Hidup tidak mudah ya?
Hal rumit seakan tak pernah mau pergi dari kehidupan kita
Tapi keenan selalu berkata pada dirinya sendiri bahwa 'kamu hebat karena sudah bertahan dengan berbagai cara yang aku tau itu sangat menyulitkan. Untuk diriku sendiri.. Terimakasih sudah bertahan hingga sekarang, dan maaf karena telah banyak menyulitkanmu'
Kuharap kisah ini bisa menemani setiap luka yang kalian rasakan. Semoga kalian tak lagi merasa sendirian, karena akan ada keenan, yang akan menemani setiap luka lewat tulisan.
Selamat membaca.
Seorang remaja dengan senyuman cerah, secerah matahari, bersenandung ria, murid-murid yang berlalu lalang menatapnya aneh karena bergumam sendirian, namun ia tak ambil pusing, memilih untuk tak perduli dan melanjutkan bernyanyi
"Kita berlari dan teruskan bernyanyi,
Kita buka lebar pelukan mentari""Seperti pedih yang telah kita bagi" Sepanjang perjalanan menuju kelas, ia tak henti untuk terus bernyanyi, tak mempedulikan tatapan aneh orang terhadapnya, lagu Sheila on 7 yang berjudul melompat lebih tinggi terus berputar, dari balik radio kecil yang selalu ia bawa
langkah kakinya ia bawa untuk masuk ke dalam kelas, kelas IPA 1 adalah tempatnya, dimana kelas tersebut merupakan sekumpulan orang-orang pintar
Ia bawa bokongnya mendudukki kursi, tempat duduknya berada tepat di dekat jendela, yang secara langsung menuju lapangan yang biasa digunakan untuk olahraga.
saat sedang asik mendengarkan musik dari radio miliknya menggunakan headset, Tiba-tiba seseorang menarik kabel headset yang menyumpal telinganya
"Ada apa ya kak? " Tanyanya dengan sebersit senyuman
"Uang" Jawabnya yang sudah dipahami oleh si pemilik radio lokmen tersebut, namun bukannya uang yang ia berikan, melainkan sekotak bekal makanan
"Maaf ya kak, hari ini keenan tidak ada uang, keenan adanya bekal makanan, kalo kakak mau, kakak boleh ambil" Ucap keenan, si pemeran utama, yang akan menemani setiap luka oleh kisahnya, dengan goretan tulisan
"Orang tua gue, ga semiskin itu, buat ga ngasih gue makan" Katanya dengan kesal, hingga melempar kotak bekal makanan milik keenan
"Kalo orang tua kakak tidak semiskin itu, kenapa kakak minta uang sama aku? Yang udah jelas aku orang miskin" Ucap keenan, tubuhnya ia bawa untuk berjongkok, memunguti makanan yang dibuang oleh orang yang memintanya uang.
Si pemilik amarah yang kelewat kesal karena perkataan keenan barusan, kini tangannya sudah menjambak rambut keenan, lalu menyeretnya menuju toilet belakang yang jarang sekali digunakan, karena dalam masa perbaikan
Murid-murid yang melihat, tak ada satu pun yang berniat untuk menolongnya atau melaporkannya kepada sang guru, mereka memilih bungkam, terlalu malas untuk ikut campur dengan manusia pembuat onar, yang akan ikut terseret jika menolongnya
KAMU SEDANG MEMBACA
surat untuk mas
RandomTak ada yang benar-benar bahagia, tak ada hidup yang sepenuhnya berisi kemudahan. Setiap orang punya lukanya sendiri, setiap orang punya kesulitannya sendiri, begitupun dengan keenan, seorang remaja yang memilih menyimpan lukanya sendiri, memilih me...