⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛
Saat ini Elvaro sedang menangis kejer akibat ditinggal oleh Kenan karena yang tiba-tiba memiliki urusan penting.
"Huaaa bang Ken jangan tinggalin El hiks," racau Elvaro.
Sedangkan yang lain di buat kelimpungan karena tangisan si bungsu yang tak kunjung berhenti, membuat mereka menjadi panik.
"Suttt udah ya, jangan nangis lagi. Nanti abang anterin El ke bang Ken deh gimana?" Bujuk Revin kepada adik bungsunya.
Tangisan El langsung berhenti walaupun sesekali masih terdengar isak tangis. "Janji?" El menatap Revin.
Revin tersenyum lalu mengangguk pelan. "Iyaa abang janji, udah ya berenti nangis nya nanti sesek loh," ujar Revin.
Elvaro tidak menjawab melainkan merentangkan kedua tangannya minta untuk digendong.
Mereka menatap Revin iri karena telah berhasil merebut perhatian Elvaro, bahkan sampai Elvaro meminta digendong. Karena sedari tadi Elvaro sama sekali tidak mau didekati oleh mereka semua.
Revin dengan senang hati langsung menggendong sang adik ala koala. "El udah makan belum hmm?" Tanya Revin lembut.
"Udah," jawab Elvaro pelan.
"Sekarang El mau apa hmm?"
"Milk," jawab Elvaro seadanya karena ia sedang malas berbicara karena suara nya sudah habis Akibat terlalu lama menangis tadi.
"Bi, tolong buatkan Milk untuk Elvaro," perintah Kaivan kepada salah satu maid yang tak sengaja lewat.
"Baik tuan muda,"
"Tunggu sebentar ya, milk nya lagi dibuat dulu," ujar Kaivan lembut kepada Elvaro.
Sedangkan Elvaro hanya mengangguk saja sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Revin.
Tak lama...
"Permisi tuan muda, ini Milk nya," ujar maid yang tadi disuruh untuk membuatkan milk untuk Elvaro.
Kaivan mengambil milk tersebut dari maid itu, sedangkan maid tersebut langsung pergi dari sana menuju dapur.
Kaivan beranjak dari duduk nya dan berjalan menghampiri Elvaro yang sedang digendong oleh adik ke4 nya. Setelah itu ia berjongkok dihadapan Elvaro dan mengusap pelan rambut anak itu.
"El, ini Milk nya baby," ujar Kaivan lembut, Elvaro langsung menatap binar kearah Kaivan yang sedang memegang milk yang ia inginkan.
Lalu merentangkan kedua tangannya kearah Kaivan membuat pemuda itu dengan senang hati menggendong adik bungsunya.
Sedangkan Revin mengendus kesal karena Elvaro diambil alih oleh abang pertamanya itu.
Lalu El pun tertidur di pangkuan Kaivan.
"Taruh ke kamarnya saja Kai, kasian jika tertidur dengan posisi seperti itu," ujar sang daddy.
"Baik Dad," jawab Kaivan lalu beranjak dari duduknya sambil menggendong El, dan membawanya ke lantai atas di mana kamar El berada.
Sekarang hanya tersisa Aiden dan ke 3 anaknya. Mereka menatap sang daddy serius.
"Daddy serius mau ngijinin dia tinggal disini?" Tanya Ezra serius.
Aiden menatap sang anak, lalu mengangguk pelan. "Emang kamu mau, El keluar dari sini lagi? Kalau daddy lebih baik Ken ikut kesini dari pada harus El yang keluar," jawab sang daddy yang memang ada benar nya.
"Memang nya kenapa jika dia tinggal disini?" Yang Aiden penasaran, karena anak-anaknya seakan-akan akan mempunyai masalah besar jika Kenan tinggal disini.