VI. Crush (?)

88 12 6
                                    

Hai hai haiii
Sya hereee 😍😍

Maaf ya baru bisa upload cerita soalnya lagi kerjaan di rl jadi baru sempet buka wp lagiii

Jangan lupa vote sama komennya yaa guyss

Happy reading

Luv luv
.

.

.

.

Kalau Shaletta yang dulu mungkin hanya akan mendengarkan seadanya penjelasan guru selama jam pelajaran. Namun sekarang keadaan berubah 180 derajat, Shaletta terlihat sangat serius memperhatikan pelajaran. Karena di kehidupan sebelumnya dia tidak bisa melanjutkan pendidikannya, jadi saat ini Shaletta tidak akan menyia nyiakan kesempatan berharga ini pikirnya.

"Sstt ta, serius amat lo dengerin penjelasan bu Rita" kekeh Ara yang merasa lucu dengan sikap Shaletta.

Shaletta memiringkan kepalanya sambil menatap Ara bingung, "Kan kalau lagi jam pelajaran emang harus dengerin guru ngomong Ara, masa guru jelasin gak di dengerin sih"

"Akhhh gue gak siap liat lo model polos gini ta, gemes bangettt hehh" pekik Ara pelan saking gemasnya dengan ucapan Shaletta

"Kok gitu ?? Aku salah ngomong ya Ara ??"

Brakk...

Belum sempat Ara membalas perkataan Shaletta, bu Dewi yang mendengar keributan dari arah Ara sontak mengebrak meja, "Ara!! Shaletta!! Kalian mau belajar apa mau ngobrol hah!! Kalau mau ngobrol sana keluar aja"

"Maaf bu, kita dengerin pelajaran ibu kok" ucap Shaletta kemudian mendelik tajam ke arah Ara, "Kamu sih ngajak ngobrol, jadi dimarahin kan" gerutu Shaletta pelan

"Iya maaf deh ta"

Kring..

Kring...

"Ke kantik yukk guys" ajak Ara yang disetujui oleh ke empat kawannya termasuk Shaletta.

Diperjalanan menuju kantin, sesekali Ara, Gigi dan Raya melontarkan bercandaan sementara Shaletta hanya mendengarkan dan sesekali tertawa mendengar celotehan teman temannya.

"Gini ya rasanya punya temen. Shaletta beruntung deh" batin Shaletta sambil menatap dalam ketiga temannya.

Gigi yang melihat keterdiaman Shaletta merangkul bahu Shaletta, "Gitu banget ngeliatin kitanya ta, mikirin apa sih?"

"Ahh gak kok, kalian lucu apalagi Ara. Aku sampe bingung mau ngomong apa gara gara ketawa terus" ucap Shaletta sambil tersenyum manis

"Woahh kalian denger kan, first time Letta muji gue. Biasanya mah boro boro muji yang ada udah ditoyor duluan"

"Hahh ?? Aku noyor kepala Ara ?? Huaa Ara maafin aku yaa" ucap Shaletta sambil mengelus puncak kepala Ara karena merasa bersalah

Sementara Ara terdiam, perlahan menatap Shaletta dengan tatapan tajam, "Ara k-kenapa ?? Marah ya ? tanya Shaletta.

"Ray, Gi, ini anak kecil satu suruh diem deh. Gue takut khilaf unyel unyel mukanya. Lo jangan gemes gemes gini dong ta, gue gigit yaa pipi lo!!"

"Akhh ampunnnn" teriak Shaletta lalu lari meninggalkan Ara dan Raya sambil menggandeng tangan Gigi.

"Heh jangan kabur yaa lo ta" balas Ara teriak lalu mengejar Shaletta dan Gigi. Sementara Raya yang tertinggal hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan teman temannya itu, "Hahh, biasanya cuma ngurusin satu bokem. Lah sekarang malah nambah satu lagi" keluh Raya sambil tersenyum tipis.

Clara's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang