CHP. 7

26 18 0
                                    


- PENYEMBUHAN -

***

[POV arlan]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[POV arlan]

Malam yang menegangkan dan penuh tragedi pun telah berakhir. seperti yang orang-orang katakan, habis gelap terbitlah terang. tapi aku rasa kegelapan ini tak ada habisnya.

Aku merasakan sakit yang tak pernah ku alami sebelumnya. kerongkongan dan dadaku seperti ditusuk dengan seribu jarum. Meski ragaku terbaring lemah di atas kasur ini, meski aku mungkin terlihat seperti mati, tapi masih bisa kurasakan citra wajah-wajah yang penuh dengan rasa iba dan gelisah. Mata mereka masih menatap dengan kengerian.

Di saat penglihatan dan pendengaranku perlahan menghilang, suara yang berbisik di telingaku terasa memilukan. Tangannya yang hangat menggenggam tanganku yang dingin.

"Arlan, aku mohon, bertahanlah ..."

Ah ... Aku ingin tidur. Rasanya mengantuk sekali, apa semuanya baik-baik saja jika aku tertidur? aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku sekarang ...

Aku harap, Ibu berada di sini mendampingiku. Mengelus rambutku, untuk yang terakhir kalinya.

Jauh di dalam benakku, terdengar berulangkali suara orang-orang yang ku sayangi. Begitu mengingat kembali momen-momen bersama mereka, rasanya bahagia sekali.

"Arlan, berjanjilah untuk tetap selalu bersama Ibu."

"Arlan ... Aku bawakan apel untukmu."

"Kak Arlan, Eva mau belajar sama kakak!"

" ... "

"Saya percaya, kelak kamu bisa menjaga keluarga kita, Arlan."
Maaf, tapi kenyataannya, aku tidak akan pernah cukup kuat untuk menjawab harapan Anda, Ayah.

***

Ketika akhirnya Arlan berhasil melewati masa kritis, semua orang undur diri meninggalkan ruangan tersebut, hanya tersisa Arlan yang terbaring dan sang adik, Maverick yang sedari tadi mendampinginya.

Seorang tabib memintanya untuk segera keluar, karena Arlan memerlukan istirahat yang lama untuk sembuh. Maverick dengan patuh menuruti perkataan sang tabib.

Hari demi hari, Arlan tak kunjung siuman.

Baginda Ratu semakin gelisah, "apa pengobatan nya tidak mempan?". Para tabib menjelaskan bahwa pengobatan ini hanya untuk mengurangi efek racunnya saja, bukan untuk menghilangkannya.

Sementara itu, sang adik bungsu secara rutin menjenguk Arlan. Kali ini dia membawakan beberapa buah-buahan untuk diberikan kepada Kakaknya. Meski dia tahu, Arlan tidak akan bisa bangun untuk memakannya sekarang. Tapi dia tetap berharap suatu keajaiban terjadi.

Dia meletakkan keranjang buah di meja dan duduk di sisi tempat tidur, kemudian seorang pelayan datang membawa lap dan seember air bersih untuk membersihkan tubuh Pangeran Arlan, melihat hal itu Evangeline segera berkata, "biar aku saja yang melakukannya." ucapnya, pelayan itu menyerahkan lap dan ember berisi air bersih itu dengan patuh lalu keluar kamar.

Throne Wars Beneath The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang