HALLOOWWW READERS!
SEPERTI BIASAWAJIB FOLLOW AND SHARE 🤝
~~happy reading~~
Jam menunjukkan pukul sembilan, kini mereka semua sudah bersarang disalah satu mall besar milik keluarganya Pradhana
"makan dulu lah, masih laper gue" ucap Gala, memegangi perutnya yang masih meronta ingin asupan makanan
"dasar gentong, yuk! hehe" Zidan menarik lengan yang ada digenggamnya untuk masuk ke restoran di mall tersebut, diikuti oleh lainya.
"Zel, kita mak-"
"Naya, aku pesenin sama kayak kamu mau kebelakang bentar" Zelfia memotong ucapan lelaki yang ingin memegang bahunya ia tepis pelan, sembari berjalan keluar dari restoran tersebut
"Zelfia, tunggu!" berjalan tergesa-gesa, mengikuti langkah Zelfia yang menurutnya tidak akan mengarah ke kamar mandi
dirasa sudah berada di tempat yang tidak terlalu ramai, Zelfia berhenti
"kenapa?" tanyanya
"jangan gini, jangan cuek marah-marah aja kayak biasanya" ucap Algar, suaranya merendah ia terlalu lelah karena pekerjaan yang ayahnya berikan semalam
"Lo siapa ngatur gue?" mata Zelfia menatap sengit dua mata dihadapannya
"kenapa sih Gar? kok gue jadi gini? kenapa gue harus gak suka?! kenapa bisa gue gak suka Lo deket sama yang lain?! gue bukan siapa-siapa Lo! bahkan gue gak mau jadi siapa-siapa Lo, t-tapi kenapa Lo selalu bisa-" matanya memejam, menahan bulir bening yang akan siap turun Zelfia mencegah itu.
Kini mereka sedikit menjadi pusat perhatian, memang tidak ramai tapi masih ada orang yang berlalu lalang pastinya
Tanpa diduga Algar menarik Zelfia ke pelukannya, mengusap surai hitam lembut yang terpejam lemah, Zelfia tidak membalas pelukan itu tubuhnya cukup menegang terkejut bukan main rasanya ingin memberontak sekuat tenaga tapi, lagi-lagi tubuhnya menolak seakan tenaga yang ia punya terkuras seketika. Mendengar detak jantung kuat milik lelaki dihadapannya membuat matanya semakin memejam, menikmati suara yang berdengung kian bertambah
bugh!
dari arah belakang tiba-tiba seorang lelaki dengan jaket denim memukul wajah Algar dengan kuat, tentu sangat empu terkejut bahkan tidak siap ia tertunduk mengusap pipinya memanas karena pukulan yang tidak main-main
"ABANG!" teriak Zelfia, cepat-cepat ia mendekati Algar memberi perlindungan
"minggir Zel," suaranya terdengar menyeramkan di indra pendengarannya
"gak! bang, dengerin aku dulu" tanpa mendengar suara itu, Galang kembali melayangkan pukulan lagi, tapi kali ini bisa ditepis oleh Algar
"Abang stop! jangan buat kegaduhan!" tak sedikit orang yang menonton kejadian tersebut, atensi Galang kini menghadap ke sekitarnya
"bubar!" bentaknya,
Zelfia menghampiri Galang, dengan keberanian ia tatap mata tajam yang mirip dengan elang itu
"Abang.." lirih Zelfia
"siapa?" tanyanya, dengan suara besar menyerang telinga Zelfia
"i-itu, teme-"
"temen peluk-peluk? Ara.. Abang gak mau kamu jadi incaran papa lagi" ucapnya, memotong kalimat sang adik hati Zelfia teriris karena perhatian dari seorang kakak yang Zelfia dambakan
"t-tapi papa kali ini gak bakal marah bang, papa kenal sama Algar" jawab Zelfia, kini menunduk memang perihal perjodohan dirinya itu disembunyikan oleh pihak keluarga, entah apa alasan yang jelas Zitho yang memintanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Alzelf
Teen Fiction⚠️ATTEEEENTIOOOON⚠️ follow dulu sebelum membaca💥 tentang sebuah perjodohan remaja rasa ingin mengungkapkan tetapi meragukan Algarazhien Gio Pradhana, anak utama nan pertama dari adik bungsunya memiliki keluarga yang terhormat tidak membuat ia harus...