Bella dengan cepat keluar meninggalkan Azka di kamar itu untung saja pintu kamar itu tidak dikunci.
Kenapa orang orang ini malah menjadi gila "Gue beneran masuk ke novel Azka's life kan? tapi kok kek gini alurnya sih anjir jangan bilang kalau gue udah hancurin alurnya tadi saat gue bangun".
Gilaaa ini gilaa
Bella terus berlari disepanjang koridor kelas, tunggu ia melihat Aland dari kejauhan dengan cepat ia berlari menemui pria itu.
"Hosh hosh Aland kok lo lama banget sihh"
Lelaki itu mendesis lirih menatap tajam leher Bella yang terpenuhi kissmark itu
"Ini siapa yang buat hmm" ujarnya sembari mengelus sedikit kasar leher Bella
"Shhh Aland sakit jangan diusap perih" ucap Bella yang matanya berkaca-kaca sekarang.
Aland menghela nafas sembari menatap Bella "ayo aku temani beli salep untuk luka kamu by".
Bella mengerjap sadar kenapa pakai aku-kamu tadi kan lo-gue.
"Mm iyah ayo" ucap bella sembari tersenyum.
"Oh iya tadi aku ke koperasi tapi bajunya gak ada yang sesuai badan kamu jadi aku beli dibutik depan sekolah aja deh bajunya"
"Aland ini bukan baju sekolah anjir kok lo malah beli baju ini sihh"
"Sutt baby gak boleh kasar hmm tadi aku bayangin kamu lucu juga kalau pakai baju ini keknya heheh"
Bella menatap datar Aland tapi setelah itu "emang boleh pakai baju bebas?"
"Boleh baby" ucapnya sembari tersenyum tipis.
_______________________________________Saat ini Bella sedang berada di kantin. Dia permisi saat jam pelajaran dan malah membolos, dia malas dikelas karena sekelas sama geng Ester dan Azka.
Untuk tanda merah dilehernya tadi udah dipakai salep dan ditutupi dengan foundation jadi tidak akan terlihat.
Kringg Kringg
Kantin yang tadinya sepi kini mulai ramai dan bangku yang tadinya kosong, sekarang mulai terisi.
Bella tidak menghiraukan tatapan para siswa. Dia fokus menatap ponselnya.
Dari kejauhan geng Ester dan Azka melihat Bella yang duduk sendirian dan langsung menghampirinya.
Regan dan Fazhel dengan cepat duduk disebelah kanan dan kiri bella.
"Sialan mereka kalah cepat dari duo curut itu" batin mereka.
"Mau pesen apa" ucap Vino.
"Gue bakso aja deh" ucap Fazhel.
"Yang lain? udah samain ajalah malas gue repot-repot ke stand makanan yang lain"
"Mmm Vino Bella boleh minta tolong tanyain sama bapak warungnya kok bakso bella belum diantar dari tadi".
"Hmm" gumam Vino lalu langsung menarik tangan kembarannya untuk ikut.
Bella membiarkan Fazhel yang menggenggam tangannya dibawah meja dan memainkan jari jarinya dibawah meja.
"Lucu banget, jarinya kecil"ujar Fazhel pelan lalu menunduk mencium dan menjilat punggung tangan bella.
"Lo kenapa Bel?"tanya Aland bingung saat wajah bella terlihat merah merona.
"H-ha? Gak papa kok"
"Masa sih? Wajah lo udah merah gitu"ujarnya kembali menatap menyelidik begitupun dengan yang lain.
Sedangkan Fazhel, pemuda itu malah terkekeh gemas saat melihat wajah lucu dari gadisnya itu.
"Tangan gue digigit nyamuk tadi"ujar Bella bohong
"Masa digigit nyamuk wajah lo malah merah merona" ucap Xander yang sedari diam memperhatikan Bella, ya dia duduk di meja ini karena penasaran dengan perubahan Bella yang diucapkan sama anak anak dikelasnya tadi.
"Makanan datanggg" girang Vino membawa 1 mangkok bakso hanya untuk dirinya saja
"Untung lo cepat datang Vin" batin Bella.
"Lahh makanan kita mana Vin? kok lo cuma bawa 1 sih anjir" ucap Regan menatap sinis Vino yang sedang meracik baksonya.
Vino membolakan matanya malas "Lo, gue udah baik ya tadi mesanin kalian makanan jadi jemput aja sendiri di situ atau nggak tunggu aja baksonya diantar mang Dimas sampai besok juga gak bakalan diantar sama mang Dimas" ucapnya sinis sembari menatap Bella.
Bella terdiam menatap Vino gadis manis itu menghela nafas lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju stand bakso itu diikuti oleh anggota geng yang lain.
Mereka sudah kembali ke meja.
Bella dengan semangat meracik baksonya dia ingin memakan yang pedas pedas.
Saat ingin mengambil sambal, tiba tiba ada tangan seseorang yang menjauhkan mangkok sambal itu. Bella langsung mendongak menatap pemuda yang telah berani menjauhkan sambal itu darinya.
"Kenapa dijauhin?"Bella menatap kesal Vino yang ternyata pelakunya.
"Gak boleh pake sambal nanti sakit perut"jawabnya santai.
"Dikit aja, sini sambelnya"pinta Bella berusaha menggapai mangkok sambal itu namun masih tidak bisa karna Azka merebutnya duluan.
"Gak boleh" kata Azka
Bella cemberut lalu menjauhkan mangkok baksonya dan terdiam menatap kearah bawah.
Mereka semua saling menatap satu sama lain saat melihat Bella yang hanya diam sembari menunduk.
Tak lama setelah itu terdengar isakan kecil "hiks hiks".
Regan dengan cepat menangkup wajah Bella mengusap pelan air mata yang jatuh itu.
"Hei baby what's wrong? Kenapa nangis hmm?"
Bella menyentak kesal tangan Regan lalu berdiri dan berlari menjauh dari kantin.
Mereka semua terdiam dan menyesal di meja itu sembari menghela nafas, mereka tidak suka melihat air mata itu jatuh.
Sedangkan disisi lain Bella tertawa sinis "gue bakalan mainin perasaan kalian semua sama kek gue pas jadi Yara dulu tapi gue bakalan jadi cewek penurut dan cengeng hahaha".
"Gilaa akting gue tadi bagus banget yakk hahaha"
Jangan lupa coment and voteeeee
Jangan jadi silent reader dongg
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Their Obsession ( Selesai )
Teen FictionSeries transmigrasi obsesi 1 Kiyara Arabella Alberto Adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara dia sangat barbar, ceplas ceplos dan tingkah nya absurd. Dia anak kesayangan Daddynya meski sering buat Daddynya marah marah karena kelakuan absurd dan tempramen...