𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠!
𝐁𝐨𝐨𝐤 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐬, 𝐛𝐱𝐛, 𝐜𝐫𝐢𝐧𝐠𝐞, 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐩𝐫𝐞𝐠. 𝐁𝐚𝐠𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐤𝐮𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢.𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!
Keadaan genting (M/n) dilanda kecurigaan dan ketakutan. Bagaimana Rin bisa tau kalau dirinya bisa membuahi? Apalagi alamat rumahnya juga tau, padahal (M/n) tidak pernah kasih tau ke siapapun.
'Mamah gw takotttt...papah tolong gw...'-batin (m/n).
Rin mulai membelai pipi (m/n). Kalo dilihat-lihat (m/n) lumayan imut. Rin ingin sekali memiliki bocah pengecut itu.
Sigh
???
"Menikahlah dengan gw!"-tegas Rin.
Mendengar pernyataan Rin membuat (m/n) panik. Ia langsung menyeruduk tubuh Rin hingga terjatuh dari ranjang.
BUGH!
!?!?
"HEI APA YANG-"-Rin belum menyelesaikan kalimat (m/n) langsung melarikan diri.
"HUWEEE!?!? MAMA PAPA (M/N) TAKUTTT! ADA MONSTER MOCHI MAU MEMAKAN GWWW! HUHUUUU!?!?"-(m/n) berlari.
"Woi! Siapa monster mochi yang lo bilang!"-Rin terbelalak.
Rin tidak menyangka bocah tikus itu melarikan diri. Sementara (m/n) berlari ketakutan untuk turun dari lantai dua. Saat (m/n) berlari ia melihat Rin mengejar dirinya.
"GYAAA!!! MAMA! MAMA!!! HUWEEE!??!"-(m/n) teriak histeris.
"Jangan lari bodoh!"-Rin mengejar (m/n).
Karena Rin lebih tinggi dari (m/n) ia dengan gampang mengejarnya. Tapi Rin salah kaprah ternyata (m/n) lebih cepat darinya.
'Buset budak ini lebih cepat dari gw???'-batin Rin bertanya-tanya.
"TOLONGGGG HUWEEE!!!"-(m/n).
Aksi kejar-kejaran terus berlanjut hingga beberapa warga melihat adegan tersebut. Saat (m/n) berlari ia melihat Isagi, Kenyu, dan Kurona sedang berjalan di trotoar. Salah satu dari mereka notice (m/n) sedang berlari ketakutan.
???
"Itukan (m/n) ngapain dia disini?"-tanya Kurona.
"TOLONGGG SESEORANG MENGEJAR GW!?!!"-(M/n) dengan panik menjerit.
Drap drap!
Isagi menghampiri (m/n)...
"Ada apa (m/n)? Kenapa lo teriak ketakutan?"-tanya Isagi sambil menenangkan dia.
"I-itu a-ada mo-monster mo...mochi!?!!"-(m/n) tunjuk Rin.
"Huh Rin?"-Isagi menatap Rin dengan tidak percaya.
Kenapa? Rin langsung berubah menjadi pendiem. Ia memasuki kedua tangannya di kocek seperti biasa dengan tatapan khasnya.
"Ada apa."-tanya Rin dengan suara rendah.
"Lo apain dia?"-tanya Isagi.
"Ngapain? Gw baru saja keluar untuk mencari udara."-Rin bohong.
"Ah begitu?"-sahut Kurona.
"Hm."-Rin.
"Di-dia ngejar gw...dia ma-masuk rumah gw de-dengan mengancam."-(m/n) tergagap.
Mereka bertiga menatap Rin. Sementara Rin dengan santai mendekati (m/n) lalu mengelus kepalanya.
Pat pat...
"Dia cuma paranoid doang."-Rin.
"Huh begitu? Tapi gw tadi melihat lo ngejar-"-Kenyu.
"Shidou."-entah apa yang ada di otak Rin ia mengatakan begitu.
"Tapi gw yak-"-Kenyu tidak percaya tapi diyakini Rin lagi.
"Banyak orang berambut ijo tua karena terinspirasi dari gw, jadi ada aja Rin kw disono."-Rin tunjuk sembarangan.
Yup pernyataan itu membuat Kenyu yakin. Kenyu langsung angguk kepala dia yakin bukan Rin pelakunya. Jadi mereka bertiga percaya, sementara Rin tersenyum tipis ke arah (m/n).
"Cittt...citttt..."-(m/n).
Rin smirks...
"Jadi (m/n) mau kami antar?"-tawar Isagi.
"Bol-"-perkataan (m/n) langsung dipotong Rin.
"Biar gw yg ngater dia pulang, gw tau kalian mau hang out."-Rin.
"Ah begitu baiklah."-Isagi terima aja.
Sementara (m/n) mulai ketakutan. Niat mau menyangkal tapi dirinya terlalu takut. Belum lagi Rin sudah mengatakan dia itu paranoid dan mana mungkin mereka percaya kalo ga ada bukti. (M/n) dengan pasrah untuk menerima kenyataan.
"(M/n) ikuti gw dan jgn ganggu mereka untuk nongkrong."-Rin perintah.
"Cittt...citttt...huhuhu..."-(m/n).
❀
❀
❀
❀
❀
'Huweee monster mochi ternyata nginep di rumah gw...huhuhu...'-batin (m/n).
Apa yang terjadi? Rin menginap di rumah (m/n) sebagai ganti rugi untuk dorongan tadi. (M/n) cuma bisa bergulut di dalam selimut.
"Cittt...huhu...mamah..."-(m/n).
"Berhenti mencicit bodoh!"-Rin kebetulan duduk di sebelah (m/n).
(M/n) terdiam tidak bergeming...
"Bagus."-Rin kembali memikirkan sesuatu.
Keadaan sunyi seperti kuburan. (M/n) mulai memainkan ponsel untuk mengalihkan perhatian. Rib melirik gerak-gerik (m/n) yang sedang main ponsel. Ia tidak suka dicuekin tapi dirinya suka cuekin orang lain.
Rin peluk (m/n) dari belakang niat mesra tapi gagal. Malah membuat (m/n) semakin takut. Ia mencicit ketakukan tanpa sengaja setetes air mata ada di pipi.
"Hiks hiks..."-(m/n).
"Gw ga ngapa-ngapain malah nangis, aneh."-Rin.
"Cittt...hiks monster mochi..."-(m/n) menangis.
"Berhenti memanggil gw monster."-Rin kesel.
"Ma-maaf huhu..."-(m/n).
Seperti biasa (m/n) menangis ketakutan. Ada 'sedikit' rasa iba pada (m/n). (M/n) itu hanyalah makhluk rentan terhadap bentakan.
Kali ini Rin mengalah ia ingin mendekatkan diri kepada (m/n) dengan kelembutan.
Pat pat...
"(M/n) maafin gw sudah masuk rumah lo dengan paksaan..."-Rin.
???
"Sebenarnya gw suka sama lo, cuma gw ga tau gimana cara bergaul dengan orang pasif kek lo..."-Rin.
(M/n) yang membelakangi Rin menjadi salting. Pipinya memerah sampe begitunya kah suka pada dirinya pengecut???
Entah kenapa dada (m/n) berdebar kencang. Apakah dia sedang dilanda asmara??? Entahlah apa yang bakal terjadi untuk kedepannya.
Apakah ini awal mula mereka jatuh cinta???
Tbc.
Maaf lambat upload karena author lagi kehabisan ide.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIN ITOSHI X U!(M/N) || TINY RODENT🐭 || BLUE LOCK FANFIC
Short Story𝐒𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐛𝐨𝐨𝐤 𝐰𝐚𝐭𝐞𝐫 𝐟𝐨𝐧𝐭𝐚𝐢𝐧𝐞, 𝐠𝐰 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐑𝐢𝐧 𝐱 𝐮𝐤𝐞 (𝐌/𝐧) Siapa sih ada boti pengecut bernama (M/n) Fumio. Dia itu pria bertubuh kecil, banyak orang menganggap dia tikus karena sifatnya yang begitu...