Ada yang kangen sama mbak nem???
~happy reading~
🧡🧡🧡
Seminggu berlalu begitu saja, kali ini (name) benar-benar tidak tahu harus melakukan apa agar perhatiannya teralihkan dari kekhawatirannya tentang ayah, orang yang sangat dia cintai, boboiboy, dan sahabatnya yang lain, termasuk pipi, bocil kesayangannya.
(Name) sudah mencoba untuk mengambil semua proyek baru untuk di kerjakan sendiri tanpa bantuan aldo, asisten pribadinya. Tapi tetap saja fokusnya selalu buyar, di dalam pikiran dan hatinya selalu ada kekhawatiran yang amat besar.
Sampai pada hari ini, (name) menyerahkan kembali proyek yang setengah selesai itu kepada aldo, karena tentu dia sudah tak sanggup lagi melanjutkan untuk menyelesaikan semua proyek itu hingga akhir dan sempurna seperti biasanya, kali ini situasi berbeda.
"Bile ayah akan balek ni? (Name) dah tak tahan lah ... (name) khawatir sangat ...." gumam gadis itu sendiri di dalam kamarnya, cairan bening itu mulai bergulir, membasahi pipinya, (name) membiarkannya, tidak lagi mencoba untuk pura-pura kuat.
"Assalamualaikum (name) ... oh (name) ...." (name) segera menghapus air matanya kasar dan berlari membuka pintu.
"Waalaikumussalam tok aba." Jawab (name) tersenyum dan mempersilahkan tok aba untuk masuk, tapi tok aba menolak karena tidak ada yang menjaga kedai.
"Atok cume nak hantar ais koko ni untuk kau, atok tengok kau ni murung je akhir-akhir ni." Ucap tok aba menyerahkan ais koko dalam kemasan kepada (name).
"Terime kasih tok." (Name) pun mengambil ais koko itu dari tangan tok aba dan tersenyum manis.
"Hmmm tok, boleh tak (name) ikut atok kat kedai?" Tanya (name), ada baiknya dia ikut ke kedai tok aba dari pada di rumah terus, nanti nangis lagi.
"Bernas idea kau, jom lah! Boleh kau tolong atok yang dah tue ni." Ucap tok aba menyetujui.
"Baik tok, saye kunci pintu dulu." Setelah mengunci pintu dan menutup gerbang, (name) dan tok aba pun berjalan bersama menuju kedai tok aba's kokotiam.
.
.
.
Di tempat yang jauh dari bumi ....
Dua pemuda sedang menatap langit senja yang indah, satu di antara mereka terlentang di atas tanah, dan satunya lagi menatap sedih ke arah langit oren yang indah itu.
"Haih ... bile nak lepasi latihan tok kase ni, boboiboy?" Keluh pemuda yang terlentang menatap langit indah itu, gopal.
"Hmmm entahlah." Jawab boboiboy singkat tanpa minat.
"Dah berape lame kite cube, asyik gagal je." Keluh gopal bangun dari baringannya dan melihat boboiboy yang sedang menatap sedih langit indah itu.
"Aaaa? Dey! Yang kau temenung jauh tu, kenape?" Tanya gopal sembari menyenggol pundak boboiboy.
"Agaknye ape yang yaya, ying, dan fang tengah buat ee?" Tanya boboiboy lesu. "(Name) pun ape die buat kat bumi? Aku dah rindu sangat ngan die." Lanjutnya melirik gelang petir yang masih melingkar indah di pergelangan tangan kanannya.
"Itu yang kau fikirkan? Fikirlah sikit tentang kegagalan kite ni!" Ucap gopal ikut sedih.
"Kalau kau fikir tentang die orang, nanti aku rindu lah pulak." Gopal mulai mengeluarkan air mata sedihnya. "Aku nak balek. Aku nak balek, boboiboy! Heksss ...." rengek gopal memeluk boboiboy dari samping.
"Aku pun nak balek gopal, aku pun!" Boboiboy ikut mengeluarkan air matanya dan membalas pelukan gopal.
Mereka pun menangis sedih sebelum gopal berkata, "jom habiskan latihan boboiboy. Lagi cepat kite habis, lagi cepat kite balek!" Ajak gopal berdiri dan menatap boboiboy penuh semangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
bersama kita berjuang ( boboiboy X reader ) [END]
FanficBagaimana rasanya mengorbankan diri untuk orang sangat kau cintai? Bagaimana rasanya membuka mata dan tak melihat dunia yang sama? Bagaimana rasanya menunggu seseorang yang tak menganggapmu ada? Bagaimana rasanya menjadi saksi atas kebahagiannya den...