Bab 8

4.7K 317 16
                                    

Setelah puas menonton tv dan beberapa drama singkat tadi,kakak adik Natio kini sudah kembali kekamarnya masing masing.

Berbeda dengan Gita yang kini bukannya ia bisa tidur nyenyak di kamarnya ia malah di ajak Shani untuk tidur di kamar milik Shani lagi malam ini.

Shani bilang ia hanya ingin menghabiskan banyak waktu dengan Gita,dan setelah itu ia tak mengucapkan apa apa lagi.

"Dek udahin dong main hpnya,tadi bilangnya ngantuk"ucap Shani yang kini berbaring di samping Gita dan hanya melihat Gita yang sedari tadi memainkan hpnya.

"Bentar ci,ini dikit lagi menang"ucap Gita yang masih fokus pada gamenya dan malah mengacuhkan Shani.

"Ohhh gituu,yaudah deh besok besok hp kamu Cici sita yang kalo tidur dikamar Cici"ucap Shani.

Mendengar ucapan Shani tangan Gita refleks membuang hpnya,untung saja kasur itu besar jadi membuat hp itu tak terjatuh di lantai.

Shani yang melihat kelakuan adiknya itu hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum menatap sang adik.

"Kenapa?"tanya Shani pura pura marah.

"Gapapa kok ci"ucap Gita sambil menggelengkan kepalanya.

"Cici ga marah kalo kamu mau main game,tapi ini udah malam sayang,besok kamu harus ke sekolah nanti telat bangunnya,dan satu lagi kalo kamu udah main game pasti cicinya di anggurin,Cici gasuka"ucap Shani lalu di kalimat terakhir ia mengerucutkan bibirnya.

"Cici kok suka banget ngerucutin bibirnya kayak gitu"ucap Gita menatap Shani.

Dan Shani yang mendengar ucapan Gita itu pun merubah raut wajahnya menjadi cemberut lalu datar.

"Kenapa?"ketus Shani dan Gita yang melihat itu sudah tak lagi takut,ia tahu suatu fakta bahwa Shani ini orangnya mudah sekali ngambek dan ia juga tahu Shani saat ini hanya kesal padanya.

"Maksud Gita tuh,Cici kalo kayak gitu lucu tau"ucap Gita lagi dan Shani yang tadinya ingin kesal kini pipinya malah merah merona,untung saja lampunya sudah di matikan jadi Gita tidak bisa melihat wajahnya.

"Udah udah ayo tidur"ucap Shani menyembunyikan malunya,dan Gita hanya terkekeh kecil,lalu tak lama dari itu mereka pun terlelap dalam tidurnya.

____

Pagi pun tiba,kini rutinitas keluarga Natio seperti biasanya,mereka tengah menyantap makanan di dapur.

"Dek hari ini yang nganter kamu ka mpen ya,kan udah jadwalnya ka mpen"ucap Feni yang kini sudah selesai dengan makanannya,Feni memang sengaja makan lebih cepat supaya bisa mengantar Gita hari ini.

"Iyw kwa mpwen"ucap Gita sambil mengunyah makanannya,dan kakak kakaknya yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Habisin dulu dek makanan yang ada di mulut kamu,baru ngomong"ucap Shani yang kini juga sudah selesai makan.

"Iya cii"ucap Gita yang baru selesai meneguk air putihnya.

"Eh iya dek pulangnya yang jemput Cici ya"ucap Shani pada Gita dan Gita hanya melirik Feni meminta persetujuan.

Melihat Gita yang menatapnya pun Feni mengerti,ia pun tersenyum menatap Shani dan Gita.

"Iya ci gapapa,Mpen paham kok"ucap Feni dengan senyumnya dan hal itu juga berhasil mendapat senyum balasan dari Shani.

"Emangnya Cici ga kerja,kan bisa telat nanti jemput gitanya"tanya Gracia yang kini juga sudah selesai dengan makanannya.

"Nanti Cici kekantor cuman buat meeting bentar aja sama PT.AR Company habis itu Cici pulang"ucap Shani sambil mengelap tangannya.

"Ohh yaudah deh kalo gitu"ucap Gracia dengan menganggukkan kepalanya lalu ia pergi dari sana untuk menaruh piring kotornya.

"Tumben ci pengen jemput Gita"tanya Jinan heran menatap cicinya itu.

"Mau quality time berdua"ucap Shani tersenyum lebar lalu ia pun pergi dari sana untuk menaruh piring kotornya,untung saja Gita tak ada di sana karena Gita juga sedang menaruh piring kotornya jadi Gita tak mungkin mendengar apa yang ia ucapkan tadi.

"Ga ajak ajak yaa cii,ohhh gitu mainnya sekarang"teriak Feni dengan melihat kearah Shani,Shani yang mendengar itu pun hanya terkekeh kecil.

"Entar kita bales"bisik Jinan pada Feni dan hal itu pun di angguki oleh Feni.

"Kalian bisik bisik apa"tanya Gracia yang sudah kembali ke meja makan,Jinan dengan Feni yang ditanya hanya melempar pandangan satu sama lain lalu menggeleng menatap Gracia.

Gracia yang di perlakukan seperti itu pun heran,lalu tak lama ia pun mengangkat bahunya acuh,jika sudah berdua pasti ada saja kelakuannya pikirnya tentang kedua adik dan kakak itu.

Tak lama dari itu Gita dan Shani pun sudah kembali ke meja makan,lalu Gita mulai menyalimi tangan kakak kakaknya itu,dan tak lupa juga mencium pipi mereka.

"Gita berangkat dulu ya kak ci"ucap Gita sambil menyalami tangan Jinan dna menciumnya.

"Iya sayang hati hati dijalan"ucap Gracia yang kini juga sudah siap untuk pergi ke rumah sakit.

"Iya ci"ucap Gita yang kini bergantian menyalimi tangan Gracia.

"Mpen,jangan ngebut ngebut bawanya"jelas Shani memperingati Feni dan Feni yang di peringati hanya tersenyum saja.

"Jaga diri baik baik ya sayang,jangan nakal,jangan cari masalah juga di kampusnya,kalo terjadi apa apa langsung hubungin Cici atau kakak kakak yang lainnya"ucap Shani memperingati Gita dan saudara yang lainnya hanya mengangguk saja menyetujuinya.

"Iya Cici Gita pasti jaga diri kok"ucap Gita yang kini menyalimi tangan Shani tak lupa juga mencium pipinya.

"Yaudah kalo gitu kita berangkat dulu ya"ucap Feni dan di balas anggukan oleh ketiga saudaranya itu.

"Ayo dek"lanjutnya sambil menarik perlahan tangan Gita dan Gita mengikutinya dari belakang.

Setelah kepergian Feni dan Gita,Jinan dan Gracia juga pamit pergi karena Jinan harus kekampus dan Gracia harus ke rumah sakit.

____

Mobil milik Feni kini berjalan membelah jalanan Jakarta,untung aja mereka pergi pagi dan jalanan juga tak terlalu macet sehingga mereka bisa sedikit melaju.

"Kak"panggil Gita pada Feni yang tengah sibuk menyetir.

Feni yang mendengar adiknya itu memanggilnya pun melihat kearah Gita sekilas lalu kembali fokus menyetir.

"Kenapa sayang"tanya Feni yang sedang fokus menyetir.

"Ga ada sih manggil aja"ucap Gita dengan cengiran tanpa dosanya.

"Huhhh kamu ini yaa"ucap Feni sambil menghela nafasnya kasar,dan si pelaku hanya bisa terkekeh melihat kakaknya yang kesal.

*

Mobil Feni kini sudah sampai di halaman sekolahnya Gita,mereka pun turun dari mobil dan Gita dengan segera menyalimi dna mencium tangan dan pipi kakaknya itu.

"Belajar yang rajin ya dek,jangan bandel"peringat Feni dan di balas anggukan serta senyuman dari Gita.

"Yaudah kalo gitu,Gita masuk dulu ya kak,kakak hati hati jalannya ,jangan ngebut ngebut"ucap Gita yang juga memperingati Feni dan hanya di balas cengiran saja oleh Feni.

Lalu tak lama setelah itu Gita pun masuk ke dalam sekolahnya,dan melihat sang adik sudah tak lagi di depannya ia pun segera melajukan mobilnya meninggalkan halaman sekolah Gita.






























Nohhh double upp
Seneng kan kaliannnnnn

Iya deh Author sempetin double buat kalian yang sangat baik pada author jadi author juga berbaik hati pada kalian hehehe.

Ohh yaa maafkan typonya semuanya
Jangan lupa vote dan komennya selamat membaca semuanyaa ☺️😁🤓👋👋

Gitss Bungsu Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang