00:00

82 19 0
                                    

//Author pov//

Sekarang (name) menduduki kelas 2 SMP, dan kakak angkatnya yang bernama hanagaki Takemichi menduduki bangku kelas 3 SMP.

Tapi, mereka bersekolah ditempat yang berbeda. Entah apa yang dipikirkan (name), tapi dia bersikeras agar tidak satu sekolah dengan Takemichi.

Dari awal sekolah, (name) memiliki sifat yang pendiam dan tidak suka bersosialisasi. (Name) merasa jika dirinya tidak membutuhkan teman walaupun hanya satu orang saja.

Yaa.. (Name) juga cukup populer disekolah, karena memiliki mata yang berwarna biru langit, yang bersinar indah, dan jika mata itu dijual, harganya akan sangat mahal dibanding dengan mata berwarna merah. Rambut perak dan kulit putih.

Mungkin disekolah (name) hanya mengenal orang sekedar nama. Hanya nama, tidak lebih.
Menatap orang saja engan menurutnya.

//name pov//

Aku sekarang sedang dalam perjalanan pulang, yang sedang hujan dan salahnya aku, aku lupa membawa payung. Andai aku mendengarkan ucapan Takemichi tadi, mungkin aku tidak akan kebasahan.

Aku sebenarnya belum ingin pulang karena ingin melihat senja yang akan diambil oleh malam. Yaa.. Aku tahan saja basah diguyur hujan, toh.. Aku juga sudah basah kuyup.

Di sekolah tanpa seorang teman satupun membuat ku iri dan kesal, saat melihat orang lainnya yang sudah membuat circle.

Tapi aku tidak mempedulikan itu, bahkan aku tidak merasakan apapun, pikiran ku kosong, hanya kabut putih yang menutupi hatiku. Dan sekarang, dengan mengatasnamakan keluarga gojo, sampai sekarang aku belum mempunyai teman.

Bahkan di sekolah saja aku duduk di sudut dekat jendela paling belakang.

Menatap senja yang membuat ku tenang, walau dengan keadaan gelap karena mendung dan hujan-hujan yang berjatuhan dari langit.

Menatap senja yang membuat ku tenang, walau dengan keadaan gelap karena mendung dan hujan-hujan yang berjatuhan dari langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja lagi hujan)

Tatapanku kosong memandang kedepan, hingga aku tak sadar kalau waktu sekarang sudah malam, itu juga karena aku mendapatkan ponsel ku bergetar di jaket  hitamku, membuat ku tersadar dari lamunan ku.

Aku sengaja tidak mengangkat telponnya ataupun mengeluarkan dari saku jaket ku, karena gak mungkin, yang ada ponsel ku rusak terkena air hujan. Jadi diamankan saja di jaket kulit ku, yang anti air.

Dengan segera aku langsung berjalan kembali untuk pulang, karena firasat ku berkata kalau yang menelponnya itu kakak tirinya, Hanagaki Takemichi, mungkin dia khawatir padaku karena belum pulang.

Baru saja beranjak beberapa langkah dari tempatku. Tiba-tiba, seseorang lelaki berambut sepundak berwarna pirang berhenti tepat disampingku.

Orang itu membuka helm nya dan berjalan mendekatiku. Aku secara reflek waspada terhadapnya.

"Oi" -?

"...? "

"Takemichi mencarimu" -?

Mendengar satu kalimat dari lelaki itu, aku langsung menenangkan tubuhku, karena mungkin dia temannya Takemichi. Dia langsung menarikku ke arah motornya dan menyuruhku ikut bersamanya.

To Be Continued (TBC)

Haii minna... Gomen kalau cerita ku jelek, hehe..

Author sudah gambatte untuk menulis cerita ini tanpa meniru karya orang lain, soo.. Cerita ini murni dari author.

Watashi berharap minna mendukungku.. Apa yang kurang dari cerita ini, minna boleh kirim pesan ke aku dengan cara klik profil.

Oke minna, arigatou karena udah baca book ini..

See you later.
.

.

.

.

MAYBE HE'S MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang