7.Mall

321 13 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Kembali lgaiii hehe maaf ya kemarin author libur 1 minggu untuk ujian, meskipun sedikit demi sedikit author ngetik selama ujian hehe.

Promosiin cerita ini dong,apalagi ngevote nya gk pelit ☺️😄

Promosiin cerita ini dong,apalagi ngevote nya gk pelit ☺️😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
Happy reading 🦋



••••

Hari ini Aruna berencana untuk ke mall sendirian, tadinya sendirian tapi tiba-tiba saja bunda berulah.

"Bunda,kakak mau ke mall ya. Menikmati sebelum nanti kakak ke pesantren nantinya gak bisa lagi,boleh ya bunda sekalian juga mau minta uang hehe.."cengengesan Aruna.

"Boleh,gak sama cowok kan?bener sendirian?"ucap bunda mengintrogasi Aruna.

Aruna menghelakan nafasnya jengah,"nggak ada bundaaa,Aruna pengen sendiri."jawab Aruna.

"Oke lah"ucap bunda dan mengambil uang untuk Aruna.

"Makasih bunda cantikk"puji Aruna dan memeluk ,mencium pipi bundanya.

"Kalo kek gini aja,ada maunya dasar"

"Hehe"

Aruna dan bunda pergi beriringan menuju keluar rumah, Aruna mencium punggung tangan bunda untuk berpamitan,Aruna yang hendak melangkahkan kakinya tetapi tiba-tiba berhenti.

"Assalamualaikum,bunda"ucap Zaidan dan mencium punggung tangan bunda.

"Waalaikumsalam ustadz,pas banget nih."ucap bunda.

"Salim dong run, sama guru sendiri harus sopan dan menghormatinya."suruh bunda.

Aruna memasang wajah kesal,"apaan sih bunda ngehormatin gimana?dia aja orang nya cabul. Gak Aruna gak mau!"tolak Aruna sambil tangan yang bersedekap dada.

"Terserah kamu deh run,oh yah ustadz, ustadz lagi sibuk ga?"tanya bunda.

"Perasaan gw gak enak ini,gw harus cepet-cepet pergi ."ucap Aruna di dalam hati.

Ekhem

"Bunda runa pergi dulu ya..."pamit Aruna dengan buru,namun usahanya untuk buru-buru itu gagal. Bunda mencekal tangan Aruna.

"Sebentar bisa gak? Atau mau bunda gak izinin kamu pergi!"ancam bunda.

"His,cepetan Aruna mau pergi ini."kesal Aruna

"Jadi anak harus sabar! Hmm ustadz gak sibuk kan?"tanya sekali lagi bunda.

Zaidan melihat kearah Aruna,Aruna menatap nya sambil melototkan matanya mengancam Zaidan. Namun ancaman itu gagal Zaidan menggelengkan kepalanya, "nggak bunda, Zaidan gak sibuk. Kenapa emangnya bunda?"

Ku Pilih Jalur Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang