, karena kemaren lagi ngejar cerita sebelah dan kepotong lebaran jadi lama deh updatenyaa

Gak pake lama cus baca ceritanya guyss

Happy readingg

Jangan lupa vote dan komennyaaa

Lup lup ❤️❤️

.

.

.

.

"Ini kamar adek, kalau ada apa panggil abang aja ya. Kamar abang ada di sebelah kamar adek" ucap Rio

"Iya abang, adek masuk kamar ya bang. Goodnight abang"

"Night too princess"

Setelah masuk kamar, Shaletta mulai menjelajahi isi kamar mulai dari tempat tidur, lemari pakaian, meja belajar hingga kamar mandi. Terlihat banyak barang barang mewah termampang disetiap sudut kamarnya.

"Orang kayak emang beda ya" pikirnya

"Kasurnya aja sebesar ini padahal cuma buat satu orang ck ck ck" gumamnya lagi

Setelah sibuk mengagumi kamar, Shaletta pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih dan lanjut istirahat karena badannya sudah cukup lelah dengan semua kegiatan hari ini ditambah kondisinya yang baru keluar dari rumah sakit.

"Hehh pakaiannya macem apa ini ?? Apa dulu Shaletta hobi pakai baju kurang bahan begini ?? Dan ini, ini baju atau lampu sih, kenapa silau sekali" geruru Shaletta setelah melihat koleksi pakaian yang tersusun rapi di dalam lemari. Akhirnya ia memilih pakaian tidur yang paling simpel yang bisa di temukan di lemari tersebut.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, kini Shaletta sudah duduk manis sambil merebahkan tubuhnya di kasur.

"Baik, mulai hari ini aku akan hidup sebagai Shaletta, tidak ada lagi clara. Aku akan hidup sebagai Shaletta yang lebih baik seperti peemintaanmu. Kuharap kau tenang di alam sana Letta"

"Tapi aku penasaran, bagaimana dengan tubuh asliku ? Seingatku, aku tidak masuk ke dalam novel atau cerita apapun, berarti ada kemungkinan tubuhku ada dikehidupan yang sama dengan diriku yang sekarang. Akan kucari tau nanti"

Seketika pandangan Shaletta menjadi sayu mengingat betapa baiknya keluarga Shaletta yang asli padanya, "Jika mereka tau kalau anak/adiknya yang asli ternyata sudah tidak ada dan tau bahwa jiwa yang ada ditubuh ini bukan anak/adik kandungnya hanya orang lain pasti mereka akan sangat kecewa"

Shaletta menghela nafasnya pelan, "Aku harus bagaimana ?? Mereka juga berhak tau, tapi kalau aku menceritakan yang sebenarnya apa mereka akan percaya ? Dan jika ternyata mereka tidak terima dan mengusirku bagaimana ? Aku sudah tidak punya siapa siapa"

"Arghh pusing sekali, baiklah kita pikirkan saja itu nanti. Sekarang mari kita istirahat". Malam itu Shaletta akhirnya tertidur pulas.

***

"Jam berapa sekarang ??" gumamnya

Jam menunjukkan pukul 5 pagi, bahkan matahari belum menunjukkin wajahnya.

"Dulu kalau jam segini aku belum bangun pasti sudah disiram air dan di maki maki sama ibu" Shaletta tersenyum tipis mengingat kehidupan pertamanya yang bisa dibilang beruntung. Bahkan sampai sekarang dia masih bertanya tanya kenapa keluarga kandungnya sendiri selalu bersikap jahat padanya.

Shaletta menggelengkan kepalanya untuk mengusir kenangannya buruknya itu, "Lebih baik sekarang aku mandi, lalu ke bawah siapa tau bisa bantu bantu"

20 menit kemudian Shaletta sudah rapi dan cantik lalu turun ke lantai bawah.
S

Clara's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang