6. Honeymoon?

71 1 0
                                    


*****


Almira, Hamzah, Aisyah, Fauzan, dan Dewangga sudah tiba di salah satu hotel yang ada di Bali. Rencananya mereka akan menginap disini selama 3 hari. Salah satu klien perusahaan mengadakan pesta untuk merayakan suksesnya project mereka. Pesta akan diadakan di salah satu ballroom hotel yang tidak jauh dari hotel mereka. Awalnya mereka akan memesan di hotel yang sama tempat pesta diadakan. Namun hotel tersebut full booked karena mereka memesan tidak dari jauh-jauh hari sehingga mereka mencari hotel lain.

Setelah mereka meletakkan koper di kamar masing-masing, mereka memutuskan untuk berkeliling menikmati indahnya pulau Bali. Mereka memanfaatkan ini sebagai liburan setelah menghadapi hari-hari kerja yang melelahkan. Almira bermain-main di pinggir pantai bersama dengan Dewangga. Sedangkan Hamzah, Aisyah dan Fauzan menikmati es kelapa muda sembari berbaring di pasir pantai menikmati angin pantai yang cukup kencang.

Sesekali Hamzah mengabadikan Almira yang tertawa lepas bermain air laut. Almira lebih nyaman bermain bersama Dewangga karena umur mereka yang sama serta kelakuan Dewangga yang menurut Almira lucu dan asik. Padahal mereka kenal baru 2 bulan namun rasanya seperti sudah kenal bertahun-tahun.

Setelah puas menikmati indahnya Pantai Kuta. Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat karena besok Hamzah dan Aisyah memiliki agenda pertemuan dengan klien. Almira langsung mandi begitu sampai di kamar hotel. Badannya cukup lengket karena terkena air laut.

“Mas Hamzah kemana?” Almira celingukan setelah keluar dari kamar mandi. Ia tak mendapati suaminya di kamar hotel.

Sudah hampir dua jam Almira menunggu Hamzah namun suaminya tak kunjung datang. Ponselnya juga dalam keadaan mati. Perut Almira sudah berbunyi dari tadi. Pasalnya Hamzah tadi mengajak untuk makan di restoran hotel setelah Almira mandi. Namun sekarang ia malah menghilang.
Almira mencoba untuk menghubungi Dewangga barangkali Hamzah keluar bersamanya. Tetapi Dewangga bilang bahwa Hamzah tidak bersamanya. Dewangga sedang istirahat di kamar hotel bersama Fauzan yang sedang tertidur.

Apa mungkin sama mba Aisyah ya?
Almira mencoba menghubungi Aisyah namun tak kunjung mendapat jawaban. Almira pun memutuskan untuk turun ke lobby dan berkeliling di sekitar hotel barangkali ia bertemu dengan Hamzah. Benar saja, Almira mendapati Hamzah di sekitar hotel sedang bersama Aisyah. Mereka terlihat membicarakan hal yang serius. Seperti sedang berdebat sesuatu. Almira memutuskan untuk mendekati mereka.

“Mas Hamzah, Mba Aisyah” panggilan Almira membuat mereka menoleh dengan sedikit terkejut.

“Kamu nungguin aku ya? Maaf ya ada urusan bentar sama Aisyah” Hamzah menoleh kearah Aisyah “Kita bahas besok Syah” dibalas anggukan oleh Aisyah. Mereka pun kembali memasuki hotel dan berpencar. Aisyah kembali ke kamarnya sedangkan Hamzah dan Almira menuju ke restoran hotel untuk makan malam.

Hati Almira yang mulanya sudah lega karena penjelasan Hamzah mengenai Aisyah tempo hari harus terkikis kembali akibat pertemuan diam-diam mereka malam ini. Jujur saja Almira kembali curiga dengan mereka berdua. Lebih curiga di banding waktu kejadian kantor. Ia mencoba untuk mengusir pikiran buruk itu namun tetap saja kembali padanya.

Bukankah ini yang di sebut insting seorang istri?

Atau hanya pikiran buruk Almira saja?

****

Hari ke dua di Bali Almira habiskan hanya bermalas-malasan di kamar hotel. Hamzah memiliki agenda pertemuan dengan klennya bersama dengan Aisyah. Sebelum meninggalkan Almira, Pagi tadi Hamzah memberikan dress baru untuk di pakai Almira pada pesta nanti malam. Mereka semua akan menghadiri pesta yang diadakan oleh Kusno salah satu rekan bisnis Hamzah sekaligus teman baik nenek Hamzah. Kusno juga ikut hadir di pernikahaan Hamzah dan Almira.

Almira mencoba gaun yang di beri oleh suaminya. Gaun berwarna hitam itu menempel indah di badannya. Ia beberapa kali memutar badannya di depan kaca dengan senyuman yang merekah di wajahnya. Gaun itu sesuai dengan seleranya. Tiba-tiba terpikir sesuatu yang membuat senyumnya memudar.

“Ini yang pilihin mas Hamzah sendiri? Atau jangan-jangan mba Aisyah?” Almira bertanya pada dirinya sendiri di depan kaca.

Almira menggeleng kuat mengusir pikiran itu “Ngga, pasti mas Hamzah yang pilihin, dia kan sukanya sama warna hitam”

Ponselnya tiba-tiba berdering dengan nama “Suamikuu” terpampang di panggilan tersebut. Ia segera menggeser ikon berwana hijau dan menekan loudspeaker.

“Almira, nanti kamu berangkat bareng sama Fauzan ya, jangan lupa jam 7” ucap Hamzah di seberang telepon.

Almira langsung cemberut mendengar hal itu. “Mas ngga balik?”

“Keknya ngga sempat deh kalo balik, nanti aku langsung ke tempat pesta sama Aisyah. Aku udah bilang Fauzan kok, nanti kamu bareng mereka ya”

Aisyah mulu, istrinya itu Aisyah atau aku sih?

“Iyaa, kamu jangan lupa makan yaa” meskipun sedikit kesal tentu saja ia tidak berani mengungkapkan kecemburuannya. Mereka masih dalam tahap pendekatan. Almira tidak mau kalau Hamzah menjadi ilfeel jika Almira terang-terangan cemburu.

Jangan Lupa Vote dan Comment ya
itu bener bener jadi semangat buat para penulis.

Certa ini juga ada versi AU nya.
Kalian bisa lihat di akun tik tok @itsmealita2

See you next part


Bahtera KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang