Halloo guyss
Sya finally here hehe
Maaf yaa baru sempet update, beberapa minggu ini cukup hectic di RL jadi belum sempet update story huhuu
Semoga kalian ga bosen nungguin cerita dari sya yaaa
Gak pake lama, cuss dibaca guyss
Happy readingg, jangan lupa vote dan komennya yaa. Masih dikit banget yang vote story inii 🥲🥲
.
.
.
.
Matahari kini sudah menunjukkan cahaya yang perlahan mulai menerangi kamar gadis cantik yang masih setia dengan dunia mimpinya.
Kriett...
"Adek ??" panggil Lily namun tidak ada jawaban karena yang dipanggil masih enggan membuka matanya. Lily kemudian mendekat dan duduk dikasur sambil mengelus pelan rambut Shaletta.
"Dek, bangun yuk. Udah pagi nih"
Namun bukannya bangun, shaletta malah menggeliat dan bergeser lalu memeluk tubuh sang mama.
"Ahh nyaman banget pelukan mama. Sering sering peluk Letta ya ma, Letta suka pelukan mama"
Lily terkekeh, "Iya, nanti setiap hari adek mama peluk sampe adek bosen"
"Gak, adek gak bakal bosen sama pelukan mama"
Akhirnya Lily membiarkan posisinya seperti ini dulu, tidak setiap saat putri bungsunya itu bermanja ria seperti sekarang ini. 10 menit berlalu tapi Shaletta tetap nyaman dengan posisinya.
"Udah yuk bangun dulu. Peluk peluknya di lanjut nanti, sekarang adek bangun, mandi terus turun ke bawah buat sarapan. Kasian nanti papa sama abang nungguin sayang"
Cup..
Shaletta mencium pipi sang mama lalu tersenyum, "Iya mama, makasih buat pelukannya pagi ini hehe"
Lily tersenyum melihat tingkah laku putri bungsunya itu kemudian pergi kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan sementara Shaletta sudah masuk ke dalam kamar mandi. Sesampainya di ruang makan, ternyata sudah ada William, Rio dan Langit.
"Lho papa, Rio sama Langit udah di turun. Si kembar mana ??" tanya Lily
"Masih mandi kayaknya mah. Tadi aku ke kamar mereka, baru bangun ternyata anaknya" jawab Langit sambil membantu menyiapkan sarapan.
"Kamu abis dari adek ma ?? Adeknya mana ??" tanya Iam
"Baru mau mandi. Udah dari tadi aku bangunin tapi minta dipeluk dulu si adek gara gara belum mau bangun" kekeh Lily
William hanya menggelengkan kepala mendengar perkataan istrinya, "Ada ada aja si adek"
Setelah semuanya berkumpul di meja makan barulah mereka memulai sarapan pagi ini. Ditengah tengah sarapan William membuka suara untuk memberitaukan sesuatu.
"Hari ini papa akan pergi keluar kota selama seminggu karena ada pekerjaan dan mama akan ikut dengan papa. Setelah sarapan papa dan mama akan berangkat, jadi kalian semua baik baik dimansion terutama kamu Rio, jaga baik baik adik kamu"
"Iya pa, papa jangan khawatir"
Berbeda dengan respon saudara yang lain, Shaletta malah menjadi lesu mendengar papa mamanya akan pergi. Kavin yang ada di sebelahnya melihat perubahan ekspresi Shaletta.
"Kenapa dek, kok jadi lesu gitu ?? Perasan tadi oke oke aja" tanya Kavin
"Mama sama papa perginya kok lama. Nanti kalau adek kangen gimana ??" ucap Shaletta dengan bibir manyunnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara's Second Life
Novela JuvenilKehidupan bahagia ?? Keluarga harmonis ?? Dua hal mustahil yang mungkin terjadi di kehidupan Clara Tidak pernah ada satu haripun hari baik di hidup Clara, bahkan higga akhir hayatnya, tidak ada kebahagian yang datang dalam hidupnya Namun, sepertiny...