05

167 24 4
                                    


Happy reading!

Tak terasa hari mulai malam, keenan segera menutup cafe yang mulai sepi, bahkan para pegawai sudah pulang lebih dulu, menyisakan dirinya dan satu orang pelanggan yang masih berkutat dengan laptop.

Setelah merasa semua beres, ia menghampiri arsyan, yang masih fokus, dengan kacamata bertengkara di hidung bangirnya

"Belum selesai juga mas? " Tanya keenan basa basi

"Belum nih dek, masih ada yang harus direkap" Jawab arsyan, dengan mata masih menatap layar laptop,
Keenan yang mendengar ia memilih duduk, menemani arsyan, rasanya tidak enak jika ia harus mengusirnya, walaupun memang sudah seharusnya, karena sudah jamnya untuk tutup. Namun, sebelum mendudukkan dirinya Keenan kembali ke belakang, membawa secangkir teh hijau, yang ia letakan di atas meja dekat arsyan, arsyan menatap Keenan seolah bertanya

"Menurut beberapa peniliti, teh hijau secara keseluruhan dapat mendukung fokus, perhatian, dan memori mas, jadi mungkin bisa membantu, ya walaupun ga se efektif kopi, tapi teh hijau ini, bagus buat melancarkan cara kerja otak" Keenan menjelaskan dengan detail, membuat arsyan tersenyum gemesh melihat cara Keenan menjelaskan

"Em iya-iya, makasih ya dek, pinter bangett deh adeknya mas ini" Arsyan mengusak rambut milik Keenan, setelahnya meminum teh yang dibawakan oleh Keenan

20 menit telah berlalu, namun, arsyan tak juga ada niatan untuk beranjak, suara mobil terdengar dari arah luar

"Na, kok belum tutup? " Tanya Rendra yang baru saja datang, suara mobil yang terdengar adalah miliknya

"Eh bang, udah pulang? " Tanya Keenan basa basi

"Menurut lu aja, gue ada disini ngapain kalo belum pulang, kenapa belum juga tutup cafenya? gue kan udah bilang, kalo udah jamnya tutup langsung tutup, dan lu juga kenapa masih ada disini? " Rendra menunjuk pada arsyan dengan tatapan menuntut jawaban

"Gue tau, pasti gara-gara lu kan? Gue udah sering bilang sama lu ya nan, jangan jadi orang ga enakan, kalo udah waktunya tutup, yaudah tutup aja, USIR orang yang masih ada" Ucap rendra yang menekankan kata usir, seolah menyindir pada arsyan, arsyan yang tidak melihat jam, terkejut, ketika ia melirik jam tangannya, dengan segera ia merapikan berkas-berkas dan laptopnya, memasukannya pada tas kerja miliknya

"Punya jam mahal tuh dilirik, jangan cuman dipake buat gaya doang, tapi pake juga buat liat waktu" Lagi Rendra mengomel, Rendra ini emang orangnya emosian, jadi sudah tidak kaget lagi bagi Keenan melihat Rendra yang seperti ini, ia sudah sering melihat Rendra mengomel seperti ini pada pelanggan, dan herannya dia masih bertahan di sini, tidak juga dipecat oleh sang atasan

"Sorry, maaf ya dek, mas nyita waktunya kamu, harusnya kamu tadi bilang aja kalo cafenya mau ditutup" Ucap arsyan menyesal

"It's okay mas, gapapa" Ucap Keenan dengan senyumannya

"Jangan baik gitu nan, kebiasaan orang kayak gitu kalo dibaikin" Kata Rendra yang masih saja emosi

"Sutt, udah bang, ga enak di denger orang ribut malem-malem begini" Keenan melerai, membuat rendra bungkam

Keenan pun merapikan bekas duduk arsyan, dan mencuci cangkir bekas teh hijaunya, sedangkan kedua orang lainnya menunggu di luar.

Setelah selesai Keenan pun keluar, yang masih ada arsyan dan rendra ternyata di sana, Keenan terkekeh melihat tatapan permusuhan keduanya, selepas mengunci cafe, Keenan menghampiri keduanya

"Udah malem, pada pulang sana"

"Gue anter/Mas anter" Ucap arsyan dan rendra bebarengan

"Ga usah, Keenan naik ojek aja"

"Lu liat jam dah, emang ada yang mau nerima orderan jam segini" Keenan melirik jam di HP nya, yang ternyata benar, jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, dengan terpaksa ia menerima salah satu tawaran kedua orang didepan nya ini

"Mas sorry ya, Keenan bareng bang rendra" Rendra sudah memasuki mobilnya lebih dulu, disusul oleh Keenan

Keenan menurunkan kaca mobilnya
"Mas hati-hati ya di jalan" Ucap Keenan yang melambaikan tangannya pada arsyan, setelahnya mobil rendra pun melaju melewati jalanan yang sudah sepi, hanya ada beberapa kendaraan bermotor yang lewat




Paginya, seperti biasa, Keenan bangun, membereskan kosan yang ia tempati, membuat sarapan, dan tak lupa bersiap untuk berangkat bekerja.

hari ini weekend, jadi Keenan mengambil kerjaan full, dari pagi hingga malam, Keenan tidak seperti remaja lain seumurannya, yang biasa dipakai hari liburnya untuk bersenang-senang, Keenan memilih untuk memanfaatkan hari liburnya untuk mencari uang. Bukan, bukannya Keenan tidak mau seperti temannya yang lain, Keenan sangat amat mau, Keenan juga masih remaja seperti yang lainnya,yang butuh bersenang-senang, untuk menghilangkan penatnya, namun, Keenan selalu berpikir, hidup itu terlalu singkat, untuk dipakai bersenang-senang didunia yang hanya sementara ini, jadi ia memilih untuk bekerja, belajar, dan mentok-mentok paling pergi ketaman atau ke perpustakaan yang terletak tidak jauh dari tempat ia bekerja.

Setelah semuanya terasa lengkap, Keenan melangkahkan kakinya keluar rumah, namun, setelah mengunci pintu kosannya, ia melihat celo turun dari dalam mobil, menghampiri dirinya

"Ngapain pagi-pagi udah bertamu? " Tanya Keenan bingung

"Emang ga boleh main kerumah temen? " Kata celo yang melirik penampilan keenan dari atas sampai bawah

"Bukannya ga boleh, tapi kamu tau sendiri, saya kerja"

"Iya gue tau, makanya gue kesini, mau nganter lo, sekalian mau liat tempat lo kerja" Keenan menggelengkan kepala tak habis pikir, tak ambil pusing, Keenan menerima tawaran celo, ia pun menaiki mobil milik celo

Disepanjang jalan, celo tak berhenti untuk bertanya, selalu ada saja pertanyaan yang terlintas diotaknya, membuat Keenan heran, celo ini wartawan kah? Ada saja pertanyaan yang ia lontarkan pada Keenan.

Tak terasa sudah sampai di cafe tempat Keenan bekerja, dan ternyata sudah ada mobil rendra disana, FYI kunci cafe selalu Keenan yang pegang kalo hari weekend seperti ini, karena weekend seperti ini, rendra biasanya libur, ia hanya mengambil kerja di hari weekday saja, makanya ketika melihat mobil milik rendra terpatri di parkiran cafe, membuat Keenan bertanya

Keenan membuka cafenya terlebih dahulu, dan diikuti celo dari belakang

"Pagi-pagi begini udah ada pelanggan aja" Ujar rendra, yang sudah berada disamping Keenan

"Eh bang, tumben kesinii? "

"Iya, gue ngambil kerja full juga hari ini, soalnya weekend begini suka rame, jadi gue putusin buat temenin lo, ah lebih tepatnya gue lagi luang weekend ini, jadi dari pada gabut di rumah, mending ngambil shift " Ucap rendra, gengsinya emang setinggi langit, bentar lagi juga mentok satelit tuh, kegedean gengsi, padahal tinggal ngaku aja, susah bener, Keenan hanya mangut-mangut aja

"Cihh daniel" Sindir celo, yang tertuju pada rendra tentunya











"Cihh daniel" Sindir celo, yang tertuju pada rendra tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Halo gaes gimana kabarnya??

Sorry ya baru update lagi, karena bingung buat narasinya, khawatir kalian ga suka, tapi semoga suka dan terhibur ya(◍•ᴗ•◍)

Seperti biasa typo bertebaran

1032 kata

surat untuk masTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang