12

4K 268 148
                                    

Banyak yang kesal sama Zea 🗿tapi gapapa itu pendapat kalian masing masing, setiap karakter bisa berubah karena author nya 🗿🗿

Oke deh lanjut meski belum sampe target, Zea bilang sakit hati karena di Shouzonin mulu, padahal dia kan baek 🙏

Ouh ya Buna dari Sumatera Barat kalian darimana???? Apakah ada yang se provinsi dengan Buna??

o0o

Dua hari kemudian, kini Zea sudah siap. Dia siap untuk menjalankan perlayaran nya kembali, dia akan membimbing Nahkoda kecilnya hingga menjadi Nahkoda besar yang tau arah tujuan tanpa harus bertanya, dia tau kemana dan mengapa.

Zea menghela nafas sebelum masuk kedalam kamar Grace, dua hari ini Rayyan diurus oleh Grace dan bukan Zea.

Jahat rasanya tapi ini untuk sementara waktu, kini Zea telah siap untuk merawat bayi tampan itu dengan tangan sendiri hingga beranjak dewasa nanti.

"Maaf ya Rayen, sekarang ayo peluk Buna seperti Ayen."

Ceklek

Kamar Grace terbuka dan Zea segera masuk, didalam sana ada Grace yang sedang memasangkan baju Rayyan yang sepertinya baru selesai dimandikan, sesekali wanita yang hampir berumur setengah abad itu menghibur cucunya sendiri.

"Ma." panggil Zea melihat Grace terlalu sibuk dengan Rayyan.

"Eh, kapan masuk??" tanya Grace kaget.

"Tadi, belum sampe semenit."

Grace mengangguk lalu kembali sibuk memasangkan baju Rayyan, rasanya lucu, ini bukan seperti cucunya tapi anaknya sendiri.

"Mama tau kamu gak akan kuat buat jaga Rayyan, gimana kalau Rayyan kita jadiin adik kamu aja?? Dia bakal jadi anak Mama." ucap Grace tanpa beban membuat Zea terkejut.

"Enak aja, siapa bilang kayak gitu. Justru kedatangan Zea kesini buat jemput Rayyan, mulai hari ini Rayyan sepenuhnya Zea yang akan rawat." kini giliran Grace yang terkejut, hingga pergerakan wanita itu terhenti.

"Kamu gak bercanda kan??" tanya Grace melotot.

"Hahaha iya aku bercanda." garing Zea dengan wajah datarnya.

"Zea kamu yakin??" ucap Grace mulai serius.

"Aneh, pas Zea nolak kalian maksa Zea untuk nerima. Sekarang giliran Zea udah ikhlas lapang dada kalian kayak ragu gitu." ucap Zea berhasil membuat Grace terdiam.

Zea berjalan menuju Rayyan dan menggendong bayi itu, seakan tau dengan kedatangan ibunya Rayyan sangat senang dan terus tertawa.

Zea tersenyum gemas. "Hai tampannya Buna." sapa Zea.

Hahaha ba ba huu ba

Tidak tahan dengan kegemasan bayi tampan itu, Zea mencium pipi Rayyan berulang kali, bukannya risih bayi itu malah tertawa senang.

"Anak Buna."

Grace tersenyum senang melihat pemandangan di depannya ini, setidaknya Zea sudah belajar menerima dan sudah mau merawat Rayyan.

ALZEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang