♡☆ALZELF 11✷✿

11 2 0
                                    

HALOO HOLAA

kalian liburan pada kemana nih??
boleh dong cerita di kolom komentar, hehe

jangan bosen-bosen yah sama cerita akuu










~~~happy reading~~~

Dalam sebuah kamar gadis cantik bernama Zelfia, kini tengah melukis senyum di wajahnya, kedua matanya tak henti untuk memperhatikan layar iPad di meja belajarnya.

"kapan kakek pulang? Ara kangen banget!" ucapannya pada lawan bicara

Kara, menyempatkan waktunya untuk bertukar kabar dengan sang cucu kesayangannya, terlihat dari binar mata dibalik kacamatanya itu sangat bahagia, melihat Zelfia nya yang bisa tersenyum

"kangen apa nih? kangen uangnya kakek ya?" Kara tertawa lucu, mengingat jika ia tak pernah sekalipun membantah apapun yang Zelfia minta. Selalu ia turuti.

"ih! kakek mah, gitu..."

"Ara serius nih!" lanjutnya lagi, memalingkan wajahnya yang sekarang malu, anggap saja ia tidak tau malu atas apa yang telah diberi oleh Kara

sang kakek tersenyum hangat, berfikir sejenak

"kakek masih ada kerjaan Ara, kamu main-main sama Abang, kalo gak... Algar?" tentu sejak tadi Kara selalu menyebut nama itu, tetapi selalu saja dialihkan oleh Zelfia

"ck! kakek mah gak asik, Algar mulu, siapa sih itu?" wajahnya cemberut,

"Algar itu anak baik, dia laki-laki yang bertanggung jawab, apalagi kalo sama perempuan, halus banget" tutur Kara

"kok malah jadi bahas Algar sih kek?"

Kara ini sebenarnya tau Algar tidak sebaik itu jika disekolah, apalagi dengan pergaulannya yang termasuk bebas

"yasudah, dilanjut besok lagi ya? ini sudah larut malam Ara, langsung tidur, jangan kemana-mana" pamit nya kepada Zelfia

membuat sang cucu memberengut kesal

"iya, Ara gak kemana-mana kok, bye kakek, cepet pulang, jangan capek-capek kerjanya"

Kara membalas dengan lambaian tangan setelah itu, telepon mereka dimatikan olehnya.

•••

Suasana kantin nampak terlihat semakin hidup, karena adanya para pentolan SMA Exalondia, seperti sekarang.

Masih tetap dengan meja nomor 04,

"piiwwitt!"

tau suara siapa? tentu siapa lagi kalau bukan Zidaniel

"mau gak jadi pacar aku?" lanjutnya Menaik turunkan alisnya

membuat teman-temannya merasa muak dengan tingkah Zidan

"maunya langsung jadi istri, boleh?" jawab sang gadis, Cindyana

"WUUUUU!!!" sorakan demi sorakan memasuki indra pendengaran Zidan,

AlzelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang