3

9.3K 612 0
                                    

Hay Juminten Buna, ketemu lagi kita!!!

Gimana sama chapture kemaren? Puas ga? Nah sekarang ayo kita lanjut lagi!!!

Ingat jangan lupa vote dan komen!!!

Happy Reading Juminten Buna ♡♡

o0o

Pagi harinya, kini Zea sedang duduk diatas sofa didalam kamarnya, wanita itu telah selesai dengan acara mandi, berpakaian dan ber make-up nya, kini dia telah rapi dengan penampilan cantiknya.

Wanita itu sedang termenung ragu, antara ingin ikut makan pagi bersama dengan keluarga nya, atau kembali makan sendiri didalam kamar saja.

"Hah!" helaan nafas wanita itu keluarkan saking frustasinya.

"Gimana kalau gue ikut makan aja, kalau gue kayak gini nanti gue dibilang terpuruk! Gue gamau dipandang lemah."

"Tapi ragu juga!!! Gue males ketemu Arsel, gue muak liat wajah dia rasanya gue ma--awss."

Zea meringis kecil saat merasakan tendangan dari perutnya, wanita itu mengelus lembut perut besarnya itu.

"Kenapa Ayen? Ayen juga muak ya liat wajah uncle Ayen yang munafik itu? Sama kok Buna juga, tapi jangan tendang perut Buna, ngilu sayang." ucapnya lembut.

Tok

Tok

Tok

Zea berjalan menuju arah pintu untuk melihat siapa yang mengetok, pandangan wanita itu langsung berubah 180° saat melihat Arsel didepan sana.

"Ma--"

Zea meninggalkan Arsel begitu saja lalu berjalan duluan, Arsel bingung melihat tingkah wanita itu lalu langsung mengejar Zea.

"Flo, lo kenapa?" tanya Arsel tapi tidak mendapatkan jawaban dari Zea.

"Flora."

"Flora."

"Zea!"

Zea langsung menghempaskan tangan Arsel yang menyentuh bahunya, wanita itu memandang sinis pria yang ada didepan nya itu.

"Apa sih! Gausah sentuh sentuh gue!" sentak Zea.

"Lo kenapa?" tanya Arsel sekali lagi.

"Hah! Gue kenapa? Gue keliatan sakit dimata lo?" tanya Zea membuat Arsel menggeleng.

"Terus ngapain masih nanya!" lanjutnya lalu dengan cepat menuruni tangga.

"ZEA JANGAN CEPAT CEPAT LO LAGI HAMIL!" teriak Arsel khawatir tapi tidak dihiraukan oleh Zea.

"Gausah khawatir kalau akhirnya lo bakal bunuh anak gue juga."

Tidak lama kemudian, kini Zea telah sampai didepan kedua orangtuanya disusul oleh Arsel, Grace memandang heran keduanya.

"Kalian kenapa? Tadi Mama denger teriak teriak." ucap Grace.

"Flora Ma, udah tau dia lagi hamil tapi nurunin tangga cepat banget." adu Arsel.

"Gausah sok perhatian!" sinis Zea.

Grace menghela nafas mendengar itu, dia sudah terbiasa dengan perdebatan keduanya tapi sepertinya yang kali ini cukup parah.

"Udah! Sekarang kalian duduk." ucap Grace yang langsung dituruti oleh keduanya.

Arsel duduk disamping kiri Arkan, sedangkan Zea duduk disamping Grace. "Lo kok duduk disitu? Biasanya juga disamping gue." ucap Arsel.

ALZEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang