Nona Bangsawan Menjadi Gadis Petani

Bab 35. Mengobati Diare Dengan Dupa

Zhong Yechen kenyang setelah makan, tetapi ketika dia sangat lapar, dia sangat merindukan mie yang dibuatkan Yun Chu untuknya di Restoran Mingxuan di Kota Biyun. Tepatnya, mie itu tidak dibuat untuknya, tetapi dia membelinya dengan uang. Mienya ringan, beraroma dan mudah diingat.

“Tuan, kemana kita akan pergi selanjutnya?” Qian Guan bertanya.

“Pergi dan lihat apa yang gadis itu lakukan,” Zhong Yechen bahkan tidak menyadari bahwa dia seperti penguntit, menempel pada Yun Chu.

“Nona Yun Chu sudah lama pergi, kemana kita harus mencarinya?” Qian Guan berkata. Jika dia tahu, dia akan bertanya di mana Nona Yun Chu tinggal tadi.

Zhong Yechen mengetuk kepala Qian Guan, “Apakah ini terbuat dari kayu elm? Tidakkah kamu mendengar bahwa kedua saudara perempuan itu ingin membeli pakaian? Kita dapat menemukannya jika kita pergi ke toko pakaian.”

“Tuan, anda sangat pintar!” Qian Guan berkata dengan nada menyanjung.

“Jangan khawatir, aku tidak akan menikahkan Qiu Jing, aku akan menyimpannya untukmu!” Zhong Yechen berkata sambil tersenyum. Dengan kata-katanya, Qian Guan akhirnya merasa nyaman. Tetapi Qian Guan benar-benar setia terhadap Tuannya bahkan matahari dan bulan bisa menjadi saksinya. Bahkan jika Tuan Mudanya belum menjanjikan pernikahan Qiu Jing dengannya, dia akan tetap melayani Tuan Mudanya dengan baik.

Kembali tentang Yun Chu di sini. Yun Chu dengan santai mengunjungi beberapa toko dan tidak tertarik untuk membeli pakaian. Lagi pula, pakaian itu tidak dibeli untuk dia pakai. Saat ini, wajahnya sangat gatal, tetapi dia menolak untuk tidak menggaruknya. Goresan akan meninggalkan bekas luka di kemudian hari, tapi dia sangat menyayangi wajahnya. Jika dia tidak menghindari menikahi orang tua mesum kali ini, dia tidak akan menyiksa wajahnya seperti ini.

Meskipun bukan untuk dirinya sendiri, pakaian di beberapa toko pakaian siap pakai pertama benar-benar tidak sedap dipandang dan tidak dapat dilihat oleh mata Yun Chu. Ini adalah yang terakhir di kota. Tidak peduli betapa jeleknya itu, Yun Chu harus membelinya, lagipula dia tidak ingin kembali.

Kota Suchuan adalah tempat yang kecil dan bahan serta gaya pakaiannya secara alami tidak ada bandingannya dengan yang ada di Jincheng yang ramai. Setelah Yun Chu memasuki Paviliun Luo Qi terakhir, dia masih kecewa. Dia melihat sekeliling dan tidak menemukan apa pun yang dia sukai, jadi dia memilih satu item secara acak dan sekarang Yun Chu juga belajar cara menawar.

Pakaian yang dia pilih harganya tiga ratus koin tembaga. Yun Chu memikirkannya dan menawarnya dua ratus koin tembaga. Setelah beberapa tawar-menawar, keduanya akhirnya menyetujui dua ratus enam puluh koin tembaga. Yun Chu merasa telah mendapat tawaran dan sangat senang. Namun saat akan membayar, pemilik toko tiba-tiba menderita sakit perut yang parah dan sangat ingin pergi ke jamban.

“Nona, tolong tunggu sebentar. Aku memiliki masalah lama dan aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Tolong bantu aku menjaga toko sebentar. Aku akan segera kembali.” Pemilik Toko adalah seorang wanita berusia tiga puluhan dan cukup baik. Yun Chu mengangguk setuju.

Pemilik toko berlari ke belakang dengan nada meminta maaf. Yun Chu berkeliaran di sekitar toko dengan bosan, tidak memperhatikan dua orang yang berdiri di pintu toko. Ada dupa di toko pakaian. Yun Chu sangat peka terhadap wewangian sejak ia masih kecil, bahkan Yun Muyang memujinya sebagai orang yang baik dalam meracik dan membuat dupa wewangian. Sayangnya, Yun Chu menghabiskan tiga hari memancing dan dua hari mengeringkan jaring, jadi dia tidak menganggapnya serius sama sekali. Waktu yang dia habiskan untuk membuat wewangian kurang dari sepersepuluh waktu yang dia habiskan untuk memasak.

● Tiga hari memancing dan dua hari mengeringkan jaring adalah kurang tekun dalam belajar atau bekerja, sering interupsi dan tidak mampu bertahan dalam waktu lama.