🜰. mad

153 10 0
                                    

𐙚; toxic

akhir-akhir ini avelyn lebih sering pergi bersama kaiser untuk menemani pemuda itu latihan, ia tak bisa melewatkan kesempatan itu sebab tiga hari lagi ia harus kembali lagi ke jerman untuk melanjutkan kehidupannya sebagai koas.

selama itu juga ia sering berpapasan dengan aiku, membuatnya sekarang akrab dengan pemuda itu. menurutnya aiku merupakan pemuda yang sangat asik untuk diajak berbicara, walaupun terkesan begitu misterius kendati demikian avelyn tetap senang berinteraksi dengan aiku.

"aiku, apa yang membuatmu tertarik sepak bola?"

"menurut kamu?"

"untuk menjadi striker terbaik di dunia?"

aiku hanya mendengus pelan, "benar tapi kurang tepat"

"hah?"

pemuda itu tergelak pelan, ia kemudian mengambil dua kaleng minuman bersoda yang keluar dari vending machine. ia kemudian memberikan satu kaleng untuk avelyn setelah membukakan penutup kalengnya.

"hey, aku bisa buka sendiri"

"dibantuin biar gak repot"

avelyn hanya melengos pelan kemudian meneguk minuman bersoda yang diberikan oleh aiku, gadis itu melirik pelan aiku ia benar-benar takjub dengan bola mata aiku yang memiliki warna yang berbeda dari kebanyakan orang.

"ngomong-ngomong kamu kesini diajak sama kaiser?"

"gitu deh, sama penasaran jepang itu kayak apa jadi yaudah ikut kaiser deh"

"eh— kok malah ganti topik sih? kan tadi aku yang nanya kamu" protes avelyn.

"gak penting ah, balik dulu makasih udah nemenin beli minuman. tahu kan tempatnya kaiser?"

avelyn hanya mengangguk kecil, ia menatap lurus memandangi punggung aiku yang mulai menjauh dari penglihatannya. ia kemudian segera beranjak pergi dari sana, takut membuat kaiser khawatir karena kehilangannya tiba-tiba.

sementara itu ternyata kaiser telah melihatnya dari kejauhan, pemuda itu mengepalkan tangannya erat-erat memandang tak suka saat melihat avelyn begitu akrab dengan aiku itu membuatnya benar-benar terbakar api cemburu.

***

"aku gak suka kamu terlalu deket sama aiku" celetuk kaiser.

avelyn yang tengah sibuk memasak kemudian berbalik menatap kaiser, ia mengernyit pelan lalu menghela pelan lagi-lagi kaiser bersikap seperti itu.

"gak usah berlebihan kai, aku ngobrol sama dia gak sering amat. cuman aiku yang bisa aku ajak bicara selain alexis"

"tetap aja lyn, kamu sampai keluar berdua sama dia"

"astaga kaiser... aku cuman minta tolong beberapa kali buat nemenin beli cemilan, aku gak mau repotin kamu. dan itupun aku juga kadang kebetulan papasan sama dia" jelas avelyn panjang lebar.

"aku gak masalah kamu repotin kok"

"tapi kamu lagi latihan, aku gak mau jadi orang yang egois. udah kai jangan dibahas lagi"

kaiser menatap kesal avelyn, sungguh ia hanya tak bisa melihat kekasihnya itu tersenyum untuk lelaki lain. baginya yang sudah menjadi miliknya itu mutlak, dan kaiser tak suka jika miliknya disentuh oleh orang lain.

pola pikir seperti itu, begitu jahat.

"kamu gak nyadar cara dia natap kamu itu beda"

"hah? apasih kai? dia biasa aja. stop it to be a childish person. i hate it" terlihat mata avelyn juga melemparkan tatapan yang sama seperti kaiser menatapnya.

demi apapun avelyn sebenarnya benar-benar muak berhadapan dengan keadaan seperti ini untuk kesekian kalinya, ia pun sudah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya dan ia tak suka itu membuatnya harus membuang tenaga yang sia-sia.

"and stop being selfish, avelyn kamu itu milik aku. tolong jaga sikap kamu, tolong tahu posisi kamu. apa sesusah itu?"

"dan sampai kapan kamu ngetreat aku kayak sebuah benda? aku pacar kamu kai... aku masih tahu diri, tapi apa salah buat aku interaksi dengan orang lain"

"salah? JELAS SALAH LYN! KAMU MILIK AKU, KAMU CUMAN BISA LIAT AKU. BUKANNYA JADI CEWEK GAMPANGAN, MURAHAN TAHU GAK?! KAMU MAU JADI JALANG HAH?"

bentakan itu cukup membuat avelyn terdiam dan tak percaya bahwa kaiser bisa mengeluarkan kalimat sekasar itu, demi apapun hatinya bagai dihujam ribuan belati ini kah sosok kaiser yang ia cintai selama ini? sosok yang ternyata bisa mengatakan hal sekejam itu.

"you're so mean kai... aku gak percaya ucapan sejahat itu bisa keluar dari mulut brengsek kamu"

terlanjur sakit hati avelyn kemudian langsung beranjak pergi dari apartemen, ia dengan cepat melarikan diri yang ia inginkan sekarang pergi sejauh-jauhnya dari kaiser ia benar-benar memendam benci yang teramat dalam pada pemuda itu.

namun hal tersebut tak bisa ia lakukan, dengan cepat kaiser kembali menyeretnya masuk tatapan yang begitu nyalang membuat avelyn membeku dan tak punya nyali melawan kaiser.

"mau kemana kamu cewek sialan"



↷ ⋯ ♡ᵎ

ꊥꊥ. 𝗧𝗢𝗫𝗜𝗖 ꒱ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang