السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
🌜HAPPY READING🌛
>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<
_Di sisi lain_
Ayu yang mendapat telepon dari Dira pun senang, namun juga khawatir karena saat mereka bertelepon suara Dira seperti abis menangis dan terburu-buru. Ayu yang mengetahui dimana Dira berada segera memberitahu ke Mita dan Wardah.
"Mita... Wardah." Panggil Ayu
Mita dan Wardah yang dipanggil segera berlari menuju Ayu.
"Kenapa kak?" Tanya Mita dan Wardah berbarengan
"Tadi Dira telepon kakak. Kakak tidak tau apa yang terjadi sama dia, ayo kita kesana. Dia di... " Ucap Ayu memberitahukan
"Hah! Dira telepon Kaka? Dia dimana kak? Apa yang terjadi sama dia? " Tanya Wardah menyela Ayu dengan buru-buru
"Hush... Bisa gak sih kamu itu diam dulu war, kak ayu tuh belum selesai ngomongnya." Omel Mita ke Wardah
"Ish apa sih orang juga penasaran Dira dimana, kita dah pusing nyari dia kemana-mana tapi gak ketemu. " Ujar Wardah dengan sewot
"Heh kamu tuh di bilangin ngejawab a.." belum selesai Mita berbicara, kak ayu pun menyela keduanya.
"Udah-udah jangan pada ribut. Sekarang ayo kita nyusul Dira. " Ujar Ayu
Mereka pun bergegas menuju dimana Dira berada.
_Sesampainya ditempat_
"Loh ini kan rumah kyai yang punya pondok disini kan?" Tanya Mita ketika berada di depan rumah yang ternyata rumah seorang kyai pemilik pondok pesantren.
"Eh kamu tau mit? " Tanya Wardah agak heran
"Iya lah tau, Mita gitu loh. " Ujar Mita dengan pede
"Ihh kamu tuh pede gila. " Ucap Wardah dengan sinis
"Udah-udah sekarang ayo kita masuk Kakak khawatir sama Dira takut terjadi sesuatu. " Ucap Ayu menengahi
Ayu pun yang mengetuk pintu disana.
Tok tok tok
"Assalamualaikum. " Ucap Ayu
"Kok gak ada yang jawab ya kak, apa kita salah tempat? " Tanya Mita
"Enggak mit, bener kok. Bentar kakak coba lagi ya. Assalamualaikum." Ucap Ayu sembari mengetuk pintu sekali lagi.
Tak lama setelah itu, ada yang menjawab salam dan membukakan pintu.
"Waalaikumussalam, iya sebentar. " Ujar seseorang yang ada didalam sembari membuka pintu.
"Maaf siapa ya?" Tanya orang itu yang ternyata salah warga yang mereka temui di jalan ( part )
"Emm maaf pak, saya kakaknya Dira. Apa betul adek saya Dira ada disini?" Tanya ayu dengan pelan
"Oh, yang perempuan di grebek itu. Makanya mbak kalo punya adek tuh dijaga, diajarin baik-baik, jangan berbuat yang tidak-tidak. Pakaiannya aja baik tapi kelakuan huh, dasar sok alim. " Ujar bapak itu dengan sinis
"Heh pak, kalo ngomong tuh dijaga ya. Enak aja ngatain sahabat saya kayak gitu. Emangnya bapak orang baik gitu. Halah paling juga situ banyak dosanya. " Ucap Mita tak terima
"Heh, yang sopan sama saya. Anak muda jaman sekarang emang gak tau sopan santun ya. Sama yang tua aja berani begitu. Duh duh. " Ujar bapak itu dengan sewot
"Gimana mau sopan orang bapak aja juga gak sopan. Interupsi diri makany pak. " Ucap Wardah
"Heh instrospeksi bukan interupsi dikira apa interupsi. " Ujar Mita membenarkan perkataan Wardah yang typo
"Wah, kurang ajar ya kalian ini. " Ujar bapak itu dengan marah
"Astaghfirullah udah pak, mit, war. Sebelumnya maafkan sahabat adek saya, tapi maksud bapak gimana ya? Adek saya gak mungkin seperti apa yang bapak katakan. Saya mengenal baik adek saya. " Ujar Ayu menengahi meskipun dia juga emosi karena adeknya dibilang yang tidak-tidak tapi dia masih menahan emosinya.
"Sudahlah, lebih baik kalian masuk saja kedalam. " Ujar bapak itu menyuruh mereka masuk karena tidak mau lanjut meladeni.
Mereka pun masuk kedalam rumah itu. Sesampainya di dalam Ayu, Mita dan Wardah terkejut melihat Dira yang duduk disebelah pemuda dengan ekspresi yang hampir menangis.
Sebenarnya apa yang telah terjadi? Itulah yang ada dibenak Ayu, Mita,dan Wardah.
Bersambung...
🖤Jazakumullah khoir 🖤
Teşekkür ederim
____________________________________
____________________________________Sekian dulu gaesss 👋
-Semoga kalian suka🤗-
Jangan lupa follow, vote dan komen Author ya ♡Jangan lupa follow akun IG rp
Dira ( nad_iranura)
Aji ( Muh.Ajipratama )
Wardah ( Inda_hksmwardah )

KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Surgaku (Hiatus)
EspiritualSeorang Gadis berusia 17 tahun yang bernama Nadira Nur Alamsyah yang terpaksa harus menikah dengan Pemuda berusia 25 tahun yang ternyata adalah seorang Ustadz karena sebuah kesalahpahaman yang berujung pada pernikahan. . . . " Mengapa Allah memp...