ketemu lagi sama akuuhhh oiyaa panggil aja aku fannisa okey mau 'fani' atau 'fan' terserah kalian😋
jangan lupa follow akun aku jugaa hehe
~~~~~~happy reading~~~~~~
Ruangan gelap dengan cahaya remang-remang, banyak debu-debu bersebaran layaknya angin, menerpa wajah gadis berseragam biru yang terikat di sebuah kursi kayu usang, matanya berair dan bengkak akibat terlalu lama mengeluarkan menangis, tangannya terluka memerah, kakinya pun tak jauh dari kata baik-baik saja banyak luka dan darah yang telah mengering
ceklek
Pintu terbuka menampakkan pria bertubuh besar mendekatinya
Ia takut, ingin berteriak tetapi, lidahnya terasa kelu hal yang bisa di lakukan hanya menangis, pasrah apa yang akan terjadi nanti
Pria itu menyentuh dagu sang gadis terlihat ujung matanya yang semakin deras oleh air mata
"hei.. don't cry babe"
Bukan tenang tapi, rasa gelisah kian mendominasi, ia tak nyaman sungguh ia bukanlah gadis yang pemberani
Wajahnya mendekat melihat betapa cantiknya wajah gadis didepannya walaupun dengan kulit yang kotor dan penampilan yang sangat berserakan
semakin dekat
wajahnya memiring
mendekati objek indah di sudut wajah
dan
"Anton!"
Helaan nafas kasar terdengar bersamaan dengan pandangan marah pria bernama Anton kepada wanita berpakaian modis, kurang bahan pahanya terlihat, beserta pundak dan belahan dadanya sangat terekspos jelas.
•••
"Abang mau itu!" gadis kecil berusia sekitar 5 tahun itu menunjuk gerobak makanan kesukaan anak-anak, yang tengah mangkal di seberang taman kota
Untuk ukuran anak kecil, sepertinya sudah pasti akan tergiur oleh gambaran yang terpajang warna-warni di depan gerobak
"Es krim?" tanya laki-laki tersebut, yang ia panggil dengan sebutan Abang, ia mengajak gadisnya berjalan-jalan menikmati kota Yogyakarta ini, cukup ramai karena sudah sore menjelang malam matahari sudah kembali bersembunyi, terlihat hanya setengah badannya warna langit kini menjadi oranye
"Iyaa" suara sorakan senang terdengar oleh laki-laki tersebut ia berharap akan mendengarnya sampai hari-hari esok yang akan datang
"Oke ayo kita kesana!" tak ingin kalah semangat dari sang gadis, ia pun menggandeng tangan mungil nya dan mulai berjalan mendekati bapak-bapak penjual es krim
Sungguh ceria tak bisa tertutupi raut wajah sang lelaki maupun gadis kecil itu, sangat bahagia senyumnya tidak pernah pudar antara satu sama lain semoga saja bisa seperti itu selamanya ya.. semoga..
•••Kringgg... kringgg.....
Bunyi alarm jam beker berwarna ungu itu bersuara nan bergetar mengikuti irama nada, sudah sejak tadi tetapi tak mampu membangunkan seorang gadis yang masih meringkuk di kasur Queen size nya, seakan ada lem yang sangat lengket antara sang gadis dan kasur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alzelf
Teen Fiction⚠️ATTEEEENTIOOOON⚠️ follow dulu sebelum membaca💥 tentang sebuah perjodohan remaja rasa ingin mengungkapkan tetapi meragukan Algarazhien Gio Pradhana, anak utama nan pertama dari adik bungsunya memiliki keluarga yang terhormat tidak membuat ia harus...