hari demi hari telah berlalu waktu demi waktu terus berjalan. hidup tidak akan berubah jika tidak ada yg merubah hidup kita yg awal buruk menjadi baik.
sama hal nya jaemin yg hidup nya di penuhi kegelapan lalu haechan muncul di ujung dengan senyum khas matahari nya yg menyinari kegelapan jaemin.
sejak saat itu jaemin menyadari bahwa dirinya menyukai haechan, yah.. walau diri nya sendiri selalu di ghosting beberapa kali oleh wanita tapi ada rasa nyaman di hati jaemin saat berada di dekat haechan.
saat itu juga mereka mulai berpacaran dari kelas 3 SMA sampai lulus, walau putus nyambung, dan berakhir menikah.
"haechan"
"hm?"
"aku dapat dua tiket ke zoo ayo pergi". ujar jaemin dan menatap haechan penuh harap.
lalu haechan mengangguk. "sekarang?".
jaemin mengangguk pelan.
"baiklah ayo ganti baju!".
time skip.
setelah sampai di zoo dan selesai menyelesaikan tiket nya kedua nya langsung masuk dengan wajah haechan yg sumringah karna dia jarang sekali pergi ke zoo, paling pergi ke zoo saat dia study tour saat sd itu juga.
"suka tidak?". tanya jaemin sembari menatap haechan yg sedari tadi kagum akan zoo.
haechan mengangguk semangat yg membuat rambut nya bergerak. jaemin hanya terkekeh pelan dan menepuk-nepuk pelan kepala haechan, istilah seperti men pat-pat.
"oke, ingin melihat apa dulu?". tanya jaemin dan menggenggam tangan haechan agar tidak hilang kan tidak lucu anak sekecil se imut ini hilang.
"aku mau lihat gajahh!".
jaemin hanya mengangguk paham dan berjalan di depan dengan tangan nya masih menggenggam tangan haechan.
saat sampai di tempat nya haechan melihat gajah itu dengan kagum dan tidak percaya.
"besarr".
"jaemin"
"ya?". jaemin menoleh dan menyimpan handphone nya ke saku setelah memotret gajah itu.
"apakah ada dinosaurus? seperti T-rex?". ungkap haechan penasaran dan menatap jaemin dengan mata nya yg puppy eyes.
jaemin hanya terdiam lalu memijat pangkal hidung nya pusing.
"mana ada sayang, dinosaurus sudah punah jika ada mungkin kamu mau di injak?". jawab jaemin.
haechan menggeleng.
"maka dari itu jangan meminta hal yg aneh-aneh oke?".
"okeiii!"
lalu jaemin membawa haechan ke tempat banyak nya monyet, haechan menatap monyet yg berada di dalam kaca itu dengan kepo lalu mata haechan menemukan seekor monyet yg sedang berkawin.
jaemin refleks terkejut dan langsung menutup mata haechan dengan tangannya, jaemin tidak mau anak sekecil ini melihat adegan dewasa:).
lantas jaemin membawa haechan pergi dan melihat iguana.
"anjay buaya"
"iguana haechan". jaemin menghela nafas pelan seperti mengajak anak tk masuk ke zoo. selain imut ternyata haechan buta nama hewan
"iguana? mantap"
time skip
setelah lelah berkeliling melihat² akhirnya mereka berdua lelah dan memutuskan untuk beristirahat sebentar dan duduk di bangku yg ada jaemin pergi untuk membeli minum.
dan setelah membeli minum jaemin memberikan nya pada haechan dan duduk di samping nya.
"ingin langsung pulang atau ingin melihat-melihat lagi?" tanya jaemin dan menatap haechan.
"melihatt lagii!!" ujar haechan senang dan tersenyum lebar. lantas jaemin tersenyum kecil dan mencium sekilas bibir haechan.
"uh!?" pipi haechan memerah karna serangan dadakan itu seperti tahu bulat
"kenapa?" tanya jaemin bingung.
"ini tempat umum! jika ada orang yg melihat bagaimana!?" ucap haechan kesal.
"ya tidak apa-apa biar semua orang tau bahwa kamu milikku." ungkap jaemin yg membuat rona di pipi haechan semakin merah dan haechan segera menutup wajah nya menggunakan tangannya
"diam!."
"pipi echan merah loh~" goda jaemin dan mencolek-colek pipi haechan, tak kirain sabun colek toh.
"jaeminn!! aku bilang mama ya!" adu haechan. jaemin hanya terkekeh pelan dan mencubit pelan pipi haechan.
"aku tidak takut"
"awas aja!"
TBC
saya teh bingung harus ngebuat haechan jadi omega apa ndak yah :q tapi nanti bakal susah sih TwT.
segitu aja duluu sampai bertemu lagi di chap selanjutnyaaa •///•
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓he 𝑀ost 𝐁eautiful 𝘦𝘹 || NaHyuck ✔
Fantasybagaikan minyak dan air yg layak nya tidak bisa menyatu namun sebisa mungkin untuk menyatukan kedua nya agar bisa bersama namun pada akhirnya akan sia-sia?. sebisa mungkin kita menyatukan dua benda itu sama saja seperti menentang dunia atau cukup te...