delapan.

388 38 2
                                    

Selamat membaca!

-----

Terdengar suara bising dari arah dapur, gadis yang sedang bersiap di dalam kamar nya pun terusik tatkala mencium aroma makanan yang begitu lezat, kebetulan memang ia belum makan dari semalam. Setelah dirasa bahwa ia sudah rapih gadis itu pun keluar dari kamarnya menuju dapur, mata nya itu pun langsung tertuju pada sang ibu yang sedang memasak disana.

Oniel, gadis itu pun memeluk sang ibu dari belakang, sang ibu yang menurut nya sudah seharusnya hanya ber istirahat di dalam kamar karena usia nya yang mulai rentan dan tenaga nya yang mulai rapuh itu. Oniel menghela nafas nya tatkala sang ibu membalikan tubuh nya menjadi menghadap kearahnya

"Oniel sayang, kenapa nak kok tiba-tiba meluk ibu?" tanya sang ibu kepada anak gadis nya itu karena memeluknya secara tiba-tiba

"Gapapa ibu, emang gaboleh ya aku meluk ibu?" ujar Oniel dengan kekehan di akhir kalimat nya itu

"Ya aneh aja tiba-tiba kamu peluk ibu, waktu dulu kamu kecil paling gamau kamu di peluk peluk, tiap ibu peluk pasti langsung badmood" ucap sang ibu menjelaskan sembari ia menggoreng ayam untuk anak gadis nya, Oniel

"Hehehe ibu, itukan waktu aku kecil, sekarang kan aku udah dewasa, jadi aku udah ngerti kenapa ibu dulu selalu peluk aku" jelas Oniel kepada sang ibu sembari melepas pelukan itu, dari pandangan Oniel ia melihat senyum sang ibu nya itu perlahan mereda karena mendengar ucapannya barusan, dengan cepat Oniel menarik kata kata nya kembali

"Eh ibu, bukan itu maksud aku" ucap Oniel dengan rasa bersalah di lubuk hati nya karena melihat senyum sang ibu yang menghilang karena ucapannya

"Gapapa sayang, ibu peluk Oniel kan karena Oniel anak ibu satu satunya, ibu sayang banget sama Oniel, ibu gamau kehilangan Oniel" ujar sang ibu meyakinkan Oniel bahwa ia tak apa setelah mendengar ucapan anak gadis nya itu

"Udah ya, sekarang makan dulu ini ibu udah goreng ayam kesukaan kamu, oiya kamu mau kemana nak bukannya kamu masih libur karena ujian?" tanya sang ibu kepada Oniel, karena ia melihat anaknya itu sangat rapih dari atas sampai bawah

"Olla sama yang lain ngajak ketemuan bu jam 8 di cafe, sekalian main aja sama mereka lagian bosen juga liburan kalau di rumah terus" jawab Oniel dengan kekehan khas nya itu

"Oalah, yauda kalau sama Olla, dari semua teman kamu ibu itu paling percaya sama Olla dan Gita. Karena kalau sama yang lain aduh ibu pusing banget sama kelakuan mereka, ya walaupun Olla juga ga bisa diem kayak yang lain, tapi dia dewasa menurut ibu, dari cara berfikir nya dan lain lain t-" ucapan sang ibu terpotong tatkala Oniel menaruhkan jarinya tepat di mulut sang ibu

"Udah ya bu cerita nya nanti aja, sekarang makan dulu, ibu juga pasti lapar kan" jelas Oniel kepada ibu nya karena ia tahu kalau sang ibu sudah menceritakan apa pun itu pasti akan lama selesai nya, bisa bisa ia membuat teman teman nya menunggu di cafe

"Eh iya, aduh maaf ya sayang, yaudah ayok kamu makan dulu" ujar sang ibu dengan kekehan nya

***

Zee, dia yang pertama sampai di cafe sembari menunggu teman temannya datang ia menyempatkan menghubungi marsha atau bisa dibilang pacar nya itu. Ia sengaja datang awal ke cafe agar lebih leluasa, ia juga tahu kalau teman teman nya itu pasti akan lama datangnya

Ia pun membuka aplikasi berwarna hijau itu, dan mencari kontak bernamakan "maengku" dengan segera ia pun memencet tombol telfon dan menelfon sang kekasih, dengan harap semoga langsung di angkat mengingat teman teman nya pasti akan datang sebentar lagi

"Halo meng" ucap Zee

"Halooo zizoyyy, ada apaa??" tanya Marsha dari seberang sana

Dear Oniel [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang