9. Terungkap

178 14 6
                                    

******

Almira sedang sibuk melipat baju dan menyiapkan kebutuhan Hamzah. Hari ini hamzah akan pergi perjalanan dinas ke Yogyakarta untuk meeting dengan salah satu investor yang ada di sana.

“Kamu mau oleh-oleh apa?” tanya Hamzah sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia baru saja selesai mandi bersiap untuk memakai pakaian jasnya.

“Hmm,, apa ya? Wingko aja deh”
Hamzah mengerutkan kening “Wingko bukannya Lamongan ya?”

“Eh bukan Jogja? Trus makanan khas Jogja apa?”

“Gudeg? Bakpia?”

Almira berpikir sejenak kemudian memutuskan memilih salah satu di antara kedua makanan khas kota terebut “Bakpia aja deh”

“Oke, pesanan diterima. Ditunggu ya tuan putri” ucap Hamzah dengan nada bak pelayan raja. Almira hanya terkekeh mendengar jawaban dari suaminya.

Semua persiapan sudah selesai. Almira mengantarkan Hamzah sampai ke pagar rumah. Sebelum memasuki mobil tak lupa Hamzah memeluk dan mencium kening Almira. Mereka berpmitan seperti pengantin baru pada umumnya. Almira melangkah masuk setelah mobil suaminya sudah tak tampak lagi. Ia langsung bersiap menuju rumah kedua orang tuanya untuk berkunjung. Sudah lama Almira tidak berkunjung, sekaligus mengusir rasa sepi karena di tinggal sang suami.

****


Ting

Suara dering notifikasi sebuah pesan baru berbunyi. Almira yang sedang fokus menonton film horor mengabaikannya karena puncak horor dari film yang ia tonton akan segera tiba. Almira menonton sembari menutup setengah wajahnya. Ia takut tapi ia penasaran.

Ting..

Ting ...

Ting ...

Suara dering notifikasi itu terus berbunyi membuat Almira tidak berkonsentrasi dengan film yang di tontonnya. Ia meraih ponselnya yang berada di atas meja kaca yang ada tepat di depannya. Ada beberapa pesan masuk dari nomor asing.

Betapa terkejutnya ketika Almira membaca seluruh pesan orang yang tida di kenal tersebut. Matanya membelaak tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jantunnya seakan berhenti sejenak. Bahkas suara jumpscare darifilm pun tak lagi menakutkan baginya. Yang paling menakutkan saat ini adalah kebenaran dari pesan yang ia baca saat ini.

Sebuah nomor yang mengaku Bara – orang yang hampir memperkosanya- mengirimkan sebuah foto sang suami sedang berpelukan mesra dengan sang sekretaris di pinggir pantai. Bara mengirimkan foto itu untuk memberitahu Almira bahwa Hamzah tidak sebaik yang Almira pikir. Bara juga melakukan ini sebagai balasan karena Hamzah telah menghancurkan reputasinya.

Apakah Almira percaya? Tentu saja tidak. Almira tidak percaya begitu saja, apalagi teknologi digita sudah semakin canggih. Bisa saja Bara mengedit foto orang lain menjadi foto Hamzah dan Aisyah.

Tetapi jauh di lubuk hati Almira terdapat sepercik rasa percaya dengan apa yang disampaikan Bara. Jujur saja foto itu terlihat sangat nyata. Sakitnya pun uga terasa nyata. Apalagi selama ini orang yang selalu menadi bahan overtinkingnya adalah Aisyah. Beberapa mmen memang terlihat Aisyah dan Hamzah terlihat sangat dekat. Namun Almira selalu menepis prasangka buruk itu. Tanpa sadar Almira mengirimkan foto tersebut pada suaminya.

“Ra, lo bodoh banget sih!!! Ngapain dikirim!!” Almira merutuki dirinya sendiri. Ia buru buru menghapus foto itu namun terlambat. Hamzah sudah membaca dan membalasnya. Matanya kembali membelalak. Ia sungguh tak percaya membaca balasan dari Hamzah.

Kamu dapat darimana?

Aku pulang, aku jelasin semuanya di rumah

Dua pesan yang cukup menghancurkan hatinya. Suaminya sama sekali tidak menyangkal, bahkan mengatakan akan menjelaskan semuanya. Itu sudah cukup menjadi bukti bahwa foto itu memang asli. Hamzah dan Aisyah memang sedang berpelukan.
Air mata turun melewati pipi cantiknya. Tubuhnya bergetar. Tangannya mengepal mengetahui kenyataan pahit ini. Suaminya selingkuh dengan sekretarisnya sendiri. Matanya memandang penuh amarah foto pernikahan mereka yang terpajang indah pada dinding yang ada di depannya. Ia menyadari bahwa senyum Hamzah di foto itu adalah senyuman paksa.

Jari jemari lentik itu kembali mengetikkan pesan untuk Hamzah. Ia harus mengetahui titik terang hubungan mereka.

Jelasin sekarang!! Kamu selingkuh sama mba Aisyah?

Sejak kapan?

Aisyah istri pertama ku sejak 4 tahun lalu.

Maafin aku Almira

Tunggu aku pulang, aku jelasin semuanya.

Lagi-lagi mata Almira kembali membelalak. Sudah ta terhitung berapa kali ia melakukannya. Kali ini benar benar membuat amarah Almira memuncak. Bagaimana bisa Hamzah menyembunyikan fakta sebesar ini. Aisyah adalah istri pertama dan Almira istri kedua. Itu berarti bukan Aisyah yang menjadi orang ketiganya. Tetapi Almira lah yang menjadi orang ketiga sekaligus halangan bagi mereka. Almira adalah penjahatnya.

Almira segera menurunkan foto pernikahannya dan melemparnya ke lantai. Kaca pigora tersebut pecah berkeping-keping. Sama seperti kondisi hatinya saat ini. Tubuh Almira luruh ke lantai. Tangisannya mulai mengeras dan membuat isakan-isakan yang terdengar menyakitkan. Almira menyadari bahwa pernikahan ini memang sebuah perjodohan. Dari awal Hamzah tidak mencintainya. Itulah alasan mengapa Hamzah menginginkan pisah kamar dengannya.

Sekarang Almira mulai mengerti semuanya. Alasan mengapa ia selalu overthinking dengan Aisyah. Bukan karena Almira terlalu curiga, tapi memang mereka ada sesuatu. Insting seorang istri memang kuat.  

Jangan Lupa Vote dan Comment ya
itu bener bener jadi semangat buat para penulis.

Certa ini juga ada versi AU nya.
Kalian bisa lihat di akun tik tok @itsmealita2

See you next part

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bahtera KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang