VIII. Sakit

95 8 0
                                    

Hai haiii, sya heree :)

Alhamdulillah CSL bisa update cepet hehee

Chapter kali ini cukup panjang, jadi semoga sukaa yaa teman teman

Jangan lupa vote dan komennya yaaa

Happy reading guyss

.

.

.

.

Flashback

Byurr..

Gadis cantik yang masih setia dengan dunia mimpinya terpaksa bangun karena kaget dengan siraman air yang ia dapatkan.

"Bagus ya jam segini belom bangun"  teriak gadis lainnya

"Hah hah, ampun kak. Maaf Clara telat bangun" ucap Clara takut

*di scene flasback namanya jadi Clara dulu yaa

"Cepetan bangun terus siapin sarapan. Kalau nanti gue ke ruang makan masih belom siap, gue aduin ke ibu" teriak Sandra

Ya, Sandra. Sandra adalah kakak kandung Clara, tapi tidak seperti kakak adik pada umumnya. Sandra sangat membenci Clara, bukan hanya Sandra bahkan seluruh keluarganya membenci Clara. Clara tidak pernah tau apa alasan keluarganya membencinya. Keluarganya selalu bilang bahwa Clara itu pembawa sial jadi tidak pantas di beri kasih sayang.

Clara juga harus putus sekolah saat akan memasuki jenjang SMA. Namun keluarganya enggan mengeluarkan sepersen uang untuk kebutuhannya. Jadi demi memenuhi kebutuhan pribadinya, mau tidak mau Clara harus bekerja paruh waktu dan merelakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan. Padahal saat masih sekolah, Clara merupakan salah satu murid yang berprestasi disekokahnya.

Tak ingin membuat keluarganya semakin marah, Clarapun segera turun ke dapur dan memasak sarapan. Tapi saat masih menyiapkan sarapan, keluarganya sudah terlebih dahulu sampai di meja makan. Clara takut setengah mati, bagaimana kalau dia dipukul lagi karena belum selesai menyiapkan sarapan ?.

"Cepat siapkan sarapannya dasar lelet" ucap Diana-ibu kandung Clara-

"I-i-iya bu" ucap Clara tergagap

Itu baru sebagian kecil perlakuan buruk keluarga Clara padanya.
.

.

"Bu, jangan kunciin Clara bu. Clara takut, buka pintunya bu" pinta Clara

"Diam!! Atau kutambah hukumanmu"
.

.

"Berikan uangmu, cepat!!"

"Jangan kak, uangku cuma ini jangan di ambil kak"

"Banyak omong, cepat berikan"

Sandra mengambil paksa uang Clara serta mendorong keras tubuh Clara hingga tepental dan membentur dinding.

"Tinggal kasih doang susah banget sih"

Sandra berlalu bergitu saja tanpa ada sedikitpun perasaan bersalah. Clara hanya bisa terisak atas perlakuan kakaknya itu, mau melawan pun percuma yang ada akan memperburuk keadaan. Lelah, Clara sangat lelah dengan hidupnya kini.

"Aku lelah tuhan, Apa boleh aku menyerah" batin Clara

.

.

Ctass

Ctaasss

Suara cambukan terdengar menggema di seluruh ruangan. Sudah satu jam lamanya Clara menerima hukuman cambuk dari Dania.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Clara's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang