10. Demam

298 23 3
                                    

Bismillah

Vote ya!








Happy reading 🦋

Aruna dan Zaidan sudah berada di teras rumah ndalem, Aruna sudah menggigil karena dirinya kan habis hujan-hujanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aruna dan Zaidan sudah berada di teras rumah ndalem, Aruna sudah menggigil karena dirinya kan habis hujan-hujanan. Zaidan mengetuk-ngetuk pintu ndalem dan tak lupa mengucapkan salam, tak lama umi membukakan pintu ndalem.

"Waalaikumsalam"jawab umi dam membukakan pintu rumah.

"Ya,ampun kenapa basah kuyup gini?"tanya umi khawatir dengan kondisi Aruna yang sudah basah kuyup.

"Hehe,tadi Aruna hujan-hujanan umi. Sebelum hujan-hujanan juga Aruna udah basah."jawab Aruna dengan tersenyum yang memperlihatkan giginya.

"Ya ampun, udah masuk. Ganti baju ya,nanti kamu sakit lagi."suruh umi, khawatir.

"Siap umiii"jawab Aruna dan masuk kedalam begitu pun dengan Zaidan yang ikut di belakang Aruna.

"Ini terus di mana?"tanya Aruna yang bingung nanti dirinya akan berganti pakaian di mana.

"Di atas aja,di kamar saya."jawab Zaidan, ucapannya itu membuat aruna terkejut.

"WHAT! Gw ke kamar Lo?WTF... Lo mau apain gw anjr,masa Gus kek gini sih anjr lah."ucap Aruna dengan melihat Zaidan yang seperti jijik.

"Saya tidak macam-macam ko, kebetulan di atas ada baju perempuan. Dan baju itu niatnya untuk istri saya,namun, boleh lah buat kamu pakai. Semoga pas."jelas Zaidan dan langsung pergi ke atas Aruna pun langsung mengikuti langkah Zaidan.

Sepanjang perjalanan Aruna memikirkan sesuatu, "istri? berarti si Agus udah punya istri?wtf masa sihhh???ko orang-orang pesantren pada gak tau kalau di Agus udah punya istri?masa sih anjr gw gak percaya tapi percaya,kalo udah punya istri ngapain tuh si Agus kaya deket-deket sama gw sih anjr?wahh jangan-jangan si Agus Deket gw buat jadi istri mudanya lagi,wah gak mau nih gw"ucap Aruna di dalam hati,dengan menggelengkan kepalanya.

Melihat Aruna yang sedang berfikir keras pun Zaidan menatapnya heran,"apa yang kamu pikirkan?"tanya Zaidan dengan mengejutkan Aruna yang sedang berfikir keras.

"Nggak! Ngagetin aja his, udah tau kedinginan."oceh aruna.

Zaidan terkekeh kecil,"Yaudah gih, ganti baju. Nanti sakit lagi,saya yang repot."ucap Zaidan.

"Dih,ngapain juga mau ngerepotin situ."sewot Aruna.

Aruna berjalan menuju lantai atas di kamarnya Zaidan,"mana sih kamarnya,ah elah. Woi,di mana kamarnya?"tanya Aruna dari atas tangga, Zaidan yang berada di tengah tangga pun mengangkat sebelah alisnya.

Zaidan berjalan menuju Aruna tanpa menjawab pertanyaan dari Aruna,"dih di tanya boro-boro jawab malah pergi gitu aja."sewot Aruna,ketika Zaidan melewati dirinya yang berdiri di ujung anak tangga.

Ku Pilih Jalur Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang