Bab 1

191 6 0
                                    

“Kakak ketiga bangunlah, jika kamu tidak segera bangun, Ibu Kedua akan memarahimu lagi!”

Dalam mimpinya, Yun Chu sedang berjalan bersama kekasihnya He Junran di lautan bunga yang tidak berujung. Setelah berjalan perlahan beberapa langkah, mereka sampai di sebuah paviliun dengan tirai kasa tipis. He Junran dengan lembut meraih tangannya untuk duduk dan di atas meja segi delapan di depannya ada berbagai makanan lezat berupa ayam, bebek dan ikan.

“Chu’er, ayo makanlah kaki ayam ini!” He Junran dengan lembut mengambil kaki ayam dan membawanya ke hadapannya, tetapi saat dia hendak menggigit, seseorang membangunkannya. Yun Chu mengerutkan kening, mengapa Lu Zhu gadis pelayannya ini begitu bodoh, mengganggu mimpi orang di pagi hari.

“Nona ini belum ingin bangun! Lu Zhu, jika kamu terus membuat keributan maka aku akan memukul pantatmu.”

Dia membalikan badan dan melanjutkan tidur, mungkin dirinya bisa melanjutkan mimpinya barusan. He Junran mengenakan pakaian putih polos dengan mata sebening cahaya bulan, hanya untuk dirinya, bagus sekali.

Fang Laidi awalnya penakut, dia takut pada ibu kedua dan kakak perempuannya yang baru saja kembali. Dia sangat ketakutan sehingga dia tidak berani menyentuhnya lagi, tetapi dia khawatir Kakak Ketiga tidak akan bangun lagi dan ibu kedua tidak hanya akan memarahi Kakak Ketiga, tetapi juga memarahi ibunya ketika wanita itu melihatnya.

“Kakak ketiga, kakak ketiga...”

“Oh, sungguh menjengkelkan!” Yun Chu merasa kesal ketika mimpinya sulit untuk dilanjutkan dan ketika dia membuka matanya dan hendak memarahi, dia melihat seorang gadis kecil gemetar dengan wajah ketakutan berdiri di samping tempat tidur.

Itu bukan Lu Zhu, ha ha Yun Chu tersenyum kecut. Bagaimana mungkin itu Lu Zhu, Lu Zhu yang mengikutinya sejak kecil masih di keluarga Yun dan dia bukan lagi Nona Muda dari keluarga Yun.

Dapat dikatakan bahwa dia telah disukai oleh ribuan orang di Kediaman Yun. Jika dia menginginkan bulan di langit, ayahnya akan menemukan cara untuk mengambilkannya untuknya. Bahkan walau dia tahu bahwa He Junran tidak memiliki perasaan untuknya, dia dapat memaksa ayahnya untuk melepaskan wajah tuanya dan memohon pernikahan dengan Paman He.

Ayahnya akan memberikan semua yang dia inginkan, hanya satu hal yang Ayahnya tidak bisa membantu dan tidak bisa berbuat apa-apa, itu adalah kasih sayang ibunya. Bukan karena ibunya telah meninggal dunia, Nyonya Yun masih hidup tetapi sejak dia kecil, ibu telah memperlakukannya dengan dingin. Tapi Yun Chu masih tidak peduli, dia tetap ingin dekat dengan ibunya seperti bibi keduanya terhadap putrinya Yun Rou, adik sepupunya dari keluarga paman kedua. Namun ibunya menunjuk ke hidungnya dan berkata, “Jangan panggil aku ibu, kamu bukan anakku. Aku melahirkan seorang putra!”

Mungkin karena ketidakpedulian ibunya terhadapnya, ayahnya sangat mencintainya. Dia selalu berpikir bahwa ibunya adalah seorang patriarkal dan dia jadi membenci dirinya sendiri karena tidak menjadi anak laki-laki. Tetapi semua ini akhirnya terungkap tiga bulan lalu.

Enam belas tahun yang lalu, Nyonya Yun, Shen Yuning dan wanita petani Pan Meifeng sama-sama melahirkan di reruntuhan kuil di pinggiran Jincheng karena hujan lebat. Pada saat itu, gadis pelayan kecil Shen Yuning sangat ketakutan sehingga dia meminta Pan Meifeng untuk menjqga Nyonyanya dan dia pergi mencari Wen Po. Tetapi ketika dia kembali, Nyonya yang tidak sadarkan diri itu sedang menggendong bayi perempuan di pelukannya, yang mana adalah Yun Chu dan anak wanita petani itu juga baru saja lahir, yang seorang anak laki-laki.

● Wen Po adalah wanita yang membantu proses kelahiran bayi di masa lalu. Kalau bahasa kita dulu menyebutnya dukun beranak.

Shen Yuning bangun setelah kembali ke Kediaman Yun tetapi setelah bangun, dia hanya melirik ke arah Yun Chu dan ketika menyadari bahwa itu adalah seorang anak perempuan jadi dia marah dan membuat keributan karena itu bukan anaknya. Yun Muyang bertanya pada gadis pelayan itu dengan hati-hati dan gadis pelayan itu berkata bahwa ketika dia dan Wen Po kembali, dia kebetulan melihat anak laki-laki wanita petani itu baru lahir, berlumuran darah dan wanita itu belum sempat menyekanya, jadi tidak ada keanehan dengan itu. Namun Shen Yuning bersikeras bahwa dia baru saja melihatnya sebelum dia pingsan bahwa jelas-jelas anaknya adalah seorang anak laki-laki.

Nona Bangsawan Menjadi Gadis PetaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang