Bab 31

3.1K 282 17
                                    

Shani dan ketiga adiknya kini sedang berada di kediaman keluarga Laksani.Shani memang sengaja mengajak ketiga adik adiknya ikut serta karena akan ada satu hal yang Shani rasa harus disepakati bersama.

Dan hal ini juga tidak boleh diketahui oleh Gita.Sama halnya seperti Shani, Melody beserta ketiga adiknya kini juga ada di sana,wajar saja kan rumah mereka.

Melody juga sengaja mengikut sertakan adik adiknya karena menurutnya hal ini juga harus diketahui oleh sang adik.

Karena ini bukan hanya menyangkut keselamatan Gita,tapi juga keselamatan kedua pihak keluarga.

"Oke,jadi berhubung semuanya udah ada disini,ada satu hal yang ingin kakak dan Shani sampaikan sama kalian"ucap Melody yang kini duduk di satu sofa yang sama dengan Shani sambil menatap mereka semua yang ada di ruangan itu secara bergantian.

Suasana di dalam mendadak hening,tak ada yang bersuara kecuali Shani dan juga Melody.Hingga Melody kembali membuka suara.

"Shan kayaknya kamu aja yang nyampein, soalnya ini nantinya bakal nyangkut kehidupannya Gita juga kedepannya"ucap Melody sambil menoleh kearah Shani,dan Shani pun mengangguk.

"Jadi begini, kayaknya setelah Gita sembuh dan sudah diizinkan untuk pulang,Gita akan tinggal sama kak Melody dan adik adiknya"ucap Shani dengan wajah yang serius sambil menatap adik adiknya itu secara bergantian.

Gracia yang mendengar itu tentu ingin protes,tapi,belum sempat ia berdiri tangannya sudah di tahan oleh Feni yang kini duduk di sampingnya, menatapnya sambil menggelengkan kepala.

"Tenang dulu ge"bisik Feni pelan sambil mengusap tangan Gracia.

"Ini demi keselamatan Gita"ucap Shani lagi.

Feni memang bisa menahan Gracia,tapi ia tak bisa menahan Jinan yang kini sudah berdiri dengan ekspresi datarnya menatap Shani.

"Memangnya jika Gita bersama kita keselamatannya akan terancam ci??,jika memang begitu sudah dari dulu Gita terluka."ucap Jinan dengan nada dinginnya.

Mereka yang ada di sana tersentak,Jinan yang biasanya akan mendengarkan orang lain terlebih dahulu sebelum berargumen kini malah menentang kakaknya sendiri.

Shani menghela nafasnya kasar"dulu dan sekarang berbeda Jinan,Cici tau kita bisa jagain Gita,Cici tau itu,tapi bukan untuk sekarang ji,suasana sekarang lagi ga baik baik aja,Farish pasti akan lebih sering mengincar Gita sebagai targetnya,bukannya Cici ga percaya kita bisa,tapi Gita masih belum boleh tau tentang masalah kita ini"jeda Shani.

"Cici lakuin ini demi kita,Cici janji setelah semua masalah ini tuntas Cici akan bawa Gita lagi sama kita,tapi untuk sekarang ngertiin Cici dulu ya ji,Cici butuh bantuan kalian untuk menyelesaikan semua ini,karena sedikit aja kita lalai udah pasti Farish bakal dapat celah untuk menyerang, justru tujuan Cici kumpulin kalian disini,Cici gamau kalau cuman Cici yang ngambil keputusan ini secara sepihak,Cici mau kita kerja sama dalam masalah ini,Cici mohon ji"lanjutnya dengan wajah memohon di akhir kalimatnya.

Gracia,Jinan,dan Feni yang mendengar itu awalnya syok,tapi setelah mereka fikir baik baik,apa yang di ucapkan Shani ada benarnya.

Jika sedikit saja mereka lalai,maka sudah di pastikan keselamatan Gita akan terancam.

Farish bukanlah orang biasa yang hanya bisa mengandalkan omongan saja,Farish bahkan bisa berbuat jauh lebih kejam dari ini.

Jinan menarik nafasnya dalam"oke,Jinan bakal bantu selesain masalah ini,tapi Jinan mau,Jinan sama kakak kakak yang lain di perbolehkan buat jenguk Gita disini, walaupun ga setiap hari"ucapnya lalu menatap kedua orang yang sekarang ada di depannya ini bergantian.

Mendengar itu,Shani dan Melody melirik satu sama lain,lalu mengangguk.

"Tentu boleh Jinan,kita ga akan larang kalian buat jenguk Gita, gimanapun dia masihlah anggota keluarga kalian"ucap Melody lalu tersenyum.

"Gracia juga bakal bantuin Cici,tapi setelah semua ini selesai Cici janji kalo Gita akan balik sama kita lagi,Gracia ga mau jauh dari Gita"timpal Gracia yang kini menunduk.

"Mpen juga,mpen setuju sama Jinan sama Gracia,mpen juga ga mau jauh dari Gita"ucap Feni yang juga menimpali sambil menatap kedua wanita dewasa tadi bergantian.

Shani tersenyum"makasih ya ji,ge, mpen,udah mau ngertiin Cici"ucapnya lalu berjalan dan memeluk ketiga adiknya itu.

"Karena semuanya udah setuju,kakak mau tanya sama kalian"ucap Melody tiba tiba sambil melihat ketiga adiknya itu bergantian.

Mereka bertiga yang tadinya terdiam pun kini mengalihkan pandangannya kearah melody yang kini menatap mereka.

"Kalian mau Nerima Gita disini??"tanya Melody sambil menatap ketiga adiknya itu.

Frieska tersenyum menanggapi"mpris udah pasti Nerima teh,kan lumayan rumah jadi agak rame"ucapnya.

"Shanju juga pasti Nerima teh,apalagi Gita orangnya lucu"ucap Shanju tersenyum memperlihatkan deretan giginya.

"Nabilah juga setuju,aaaa akhirnya punya temennnn"ucap Nabilah yang terlihat paling bersemangat diantara kedua kakaknya itu,sedangkan mereka yang ada disana hanya terkekeh melihat tingkah Nabilah.

____

Kembali lagi pada Eli dan Gita,sudah 1 jam lebih sejak kepergian keempat kakaknya itu,Gita dan Eli hanya menghabiskan waktu untuk mengobrol.

Sedangkan Ollan tengah duduk di sofa sambil memainkan hpnya.Eli memang sengaja tak diperbolehkan pulang oleh Shani terlebih dahulu sebelum mereka pulang.

Shani tak mau jika nantinya Gita tak ada yang menjaga,tiba tiba Farish datang mengambil celah untuk melukai Gita.

Dan benar saja,tepat saat Eli dan Gita sedang mengobrol pintu ruangan milik Gita di gedor sangat kencang oleh seseorang dari luar.

Gita dan Eli yang tadinya mengobrol pun menjadi panik,begitu juga ollan yang langsung mematikan handphonenya.

Dor Dor Dor

Pintu ruangan itu masih terus saja di gedor dari luar,membuat Gita dan Eli takut sehingga Gita dan Eli kini berpelukan.

Sedangkan Ollan sudah siap siaga dengan ancang ancangnya untuk membuka pintu itu,ia membawa satu alat bersih bersih di tangannya untuk berjaga jaga jika hal yang tak diinginkan terjadi.

Dor Dor Dor

"Li gue takut li"ucap Gita sambil memeluk Eli erat.

"Udah git Lo tenang ya,semoga aja ga ada apa apa"ucap Eli menenangkan Gita.Padahal ia pun sama takutnya tapi ia berusaha berani demi sahabatnya sekarang ini.

Ollan pun semakin dekat dengan pintu,ia berjalan mengendap-endap lalu saat sampai di depan pintu ia segera membuka pintu itu,Perlahan.

Ceklek

Pintu pun terbuka.Dan dengan tiba tiba para pria berbadan besar masuk kedalam ruangan itu,tapi berhasil di tahan Oleh ollan yang ada di depan pintu.

"Mau apa kalian!!"teriak ollan sambil menghalangi para pria itu.

"Serahkan cewe itu kalau kalian masih mau hidup!!"bentak salah satu pria berbadan besar itu sambil menunjuk kasar ke arah Gita.





















































Haii maap yaa ga up semalem
Dan kayaknya auhtor up-nya seminggu sekali yaa kalo ga tergantung mood hehehe.

Jadi tunggu aja update terbarunya
Maafkan typonya ya
Jangan lupa vote dan komennya
And happy reading semuanyaa 💗 ☺️ 👋 🤓 dadaaaa

Gitss Bungsu Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang