My Brother Is Mine (RikiHoon)

3.5K 156 16
                                    

Warning Typo!

Happy Reading !!!

• • •

Riki as Raivan Pradipta
Sunghoon as Savian Pradipta

Raivan dan Savian itu adek kakak. Mereka satu sekolah, Savian berada di tingkat tiga dan Raivan berada di tingkat dua. Mereka sekolah di sekolah ternama, SMA Hygarasa.

Ah biar sedikit ku ceritakan tentang adik kakak ini. Savian dan Raivan adalah adik kandung, mereka tinggal di sebuah apartemen. Dikarenakan jarak rumah dan sekolah mereka yang jauh, jadi orangtua mereka menyuruh mereka menyewa apartemen saja, toh mereka berdua tidak sendiri. Mereka mengunjungi orangtua saat hari Minggu, dan jarang menginap.

Bukan tanpa alasan orangtua mereka menyuruh mereka menyewa, agar mereka tak perlu buru buru berangkat sekolah lagi. Jadi orangtua mereka menyewakan apartemen yang lumayan besar untuk mereka.

Mereka ini terbilang keluarga yang cukup kaya raya. Hidup enak dan Hedon. Satu yang Raivan tak suka, orangtua nya terus membandingkan dirinya dengan kakaknya. Ia tak membenci kakaknya, karena tau jika kakak nya tidak bersalah. Malah, Raivan ini overprotektif pada Savian.

Bisa dibilang hubungan Raivan dan ayah nya tak begitu baik. Namun dengan ibundanya, hubungan mereka berjalan lancar. Raivan sangat malas jika harus bertemu dengan ayahnya.

Raivan punya masalah kejiwaan. Saat berumur sebelas belas tahun, dirinya suka bersikap aneh. Kemudian saat umur duabelas, orangtuanya mengetahui bahwa Raivan punya masalah kejiwaan, dirinya bisa melukai dirinya sendiri atau bahkan melukai seseorang tanpa memandang siapa orang itu. Ia selalu ketergantungan pada obat obatan, namun saat dirinya berumur enam belas, sudah tak ada tanda tanda ia ketergantungan dengan obat obatan. Ia sudah lepas..mungkin.

"Rai, lo liat ponsel kakak nggak?" Tanya Savian. Ia sudah berkeliling apartemen namun tak menemukan ponselnya, terakhir ia letakan di atas meja kamarnya.

Raivan menoleh ke arah Savian, ia mengeluarkan sesuatu dari saku nya. Itu adalah ponsel milik Savian. Dengan cepat Savian menghampiri adiknya.

"Kok ada di lo? Gue daritadi nyariin"

Savian hendak mengambil ponsel namun Raivan dengan cepat memasukan ponsel itu ke dalam saku nya lagi. Savian menghentikan pergerakannya kemudian menyerngitkan dahinya.

"Rai? Kembaliin ponsel kakak"

Raivan menghela nafasnya berat, ia mengisyaratkan agar kakak nya ini duduk disampingnya.

"Helga siapa, kak?" Tanya Raivan

"Lo buka chat gue dek? Helga itu alumni sekolah kita, kebetulan kan kakak osis. Alumni mereka mau ngadain acara di sekolah, jadi kita lagi diskusi in"

"Kenapa harus sama lo diskusinya?" Tanya Raivan sekali lagi

"Karena gue bendahara, nanti semua kebutuhan kan gue dek. Sini ah mana hp kakak"

Raivan mendengus kemudian memberikan handphone kakaknya kepada pemiliknya.

"Rai, besok kita ke rumah ya"

Besok adalah hari Minggu, runititas mereka adalah pulang dan menjenguk orangtua, mungkin hanya bagi Savian saja.

"Males ketemu si tua bangka itu"

"Nggak boleh gitu dek. Pokoknya besok kita ke rumah, kalo lo nggak mau ikut yaudah. Kakak sendiri aja"

"Emang bener tua bangka, bisanya ngomentarin orang doang" Cibir Raivan

Savian hanya menghela nafas, ia tau hubungan Ayahnya dan Raivan tak berjalan dengan baik, seringkali mendengar mereka bertengkar mulut.

"Nggak usah dimasukin ke hati omongan ayah, lo kan masih punya gue dek. Kalo ayah ngomong yang nggak nggak lagi, bilang ke kakak oke?"

One Two Shoot || Sunghoon HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang